#Budaya Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/budaya/ Bersama Kita Satu Fri, 31 Jan 2025 07:23:16 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Budaya Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/budaya/ 32 32 Fadli Resmikan Monumen Keris: Sumenep Layak Jadi Ibu Kota Keris Dunia https://parade.id/fadli-resmikan-monumen-keris-sumenep-layak-jadi-ibu-kota-keris-dunia/ https://parade.id/fadli-resmikan-monumen-keris-sumenep-layak-jadi-ibu-kota-keris-dunia/#respond Fri, 31 Jan 2025 07:23:16 +0000 https://parade.id/?p=28524 Jakarta (parade.id)- Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Monumen Keris di Sumenep, Kamis (30/1/2025). Fadli pun menyebut Sumenep layak jadi ibu kota keris dunia. “Sumenep telah membangun identitasnya sbg Kota Keris dengan ekosistem yang kuat, di mana lebih dari 600 empu aktif menciptakan lebih dari 2.000 keris setiap bulan yang tersebar ke seluruh Nusantara hingga mancanegara,” kata […]

Artikel Fadli Resmikan Monumen Keris: Sumenep Layak Jadi Ibu Kota Keris Dunia pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Monumen Keris di Sumenep, Kamis (30/1/2025). Fadli pun menyebut Sumenep layak jadi ibu kota keris dunia.

“Sumenep telah membangun identitasnya sbg Kota Keris dengan ekosistem yang kuat, di mana lebih dari 600 empu aktif menciptakan lebih dari 2.000 keris setiap bulan yang tersebar ke seluruh Nusantara hingga mancanegara,” kata Fadli di akun X-nya.

“Monumen ini merupakan simbol identitas kebanggaan, pengakuan, dan pelestarian warisan budaya bagi masyarakat,” ia menambahkan.

Selain menjadi ikon budaya, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2005, dan Warisan Budaya Takbenda Dunia sejak 2008. Sangat layak jika Sumenep diakui sebagai Ibukota Keris Dunia.

Monumen Keris Aria Wiraraja juga telah mencatatkan rekor MURI sebagai keris tertinggi di Indonesia. “Saya juga mengapresiasi Kabupaten Sumenep yang berhasil membangun monumen ini melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk BUMN dan BUMD, tanpa menggunakan dana APBD,” apresiasinya.

Pemajuan kebudayaan seperti ini kata Fadli, adalah contoh nyata bahwa budaya merupakan aset yang memiliki potensi ekonomi dan kebanggaan nasional. “Saya berharap inisiatif ini dapat direplikasi oleh daerah lain dalam memperkuat kemitraan lintas sektor dan menjadikan kebudayaan sebagai pilar pembangunan daerah,” harapnya.

Fadli meresmikan Monumen Keris di Desa Sendang, Kabupaten Sumenep, Madura, serta Yayasan Helmi Art Museum dan Besalen Santoso Sera.

Bersama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, ia meresmikan Monumen Keris Aria Wiraraja, sebuah tugu setinggi 17 meter yang dihiasi 45 kelopak bunga sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.

Monumen dinamai Aria Wiraraja, tokoh penting Madura di era Kerajaan Singosari, dan dirancang berdasarkan bentuk keris pusaka era Sultan Abdurrahman, yaitu keris luk-9 dengan pamor rojo abolo rojo, yang melambangkan kekuatan dan kebesaran budaya Madura.

(Rob/parade.id)

Artikel Fadli Resmikan Monumen Keris: Sumenep Layak Jadi Ibu Kota Keris Dunia pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/fadli-resmikan-monumen-keris-sumenep-layak-jadi-ibu-kota-keris-dunia/feed/ 0
Mengapa Pameran Tunggal Yos Suprapto Batal? Ini Alasan Kurator dan Galnas https://parade.id/mengapa-pameran-tunggal-yos-suprapto-batal-ini-alasan-kurator-dan-galnas/ https://parade.id/mengapa-pameran-tunggal-yos-suprapto-batal-ini-alasan-kurator-dan-galnas/#respond Sun, 22 Dec 2024 03:57:04 +0000 https://parade.id/?p=28382 Jakarta (parade.id)- Pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional (Galnas) batal karena lima lukisan Konoha I, Konona II, Niscaya, Makan Malam, dan 2019. Hal tersebut disampaikan Suwarno Wisetrotomo selaku kurator pameran. Ia menyebut lima karya Yos itu bernuansa vulgar hingga berisi makian sehingga dianggap tidak sesuai dengan tema pameran. Alasan itu lah yang melatarbelakangi penundaan pameran […]

