Site icon Parade.id

Kalau Pemilu 2024 Ditunda

Foto: dok. kontras.org

Jakarta (PARADE.ID)- Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti bikin catatan ‘KALAU’. Catatan Mu’ti berisikan soal wacana penundaan Pemilu 2024.

Catatan Mu’ti dituangkan ke dalam akun Twitter-nya, Senin (28/2/2022). Berikut tulisannya, yang dikutip parade.id:

KALAU
Kalau Pemilu 2024 ditunda karena alasan bencana, apakah ada yang bisa menjamin bahwa di tahun depan tidak ada bencana?

Kalau Pemilu 2024 ditunda karena perang Rusia-Ukraina, apakah ada yang bisa menjamin perang akan segera berakhir?

Kalau Pemilu 2024 ditunda karena masa pandemi, jangan-jangan tahun ini pandemi sudah berakhir dan akan menjadi endemi seperti yang dikatakan Pemerintah?

Kalau biaya Pemilu 2024 ditunda karena biaya mahal, apakah biaya tidak bisa dikurangi? Kalau ekonomi negara makin membaik, apakah 2024 negara tidak punya uang membiayai Pemilu?

Mu’ti juga sebelumnya pernah berkomentar soal wacana penundaan Pemilu 2024. Ia mengimbau sebaiknya para elit politik bersikap arif, bijaksana, serta mementingkan masa depan bangsa dan negara di atas kepentingan individu dan kelompok. Imbauan Mu’ti tersebut terkait wacana penundaan Pemilu 2024.

“Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar Konstitusi,” kata Mu’ti, Jumat (25/2/2022).

Sebaiknya, kata Mu’ti, para elit itu melihat langsung keadaan di masyarakat. Pahami keadaan dan perasaan mereka. Jangan hanya membaca hasil survei yang mungkin saja tidak akurat.

“Sebaiknya wacana menunda Pemilu yang berimplikasi pada perpanjangan masa bakti Presiden-Wakil Presiden, Menteri, DPD, DPR, dan DPRD serta jabatan terkait lainnya diakhiri. Mari berpikir jernih dan jangka panjang,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Wacana penundaan Pemilu coba digaungkan oleh beberapa elit politik. Di antaranya Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Masing-masing dari mereka memiliki alasan mengapa Pemilu 2024 ditunda. Misal Ketum PAN, Zulikfli beralasan karena krisis ekonomi dampak Covid-19.

(Rob/PARADE.ID)

Exit mobile version