Site icon Parade.id

Vonis 4 Tahun HRS dalam Kasus RS Ummi

Foto: dok. detik.com

Jakarta (PARADE.ID)- Habib Muhammad Rizieq Shihab (HRS) divonis 4 tahun penjara oleh majelis hakim. Vonis tersebut menjawab bahwa HRS bersalah karena telah menyebarkan berita bohong terkait hasil tes swab-nya dalam kasus RS Ummi Bogor.

“Mengadili, menyatakan Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, turut serta menyebarkan berita bohong dengan sengaja mengakibatkan keonaran,” ujar hakim ketua Khadwanto saat membacakan surat putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021).

Hakim mengataskan bahwa HRS terbukti menyiarkan berita bohong, jika disimak video dari video yang diunggah YouTube RS Ummi, yang menyatakan dirinya sehat. Padahal, menurut hakim, saat itu dia statusnya reaktif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab antigen.

“Menimbang bahwa majelis hakim berpendapat Terdakwa memang belum di-PCR, dan baru diantigen. Namun, berdasarkan Kepmenkes tentang pedoman pencegahan pengendalian Covid-19, kondisi seperti ini disebut probable Covid-19 sehingga menurut majelis hakim, walaupun belum dilakukan swab PCR, tetap saja Terdakwa tidak bisa dikatakan sehat, karena Terdakwa probable COVID-19, sehingga informasi yang disampaikan Terdakwa adalah terlalu dini dan mengandung kebohongan, karena tidak sesuai fakta karena Terdakwa sudah tahu dirinya reaktif COVID-19 namun Terdakwa tetap mengatakan ‘kita sudah rasa segar sekali, alhamdulillah hasil pemeriksaan baik dan mudah-mudahan hasil ke depan baik’ tanpa menunggu hasil PCR sehingga majelis berkeyakinan Terdakwa telah siarkan kabar bohong,” beber hakim.

Mengetahui hal itu, politisi PKS, Mardani Ali Sera tampak terkejut. Ia menilai vonis tersebut luar biasa, karena sama dengan vonis jaksa Pinangki.

“Terlihat aneh dan beda perlakuan, padahal UU Karantina Kesehatan tujuannya untuk menekan laju pandemi. Semoga Habib Rizieq selalu diberi kekuatan dan keadilan, Amiin,” tulis Mardani dalam akun Twitter-nya.

HRS bersalah melanggar Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Diketahui, vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, dimana sebelumnya jaksa menuntut HRS hukuman 6 tahun penjara.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version