Site icon Parade.id

Dukungan Pemerintah kepada Palestina Tidak Cukup dengan Seruan dan Kutukan

Dok: republika.co.id

Jakarta (PARADE.ID)- Politisi PKS Netty Prasetiyani Aher mengatakan bahwa bentuk dukungan pemerintah terhadap Palestina tidak cukup hanya dengan seruan dan kutukan. Tetapi harus ada aksi konkret yang memiliki dampak signifikan.

“Ini bukan lagi soal Palestina maupun Israel tapi sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan perdamaian di dunia,” kata dia dalam siaran persnya, kemarin.

Menurut Netty peran Indonesia saat ini sangat dinanti-nanti dunia internasional, mengingat posisinya saat ini sebagai angota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Posisi sebagai anggota tidak tetap DK PBB menurutnya harus benar-benar dimanfaatkan untuk menggalang dukungan internasional.

“Jangan sampai status tersebut hanya jadi pajangan yang tidak memiliki dampak apa-apa terhadap perdamaian di dunia.  Konstitusi kita juga telah mengamanatkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, ini harus diingat,” katanya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini meminta pemerintah Indonesia terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah Palestina. Apalagi, sebagai negara mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, harusnya Indonesia terlibat aktif menghentikan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina.

Selain itu Indonesia, kata dia, juga harus mendorong lahirnya gerakan internasional untuk menciptakan perdamaian di Palestina, apalagi sudah banyak korban yang jatuh: warga sipil yang terdiri dari perempuan dan anak-anak.

Ia ikut mengutuk  keras  aksi  pendudukan  dan  kekerasan oleh militer Israel  terhadap rakyat Palestina. Tindakan  militer Israel ini, kata dia, merupakan pelanggaran  HAM  berat yang harus dihentikan sekarang juga.

 

Sebagaimana yang telah dilaporkan hingga Sabtu pagi setidaknya ada 137 warga Palestina yang meninggal, termasuk 36 anak-anak. Sementara itu sebanyak 920 orang cedera.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan Israel.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version