Jakarta (PARADE.ID)- Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif (pihak yang melakukan wakaf) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum sesuai syariah.
Dalam KBBI, wakaf adalah benda yang bergerak atau tidak bergerak yang disediakan untuk kepentingan umum (Islam) sebagai pemberian ikhlas dan atau hadiah pemberian yang bersifat suci.
Terkait itu, Presiden Global Wakaf Indonesia (GWI), Ahyudin mengatakan bahwa wakaf juga merupakan bagian dari stimulus perekonomian untuk umat dan bangsa. Untuk bangkit dari bisnis “kezaliman” (kapitalis).
“Kezaliman insya Allah akan runtuh dengan wakaf. Kita bisa bangkit karena itu,” katanya, di acara “Wakaf Energi Kebangkitan Ekonomi Umat”, Sabtu (19/12/2020), di Jakarta.
Ia menyebut, dengan wakaf, umat Islam juga bisa menyudahi kezaliman dan keserakahan. Di mana kezaliman yang dialamatkan dengan penguasa, dan keserakahan yang dialamatkan ke pengusaha.
“Pasalnya, saat ini tampak penguasa dan pengusaha bersatu menjadi oligarki. Jadilah kekuatan modal itu di tangan orang-orang serakah,” terangnya.
Begitulah menurutnya yang akan terjadi jika ekonomi ada di tangan orang tidak beriman. Beda jika berada di tangan oang beriman, akan menjadi rahmat.
Ia mengibaratkan hal itu seperti penyakit di tengah bangsa (umat muslim). Namun begitu, baginga tak ada penyakit yang tak ada obatnya.
“Sebaik-baiknya obat adalah Allah SWT. Tidak ada masalah kecuali ada solusi dari-Nya. Dan wakaf adalah solusi,” tegasnya.
Hal itu didukung oleh Presiden ACT Ibnu Khajar. Ia menuturkan bahwa para pemilik modal (saat ini) yang menghancurkan ekonomi.
“Maka modal untuk mengembalikamnya adalah dengan modal (wakaf). Kita jadikan pemilik modal sebagai tandingan dari wakaf,” katanya.
“Dan wakaf instrumen terbaik melawan kapitalis,” sambungnya.
Namun, wakaf kadang tidak bisa digerakan sendiri. Bisa dengam berjamaah. Jadikan sebuah entitas baru sebagai gerakan umat. Dan hal itu akam bisa jalan jika umat tetap berlaku optimis.
“Dan kita melakukannya jangan sendiri. Mesti berjamaah. Jangan sampai hal ini terus terjadi ke umat Islam,” katanya.
Wakaf termasuk bagian dari ekonomi syariah. Ini solusi. Bukan alternatif seperti yang kita anggap selama ini.
Ibnu yakin, bahwa global wakaf akan menjadi kekuatan baru. Untuk modal, ia menguatkan bahwa itu dimilik Allah SWT. Dengan catatan, dalam wakaf ini tidak ada semangat serakah dan atau mengambil hak, kecuali memberi.
(Robi/PARADE.ID)