Surabaya (PARADE.ID)- Ratusan orang dari aliansi buruh, mahasiswa dan LSM yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) Jawa Timur melakukan unjuk rasa di depan gedung Negara Grahadi. Buruh yang tergabung dalam GETOL Jawa Timur ini, sampai sekarang tetap pada sikap menolak RUU Omnibus Law.
“Rencana tanggal 16 Juli 2020, GETOL Jawa Timur akan melakukan aksi penolakan terhadap RUU Omnibus Law di jalan-jalan Kota Surabaya, karena Omnibus Law dapat memicu terjadinya revolusi di Indonesia jika kaum buruh sudah menyatukan kekuatan,” demikian kata salah orator, Senin (13/7/2020).
Menurut pengunjuk rasa, konsep RUU Omnibus Law merupakan alat pemerintah untuk mendapatkan investasi dari pemodal, kapitalisme global/investasi asing, yang dalam pelaksanaan nanti hanya akan banyak korban termasuk kerusakan sumber daya alam.
“Pemerintah hanya mementingkan kepentingan kaum pemodal dan tidak memberikan perhatian kepada kaum buruh. Pemerintah telah menzolimi dan mendiskriminasi kaum buruh,” kata yang lainnya.
Aksi dikomandoi oleh Dony Arianto (Ketua KC FSPMI Surabaya). Pengunjuk rasa juga sempat membacakan keterangan tertulis kepada publik.
Berikut isinya yang disampaikan oleh Doni:
1. Dengan tegas menolak semua kluster Omnibus Law yang merugikan rakyat dan menuntut DPR RI menghentikan pembahasannya.
2. Menuntut tanggung jawab Negara atas PHK yang terjadi selama masa Pandemi ini.
3. Menuntut tanggung jawab Negara atas banyaknya buruh yang dirumahkan dan tidak mendapatkan gaji, tidak mendapat THR serta pemutusan BPJS ketenagakerjaan sepihak oleh perusahaan selama masa pandemi.
4. Menuntut digratiskannya ancka test Covid-19 salah satunya Rapid Test dan biaya perawatan untuk seluruh lapisan masyarakat yang terdampak.
5. Penuhi hak-hak tenaga kesehatan, upah dan tunjangan sesuai ketentuan Undang-undang.
6. Wujudkan sistem kesehatan nasional yang berbasis rakyat, gratis dan bermutu.
7. Wujudkan pendidikan bervisi kerakyatan, ilmiah demokratis dan gratis.
8. Batalkan UU Minerba yang akan menghancurkan kehidupan rakyat
9. Wujudkan Reforma Agraria sejati dan selesaikan konflik agraria.
(Verry/PARADE.ID)