Artikel Mengapa Pameran Tunggal Yos Suprapto Batal? Ini Alasan Kurator dan Galnas pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional (Galnas) batal karena lima lukisan Konoha I, Konona II, Niscaya, Makan Malam, dan 2019. Hal tersebut disampaikan Suwarno Wisetrotomo selaku kurator pameran.

Ia menyebut lima karya Yos itu bernuansa vulgar hingga berisi makian sehingga dianggap tidak sesuai dengan tema pameran.

Alasan itu lah yang melatarbelakangi penundaan pameran tunggal Yos. Saat akan berlangsung, ruang pameran Yos digembok oleh pihak Galeri Nasional. Demikian keterangan tertulisnya.

Suwarno menyatakan terdapat dua karya yang ia anggap menggambarkan opini pribadi sang seniman terdapat praktik kekuasaan yang dinilai tidak sesuai dengan tema pameran, Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan.

“Saya sampaikan kepada seniman bahwa karya tersebut tidak sejalan dengan tema kuratorial, dan berpotensi merusak fokus terhadap pesan yang sangat kuat dan bagus dari tema pameran,” kata Suwarno.

“Menurut pendapat saya, dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar, sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya.”

Sementara itu dalam keterangan resmi di media sosial, Galeri Nasional mengatakan pameran harus ditunda imbas kendala teknis yang tidak bisa dihindari. Padahal, pameran itu dijadwalkan berlangsung sebulan sejak 20 Desember 2024.

Pihak Galeri Nasional mengaku memahami rasa kecewa yang berpotensi muncul imbas langkah tersebut. Lembaga budaya itu lantas meminta maaf kepada semua pihak atas penundaan yang diputuskan tiba-tiba.

Mereka mengklaim penundaan pameran seniman ternama itu diambil atas pertimbangan yang matang. Galnas juga berjanji akan menjalin komunikasi dengan Yos Suprapto agar dapat menemukan solusi terbaik.

“Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang, demi menjaga kualitas pengalaman pameran yang ingin kami hadirkan,” tulis pernyataan Galeri Nasional.

“Galeri Nasional Indonesia dan Yos Suprapto telah menjalin hubungan erat sejak awal 2000, dan kami terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan beliau untuk memastikan bahwa kondisi ini akan dikoordinasikan kembali agar dapat terus bekerja sama secara konstruktif di masa depan,” lanjutnya.

Yos mengatakan bahwa pameran tunggal bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” itu batal digelar karena ada permintaan dari kurator untuk menurunkan 5 dari 30 lukisannya agar tidak dipajang. Ia tak mengindahkan permintaan itu.

Imbas dari itu, Yos enggan lagi bekerja sama dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan. Ia pun membawa semua lukisan itu balik ke Yogyakarta.

(dbs/parade.id)

Artikel Mengapa Pameran Tunggal Yos Suprapto Batal? Ini Alasan Kurator dan Galnas pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/mengapa-pameran-tunggal-yos-suprapto-batal-ini-alasan-kurator-dan-galnas/feed/ 0
June Art Festival 2024 Ditutup oleh Para Seniman https://parade.id/june-art-festival-2024-ditutup-oleh-para-seniman/ https://parade.id/june-art-festival-2024-ditutup-oleh-para-seniman/#respond Fri, 28 Jun 2024 12:04:56 +0000 https://parade.id/?p=27364 Jakarta (parade.id)- June Art Festival 2024 ditutup oleh para seniman. Mereka di antaranya Lena Guslina, Jimmy S Johansyah, dan Taufan S Chandranegara. Ketiganya membawakan karya masing-masing. Persembahan karya pertama oleh Jimmy S Johansyah. Jimmy membawakan puisi. Ada tiga judul puisi yang dibawakannya. Judul pertama adalah “Belajar Mewarna-warnikan Duka. Judul ini, menurut pemaparannya, untuk mengenang kepergian Nurcholish […]

Artikel June Art Festival 2024 Ditutup oleh Para Seniman pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- June Art Festival 2024 ditutup oleh para seniman. Mereka di antaranya Lena Guslina, Jimmy S Johansyah, dan Taufan S Chandranegara. Ketiganya membawakan karya masing-masing.

