Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora Fahri Hamzah mengatakan bahwa watak kekuasaan sepanjang sejarah adalah sama. Perilaku manusia juga sama terhadap jabatan.
Bahkan mereka, kata Fahri, cenderung melampaui batas. Semakin absolut semakin melampaui batas.
“Maka, demokrasi lahir untuk membatasi kekuasaan manusia. Demokrasi adalah akumulasi pengalaman pahit manusia.!” katanya, kemarin, Ahad (20/3/2022).
“Itulah sebab manusia menyadari, ‘bawa kalau kita harus memilih antara cara memerintah dengan alat pemaksa maka lebih baik kita memperkuat alat berpikir dan berpengetahuan’.”
Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, demokrasi adalah tentang yang memperkuat pikiran dalam negara, bukan menumpuk kekuasaan dan alat paksa.
“Saya tidak sedang berbicara tentang siapa dan kekuasaan apa serta dimana. Saya membicarakan kan ide dan pengalaman umat manusia sepanjang sejarah. Kita harus mencemaskan kecenderungan kekuasaan menjelma menjadi alat untuk memaksa dan Abai dengan cita-cita dan pikiran.”
Para pejabat, imbaunya, di mana pun anda berada, harus waspada bahwa jabatan yang kalian pikul itu telah menjelma menjadi kekuasaan yang luar biasa.
“Dikelilingi oleh orang2 yang ingin memperluas dan mempertahankannya tanpa batas. Mulai melakukan pemaksaan untuk mempertahankannya!”
Fahri mengajak memikirkan efek dari keinginan itu pada generasi masa datang dan masa depan kita semua, terlebih pikirkan bahwa apa yang hari ini diambil dan nikmati suatu hari harus dibayar lunas.
“Mulailah menyiapkan akhir yang baik karena tidak ada yang lebih penting dari itu! Dunia ini fana kawan, dunia ini sepi bagi dirimu yang memahami bahwa semua ini ini hanyalah sementara dan sebuah perjalanan menuju pertanggungjawaban.
Dunia ini bukan tempat foya-foya dan pesta pora tapi dunia ini adalah tempat kita singgah menabung amal baik dan Pengabdian!”
(Rob/PARADE.ID)