Site icon Parade.id

Pansus Haji Ada karena Komisi VIII Mengalami Kemacetan Rapat dengan Kemenag

Foto: Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dok. istimewa

Jakarta (parade.id)- Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkap awal adanya Pansus Angket Haji yang belakangan ramai dibicarakan.

“Pansus Angket Haji berawal dari Komisi VIII yang  mengalami kemacetan rapat dengan Kementrian agama karena tidak mendapatkan data dan keterangan yang memadai,” kata Cak Imin, panggilan akrabnya, kemarin, lewat akun X-nya.

Ketertutupan Kemenag, kata Cak Imin, yang kemudian membuat Komisi VIII bersepakat membongkar data yang tertutup itu melalui Pansus Angket, terutama penggunaan visa hak jamaah haji reguler yang tidak diberikan kepada jamaah yang sudah antre berpuluh tahun.

“Jadi ini murni urusan pekerjaan komisi VIII yang meminta Pansus angket haji. Fokus pada apakah terjadi penyelewengan penggunaan visa haji,” kata Cak Imin.

“Gak ada urusanya dengan PKB atau PBNU.

Paham !” tegasnya.

Dikutip detik.com, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyinggung pembentukan Pansus Haji karena masalah pribadi, untuk menyerang PBNU.

Hal tersebut ia sampaikan ketika menyebut bahwa pelaksanaan haji tahun ini baik-baik saja.

“Soal pansus ya pansus haji ya. Nah ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh,” kata Yahya dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2024).

“Kami melihatnya nggak ada yang bisa dijadikan alasan yang cukup untuk pansus ini dan masyarakat saya juga bisa melihat lagi,” tambahnya.

Yahya menduga ada kaitan dengan adiknya, Yaqut Cholil Qoumas, yang juga sebagai Menteri Agama RI. Namun tetap yang menjadi sasaran adalah PBNU.

“Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini,” kata Yahya.

Meski menduga ke arah sana, Yahya menyebut masih melihat perkembangan lebih lanjut dari pansus tersebut. Dia juga menyebut banyak juga jemaah NU yang ikut haji, dan mempersilakan mereka untuk bisa ditanyakan terkait pelaksanaannya.

“Kita kan punya jamaah yang berhaji juga ada banyak orang yang bisa ditanyain ya kalau perlu bikin survei ya sebetulnya nggak ada yang menurut saya,” imbuhnya.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version