Persembahan karya pertama oleh Jimmy S Johansyah. Jimmy membawakan puisi. Ada tiga judul puisi yang dibawakannya.

Judul pertama adalah “Belajar Mewarna-warnikan Duka. Judul ini, menurut pemaparannya, untuk mengenang kepergian Nurcholish Madjid.

Judul kedua adalah “Lisensia Putika. Jimmy menyebut bahwa judul puisi itu menggambarkan sikap kritis kepada sesama penyair, di mana secara umum, antara yang diucapkan berbeda dengan yang dilakukan.

Judul ketiga puisi Jimmy adalah “Rendezvous”. Judul ini kata dia, lebih menyangkut soal kemanusiaan—kondisi negeri kita yang lebih baik daripada negeri lain.

Penampilan kedua di penutupan June Art Festival 2024 Lena Guslina. Lena mempersembahkan tari. Tariannya diberi tema “Menyusuri Senja”.

Tema yang ia bawakan menyoal sebuah perjalanan—usia—masa. “Jadi bagaimana kita dalam posisi yang sudah tidak muda lagi. Sudah banyak alpa. Sebuah proses yang harus kita lalui, dengan kita berserah diri,” ungkap Lena.

Lena membawakan tari dengan intuisinya. Penampilannya begitu secara umum.

“Intuisi, jarak komunikasinya jarak jauh dan saya tidak tahu apa yang terjadi di sini. Saya hanya bisa membayangkan ruang pameran. Jadi, apa pun yang terjadi di sini, itu saya kondisikan sesuai situasi tersebut,” kata wanita asal Bandung itu.

“Jadi ruang apa pun itu, saya ingin masuk ke dalam ruang itu. Jadi saya ingin mengisi ruang. Ingin menjadi bagian dari pameran itu. Jadi tidak terpisah bahwa sedang perform menari—sebagai opening/closing,” ia melanjutkan.

Tarian yang dipersembahkan ingin “masuk”, yang diartikan olehnya Ingin menjadi bagian dari hasil karya para seniman. “Masuk ke dalam ruang pameran—itu kan banyak pemikiran-pemikiran pelukis, seniman,” kata dia.

Lena dalam persembahannya membawa keris. Keris dimaksudkan sebagai pertahanan diri—pejuang yang ketika berjuang bertaruh apa pun.

“Keris itu kan umumnya sesuatu yang sakral. Dan saya memosisikan keria itu sebagai pusaka. Bagaimana saya memosisikan itu sebagai pertahanan diri,” terangnya.

Sempat keris itu digesekan ke arah hasil karya seniman. Lena menjelaskan, bahwa gesekan itu bermaksud untuk menyusuri.

“Tidak menyangkut laku atau tidak lakunya sebuah karya. Sebab semua sudah ada jalannya. Kita berbuat sesuatu itu bukan karen ingin sesuatu, melainkan itu adalah hadiah,” tandasnya

Penampilan terakhir oleh Taufan S Chandranegara. Taufan bermonolog—yang intinya disampaikan bahwa ‘kesenian itu kebudayaan dan politik, Indonesia sehat, seniman sehat”.

