Site icon Parade.id

Politisi Demokrat Menyoroti Penggunaan APBN Bangun Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

Foto: dok. Twitter @jansen_jsp

Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Demokrat Jansen Sitindaon menyoroti pembiayaan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang akhirnya menggunakan APBN. Menurut Jansen, akhir dari penggunaan APBN untuk pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung ke depan bisa berisiko hukum.

“Inilah akibat membangun utk gagah-gagahan. Kereta Cepat Jkt-Bdg contohnya. Sudahlah inkonsisten soal tidak pakai APBN. Hitungan meleset jd bengkak tak terkira. Belum soal utang BUMN yg adl bagian keuangan negara. Kelarpun tidak ada jaminan untung!” kata dia, Senin (11/10/2021).

Jansen mengingatkan hal itu jangan diabaikan, mengingat utang kita yang terus menumpuk. Sebab dahulu janjinya, kata dia, pembangunan kereta api cepat itu tidak memakai APBN.

“Pasti buzzer akan jawab twit ini dgn Hambalang, silahkan aja. Itu hak anda. Nanti kita hitung kerugiannya dibanding infrastruktur yg sdh dibangun. “Infrastruktur trap” ini didepan mata kita semua,” tertulis demikian akun Twitter-nya.

Soal kereta yang lain, LRT yang ada di Kelapa Gading, dahulu juga pernah ia cuitkan. Berdasarkan pengamatannya sendiri ketika itu karena melalui (ke sana).

“Ini sekedar menambah perspektif saja soal ‘infrastruktur trap’ ini. Apalagi ditengah utang kita skrg yg terus bertambah. Semoga jd perhatian pemerintah.”

Berikut cuitannya terkait LRT di Kelapa Gading: “Beberapa hari ini aku sering ke Kelapa Gading. Baru tahu LRT menuju Rawangun sepi banget ternyata. Menurutku sih ini proyek gagal dan salah lokasi. Apa dulu tidak disurvey ya? Ini bukan jalur pekerja gemuk, orang Gading sendiri kaya² jd malas naik ini. LRT Palembang apa kabar ya?
LRT Gading Rawangun ini ide siapa ya? Jaraknya kan pendek sekali itu. Naik ojek aja ujung ke ujung 10 menit sampai. Dan ini jg bukan jalur pekerja dan macet! Bangunnya habis 5,8 T. Ini mercusuar tapi gegabah dan mubazir menurut saya. Habis berapa pemda DKI tiap tahun subsidi ya?
Saya jadi ingat bbrp waktu lalu bang @msaid_didu bicara “infrastruktur trap”. Jangankan balik modal, membiayai operasional harian aja dr penumpang yg naik tdk mampu. Jd harus terus disubsidi. Jujur kereta api bandara yg habis 5 T aku belum pernah naik. Jangan² itu juga sepi, dll.”

(Sur/PARADE.ID)

Exit mobile version