Site icon Parade.id

Vaksin Berbayar Tidak Cocok di Tengah Program-program Ini

Foto: pengamat politik, Hendri Satrio, dok. detik.com

Jakarta (PARADE.ID)- Pengamat Politik Hendri Satrio mengatakan bahwa program vaksinasi berbayar tidak cocok. Setidaknya menurut dia tidak cocok karena ada beberapa program yang sedang berjalan.

“Padahal program sejuta/hari atau kata Menkes mau jadi 5juta/hari vaksin gratis bagus banget. Program isolasi  Wisma Atlet top banget. PPKM Darurat, kami dukung, Bansos walau pernah dikorupsi Menteri Kader Parpol, program bagus,” kata dia, Senin (12/7/2021).

Hendri tampaknya kurang sependapat dengan adanya vaksin berbayar ini. Sampai-sampai ia menyindir agar vaksin laku keras sebaiknya menggandeng BTS.

“Sebaiknya pemerintah gandeng BTS agar vaksin berbayar cepat laku keras! #Hensat All out jadi jualannya,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Hendri bahkan menyinggung terkait vaksin berbayar ini dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Itu yang punya ide vaksin covid berbayar sebaiknya juga konsultasi sama BPIP, bila BPIP setuju nanti rame deh di TL vaksin covid berbayar sesuai dengan Pancasila. Please deh Gov, ampun #Hensat.”

Dikutip kumparan.com, vaksin corona mulai bisa dibeli di Kimia Farma, menyusul pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong untuk individu. Pembelian dan penyuntikan vaksin tersebut bisa dilakukan di klinik-klinik Kimia Farma tertentu, mulai Senin (12/7).

Wakil Menteri BUMN, Pahala N. Mansyuri, menyatakan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu dimaksudkan untuk mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity), sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.

“Pelayanan Vaksinasi Individu oleh Kimia Farma Group ini merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan Vaksinasi Gotong Royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya,” kata Pahala N. Mansury saat meninjau pelaksanaan VGR Individu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (10/7).

Dia menambahkan, Kimia Farma sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi, berkomitmen untuk mempercepat vaksinasi nasional baik melalui Vaksinasi Gotong Royong Perusahaan maupun Individu. Tentu saja, lanjutnya, hal ini dilakukan melaui kerja sama dengan berbagai pihak.

Biaya Vaksinasi Rp879.140

Mengutip keterangan pers Kementerian BUMN, Vaksinasi Gotong Royong Individu ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 19 Tahun 2021 tentang perubahan atas Permenkes No. 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.

Sementara itu, melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021, telah ditetapkan harga pembelian vaksin untuk individu produksi Sinopharm. Dalam SK tersebut, harga vaksin per dosis ditetapkan Rp 321.660. Sehingga untuk penyuntikan dua dosis, harganya jadi Rp643.320.

Sedangkan tarif vaksinasinya yakni Rp 117.910 untuk sekali suntik. Sehingga untuk dua kali penyuntikan, masyarakat harus membayar Rp 235.820. Sehingga total biaya Vaksinasi Gotong Royong Individu adalah sebesar Rp 879.140.

Lokasi Pembelian Vaksin Individu

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo, menjelaskan untuk tahap awal program Vaksinasi Gotong Royong Individu, baru dilayani di 8 klinik Kimia Farma yang tersebar di 6 kota. Selanjutnya akan diperluas ke kota-kota lain, termasuk dilaksanakan di pusat perbelanjaan.

Berikut lokasi gerai Kimia Farma yang melayani pembelian vaksin corona dan pelaksanaan vaksinasi, berikut kapasitas per harinya:

1. Kimia Farma Senen (Jakarta), kapasitas 200 orang per hari

2. Kimia Farma Pulogadung (Jakarta), kapasitas 200 orang per hari

3. Kimia Farma Blok M (Jakarta), kapasitas 100-200 orang per hari

4. Kimia Farma Supratman (Bandung, Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari

5. Kimia Farma Citarum (Semarang), kapasitas 100 orang per hari

6. Kimia Farma Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari

7. Kimia Farma Sedati (Surabaya), kapasitas 200 orang per hari

8. Kimia Farma Batubulan (Bali), kapasitas 100 orang per hari

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version