June Art Festival 2024 diselenggarakan sejak tanggal 19 Juni lalu, di Markamarie Creative Hub, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

(Rob/parade.id)

Artikel June Art Festival 2024 Ditutup oleh Para Seniman pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/june-art-festival-2024-ditutup-oleh-para-seniman/feed/ 0
June Art Festival 2024 Dibuka: Seniman, Tetaplah Peka https://parade.id/june-art-festival-2024-dibuka-seniman-tetaplah-peka/ https://parade.id/june-art-festival-2024-dibuka-seniman-tetaplah-peka/#respond Wed, 19 Jun 2024 15:21:23 +0000 https://parade.id/?p=27244 Jakarta (parade.id)- June Art Festival 2024 resmi dibuka pada Rabu, 19 Juni 2024. June Art Festival yang mengangkat tema “Bukan Estetika Kepalsuan” itu, akan berlangsung hingga 28 Juni 2024, di Markamarie, Jl Durian, No. 54B, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ketua Pelaksana June Art Festival 2024 AR Tanjung menjelaskan bahwa acara diikuti para pelukis, nasional maupun mancanegara, juga […]

Artikel June Art Festival 2024 Dibuka: Seniman, Tetaplah Peka pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- June Art Festival 2024 resmi dibuka pada Rabu, 19 Juni 2024. June Art Festival yang mengangkat tema “Bukan Estetika Kepalsuan” itu, akan berlangsung hingga 28 Juni 2024, di Markamarie, Jl Durian, No. 54B, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ketua Pelaksana June Art Festival 2024 AR Tanjung menjelaskan bahwa acara diikuti para pelukis, nasional maupun mancanegara, juga fotografer, serta budayawan—dengan masing-masing karya yang dipamerkan.

Antusiasme cukup tinggi dengan peresmian June Art Festival 2024 tadi sore. Puluhan seniman hadir.

Tanjung pun berharap, ke depan event tersebut menjadi event reguler, yang tidak hanya dilangsungkan di Kota Jakarta, melainkan juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Semoga kita diberi kemudahan. Aamiin,” ucapnya dalam sambutan.

Wartawan senior tiga zaman, Jus Soema Di Praja turut hadir. Ia membuka, meresmikan June Art Festival 2024, sekaligus memberikan sambutan.

Dalam sambutannya, secara khusus, ia berpesan kepada para seniman yang hadir agar terus peka terhadap situasi yang belakangan terjadi.

“Saya minta kepada seniman agar kepekaannya tidak hilang. Saya suka dengan mereka karena itu (punya kepekaan),” ujarnya.

“Perasaannya halus. Dan saya tidak lihat itu ada di dunia kewartawanan,” tambahnya.

Usai memberikan sambutan yang tidak begitu lama, serangkaian acara pada hari itu digelar, seperti pembacaan puisi Chairil Gibran Ramadhan, Pantomim oleh Fatimah Sekar Ramadhani, pembacaan Pledoi Bung Karno “Indonesia Menggugat” oleh Hermana HMT, Monolog Surat Kepada Yang Terkasih karya Taufan S Chandrane, juga ada diskusi budaya yang ditampilkan oleh Bambang Asrini Widjanarko.

Nama-nama karya yang dipamerkan antara lain: Agus Sis, Aendra Medita, Andi Sopiandi, AR Tanjung, Budi Utomo, Casjiwanto, Charles Schuster, Emak Gugat, Fathoni, Iwhan Sbr, Karenina, Kembang Sepatu, Leolintang Aniesm, Nurdin Yusup, Ray Bachtiar, R Sigit Wicaksono, Ratu Adina Bachtiar, Rd. Syarief Hidayat, Saepul Bahri, Siswanti, Syafril Cotto, Syis Paindow, Tyo,  Patra Suwanda, Prasetya Gautama, dan Usdek/Kedsu.

Tampak hadir di June Art Festival 2024 Pianis Ananda Sukarlan dan kritikus Faizal Assegaf.

(Rob/parade.id)

Artikel June Art Festival 2024 Dibuka: Seniman, Tetaplah Peka pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/june-art-festival-2024-dibuka-seniman-tetaplah-peka/feed/ 0
Paninggahan, Nagari Kecil yang Jadi Perhatian Media Nasional https://parade.id/paninggahan-nagari-kecil-yang-jadi-perhatian-media-nasional/ https://parade.id/paninggahan-nagari-kecil-yang-jadi-perhatian-media-nasional/#respond Tue, 13 Feb 2024 06:30:16 +0000 https://parade.id/?p=26310 Jakarta (parade.id)– Paninggahan adalah nagari kecil di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Nagari ini menarik perhatian media nasional karena merupakan rumah leluhur dari keluarga Muhktar Byna dan Saldi Isra, dua keluarga bisnis dan hukum terkemuka di Indonesia. Paninggahan yang terletak di Pesisir Pantai Danau Singkarak dan Kaki Bukit Junjung Sirih serta Bukit Batu […]

Artikel Paninggahan, Nagari Kecil yang Jadi Perhatian Media Nasional pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)– Paninggahan adalah nagari kecil di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Nagari ini menarik perhatian media nasional karena merupakan rumah leluhur dari keluarga Muhktar Byna dan Saldi Isra, dua keluarga bisnis dan hukum terkemuka di Indonesia.

Paninggahan yang terletak di Pesisir Pantai Danau Singkarak dan Kaki Bukit Junjung Sirih serta Bukit Batu Agung (jajaran Bukit Barisan di sepanjang Pulau Sumatera) ini dahulunya bagian dari Kecamatan X Koto Singkarak. Namun sejak dimekarkan, Paninggahan serta Nagari Muaro Pingai menjadi pembentuk berdirinya Kecamatan baru yang bernama Junjung Sirih.

Akses keluar nagari ini hanya dua, yaitu jalur darat Paninggahan-Malalo menuju ke Kota Padang Panjang atau Paninggahan-Sumani menuju ke Pusat Kota Solok. Halaman depan Paninggahan adalah danau dan halaman belakangnya seperti dipagari tembok tinggi berlapis-lapis yaitu Bukit Junjung Sirih dan Bukit Batu Agung. Dua Bukit ini memiliki celah terdalam yang menjadi sumber bagi aliran mata air atau Batang Air Paninggahan yang membelah dua Jorong yaitu Subarang dan Parumahan. Batang Air Paninggahan ini menghidupi bagi sebagain besar masyarakat petani dan muaranya menjadi pusat penangkapan ikan bilih yang terkenal itu.

Dalam data BPS, Nagari Paninggahan belum termasuk sebagai nagari yang maju. Beda halnya dengan Nagari Cupak atau Nagari Talang yang masuk kategori maju. Paninggahan masih terbatas pada kategori Nagari berkembang dan tetanganya Muaro Pingai masih tertinggal.

Tak banyak cara bagi masyarakat di Paninggahan untuk menghasilkan uang. Selain Merantau, mata pencaharian masyarakat di sini hanya petani. Ternak sebagai usaha sekunder saja. Pedagang dan pegawai atau pekerja kantoran hanya bisa dihitung dengan jari.

Namun, sejak dilantiknya Profesor Saldi Isra sebagai hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Paninggahan sontak menjadi perhatian. Pasalnya, televisi dan media online serta wikipedia yang memuat biodata Saldi menyebut Paninggahan sebagai nagari asal sang profesor.

Namun, sejatinya tak hanya Saldi Isra tokoh terkenal dari nagari ini. Sebelumnya di era 1980-an tertulis di Majalah Tempo pengusaha terkenal di urutan ke 70 di Indonesia adalah putra Paninggahan. Ia bernama Muhktar Byna. Pedagang kaya ini merupakan pengusaha pemilik HPH di Kalimantan.  Konon, jaringan bisnisnya erat hubungannya dengan keluarga Cendana.

Berikut sebagian kecil tokoh dari nagari Paninggahan:

Pebisnis:

H Mukhtar Byna Dt Bagindo Majolelo

H Bahar Dt Rajo Bukik

Wilyarman Dt Maninjun

H Nazar Bintang

Bankir:

H Hisyam Sulaiman, MBA

Pengacara

Desmi Hardi, SH, MH

Wartawan

Syahrial Mayus, S.IP, M.Sos

Robigusta Suryanto, S.IP

Dokter

Dr. Nofrizal

Artis

Mak Lepoh

Ipank

Dosen

Prof Masri Mansur

Prof Karnedi

Prof Lukman Roka

Prof Rusti Thaib

Prof Hendra Syarifuddin

DR Romi Nursyam

DR Charles

Ustadz

Buya H Djawaher Arsyad

H Alizar Mayus

Ustadz Narlis ‘Orange’ Nazar

Politisi

H Uncu Natsir

Hj Nursian

Armen Plani

Nazar Bakri

Kamaruzzaman

Demikian sekelumit sumber daya manusia nagari kecil ini. Kini, warga Paninggahan di kampung dan perantauan berlomba-lomba mengejar ketertinggalan nagarinya dari segala sisi. Mereka sepakat ingin memajukan nagarinya dengan falsafah “Saciok bak Ayam, Sadantiang Bak Basi”. *

(Rob/parade.id)

Artikel Paninggahan, Nagari Kecil yang Jadi Perhatian Media Nasional pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/paninggahan-nagari-kecil-yang-jadi-perhatian-media-nasional/feed/ 0
Pesan Butet usai Mengucapkan Terima Kasih kepada Menkominfo karena Laporan terhadap Dirinya Dicabut https://parade.id/pesan-butet-usai-mengucapkan-terima-kasih-kepada-menkominfo-karena-laporan-terhadap-dirinya-dicabut/ https://parade.id/pesan-butet-usai-mengucapkan-terima-kasih-kepada-menkominfo-karena-laporan-terhadap-dirinya-dicabut/#respond Tue, 06 Feb 2024 05:41:55 +0000 https://parade.id/?p=26256 Jakarta (parade.id)– Pesan Budayawan Butet Kartaredjasa usai mengucapkan terima kasih kepada Menkominfo Budi Arie karena laporan terhadap dirinya dicabut adalah mestinya pencabutan laporan itu bukan hanya untuknya saja. “Ini seharusnya, perintah Pak Jokowi tidak hanya untuk saya. Perintah Pak Jokowi itu bermakna juga supaya relawan-relawan itu jangan cuma sibuk menjilat. Jangan sibuk mencari muka kepada presiden. […]

Artikel Pesan Butet usai Mengucapkan Terima Kasih kepada Menkominfo karena Laporan terhadap Dirinya Dicabut pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)– Pesan Budayawan Butet Kartaredjasa usai mengucapkan terima kasih kepada Menkominfo Budi Arie karena laporan terhadap dirinya dicabut adalah mestinya pencabutan laporan itu bukan hanya untuknya saja.

“Ini seharusnya, perintah Pak Jokowi tidak hanya untuk saya. Perintah Pak Jokowi itu bermakna juga supaya relawan-relawan itu jangan cuma sibuk menjilat. Jangan sibuk mencari muka kepada presiden. Setop cari muka,” Butet menyampaikannya, kemarin, dalam video yang diunggah akun Twitter @yusuf_dumdum.

“Pencabutan itu tidak hanya untuk kasus saya saja. Tapi juga untuk kawan-kawan yang bergerak ingin menegakkan demokrasi dan konstitusi, seperti pelaporan Mas Aiman, Palti Hutabarat, semua harus dicabut, dong,” ia menambahkan.

Butet kemudian menyinggung berita yang belakangan tengah ramai. Yakni para guru besar dan akademika menyatakan sikapnya terhadap kondisi perpolitikan saat ini.

“Guru-guru besar perguruan-perguruan tinggi di Indonesia jangan dilecehkan bahwa mereka sedang menunggang electoral paslon tertentu. Tidak. Semua orang itu, termasuk saya, adalah orang-orang yang mengapresiasi seluruh pencapaian Pak Jokowi. Orang-orang yang mencintai Pak Jokowi,” kata Butet.

“Itu sebabnya, karena kami mencintai, kami mengingatkan, mengkritik, supaya Pak Jokowi dalam track, di jalan demokrasi dan tidak mengkhianati konstitusi. Ini yang penting,” kata dia lagi.

Butet mengimbau, mereka yang mawas dengan kondisi perpolitikan belakangan ini untuk tetap bersuara.

“Jadi, kawan-kawan yang mungkin dikecewakan oleh praktik-praktik politik mutakhir Pak Presiden Jokowi, terus ingatkan Pak Jokowi supaya tetap di jalan demokrasi. Tidak mengkhianati konstitusi,” imbaunya.

Namun, kata Butet, kalau Jokowi dan yang lainnya dimaksud tetap tidak memedulikan demokrasi yang diharapkan, maka ia akan tetap sebagaimana mestinya.

“Tapi kalau Pak Jokowi dan kawan-kawan tetap tidak memedulikan demokrasi, berarti maaf, pak, kita konsisten ya, tetap berseberangan. Enggak apa-apa di tahun politik berseberangan secara politik. Ndak masalah. Kita tetap berteman sebagai manusia. Keren, toh,” katanya.

Butet menyebut, laporan atas dirinya terkait pantun itu, dicabut usai Budi Arie memerintahkan relawannya, di Yogya. Hal itu dilakukan Budi disebut Butet karena mengikuti perintah Presiden Jokowi, karena dianggap pelaporan itu tidak penting dilaporkan.

(Rob/parade.id)

Artikel Pesan Butet usai Mengucapkan Terima Kasih kepada Menkominfo karena Laporan terhadap Dirinya Dicabut pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/pesan-butet-usai-mengucapkan-terima-kasih-kepada-menkominfo-karena-laporan-terhadap-dirinya-dicabut/feed/ 0
Datuak Rajo Mangkuto Serukan Mubes Minang Sedunia untuk Capai Keistimewaan Minangkabau https://parade.id/datuak-rajo-mangkuto-serukan-mubes-minang-sedunia-untuk-capai-keistimewaan-minangkabau/ https://parade.id/datuak-rajo-mangkuto-serukan-mubes-minang-sedunia-untuk-capai-keistimewaan-minangkabau/#respond Wed, 06 Sep 2023 01:39:35 +0000 https://parade.id/?p=24930 Jakarta (parade.id)- Datuak Rajo Mangkuto serukan Musyawarah Besar (Mubes) Minang sedunia untuk capai Keistimewaan Minangkabau. Hal itu disampaikannya, belum lama ini, di acara Marawa: Festival Budaya dan Kuliner Luhak Nan Tigo 2023, di Bekasi, Jawa Barat. Seruan Datuak Rajo Mangkuto ini untuk menindaklanjuti acara Mubes tahun 2003 lalu di Padang, Sumatra Barat. “Harapan bersama dengan adanya […]

Artikel Datuak Rajo Mangkuto Serukan Mubes Minang Sedunia untuk Capai Keistimewaan Minangkabau pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Datuak Rajo Mangkuto serukan Musyawarah Besar (Mubes) Minang sedunia untuk capai Keistimewaan Minangkabau. Hal itu disampaikannya, belum lama ini, di acara Marawa: Festival Budaya dan Kuliner Luhak Nan Tigo 2023, di Bekasi, Jawa Barat.

Seruan Datuak Rajo Mangkuto ini untuk menindaklanjuti acara Mubes tahun 2003 lalu di Padang, Sumatra Barat.

“Harapan bersama dengan adanya acara Mubes tersebut, kita sebagai anak keturunan suku Minangkabau bisa semakin memperkokoh Tungku Tigo Sajarangan (TTS) dalam memperjuangkan bersama Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Syara’ Mangato-Adaik Mamakai. Apalagi sekarang ABS-SBK sudah masuk dalam hukum positif NKRI pasca diresmikannya UU  Provinsi Sumbar No. 17 Tahun 2022,” demikian kata Datuak Rajo Mangkuto yang merupakan perwakilan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM).

Sementara itu, Ketua Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM), Prof Masri Mansoer, menekankan pada UU tersebut, agar urang (orang) Minangkabau mendukungnya.

“Perlunya urang minang sedunia mendukung keberadaan UU No. 17 Tahun 2022 tersebut dan meminta dukungan kepada semua pihak agar kelak jika diizinkan Allah, Provinsi Sumatra Barat diubah menjadi Provinsi Daerah Istimewa Minang,” tekannya.

Pada acara itu, di hari pertama selain dihadiri Datuak Rajo Mangkuto dan Prof Masri Mansoer, juga dihadiri Kadiv Humas BP2DIM, Anton Pratama.

Hadir pula perwakiilan Provinsi Sumatra Barat, Management Metropolitas Mal (MM), Ormas-ormas Minang se-Jabodetabek.

Pada acara itu, tersaji kesenian khas minang: randai dan tarian-tarian minang. Ada pula kuliner yang bikin rindu urang minang pada kampung halaman, seperti: sate padang, soto padang, nasi kapau, bika, the talua, karupuak jariang, dan jajanan khas lainnya. Hal itu disampaikan Kadiv Humas BP2DIM, Anton Pratama.

(Rob/parade.id)

Artikel Datuak Rajo Mangkuto Serukan Mubes Minang Sedunia untuk Capai Keistimewaan Minangkabau pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/datuak-rajo-mangkuto-serukan-mubes-minang-sedunia-untuk-capai-keistimewaan-minangkabau/feed/ 0
Menparekraf Dorong Ini ke Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Fesyen https://parade.id/menparekraf-dorong-ini-ke-pelaku-ekonomi-kreatif-subsektor-fesyen/ https://parade.id/menparekraf-dorong-ini-ke-pelaku-ekonomi-kreatif-subsektor-fesyen/#respond Fri, 19 May 2023 00:31:00 +0000 https://parade.id/?p=24287 Jakarta (parade.id)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif subsektor fesyen di Kota Denpasar, Bali, berupaya meningkatkan nilai tambah produk agar semakin berdaya saing tinggi. Menparekraf Sandiaga saat acara Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Art Center Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu itu menjelaskan upaya memberikan nilai […]

Artikel Menparekraf Dorong Ini ke Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Fesyen pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif subsektor fesyen di Kota Denpasar, Bali, berupaya meningkatkan nilai tambah produk agar semakin berdaya saing tinggi. Menparekraf Sandiaga saat acara Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Art Center Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu itu menjelaskan upaya memberikan nilai tambah bagi produk khususnya fesyen menjadi salah satu bentuk inovasi dan kreasi pelaku usaha agar semakin kompetitif di era digital.

“Pelaku fesyen harus benar-benar kreatif agar bisa bersaing mengingat persaingan usaha di bidang ini sangat ketat baik di pasar lokal maupun internasional. Nilai tambah juga harus ada dalam hal promosi dan pemasaran,” kata Menparekraf Sandiaga saat bertemu langsung para pelaku ekraf di Bali.

Ia menilai sampai saat ini memang promosi dan pemasaran yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku ekraf. Oleh karena itulah pemerintah konsisten untuk terus melakukan pelatihan dan pendampingan terkait hal tersebut.

“Setelah melakukan program pelatihan dan pendampingan maka harus ada keberlanjutan program terutama untuk mendukung pemasaran dan pembiayaan. Dan, hal ini yang harus kita kolaborasikan dengan pemerintah daerah hingga industri,” katanya, dikutip laman Kemenparekraf.

Ia menekankan pentingnya pelaku ekraf khususnya fesyen untuk membangun citra produk atau branding yang kuat. Di sisi lain persoalan Hak Kekayaan Intelektual atau HKI juga harus menjadi perhatian.

Kota Denpasar sendiri sudah terbentuk sebagai Kabupaten/Kota Kreatif sehingga ke depan diharapkan bisa ditingkatkan kelasnya menjadi UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

“Saya akan mendorong rencana aksi ini agar lebih komprehensif dan para pelaku ekonomi kreatif di sini harus menjadi aktor yang aktif, untuk membangun daerah karena ekraf ini bisa mendorong penciptaan lapangan kerja enam kali lipat lebih banyak dari sektor-sektor lain termasuk manufaktur,” ujarnya.

Menparekraf juga menjelaskan keragaman alam dan budaya di Kota Denpasar sudah terbentuk, ekosistemnya juga sangat beragam dengan subsektor fesyen yang menjadi unggulan.

“Selain memiliki Desa Wisata Serangan, sekarang ada ekosistem ekraf yang sangat beragam. Kita lihat berbagai produk ekonomi kreatif yang bisa disentuh dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujarnya.

Hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Kepala Biro Komunikasi Kemenprekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.

(Rob/parade.id)

Artikel Menparekraf Dorong Ini ke Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Fesyen pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/menparekraf-dorong-ini-ke-pelaku-ekonomi-kreatif-subsektor-fesyen/feed/ 0
Karya Desainer di Indonesia Fashion Parade 2023 https://parade.id/karya-desainer-di-indonesia-fashion-parade-2023/ https://parade.id/karya-desainer-di-indonesia-fashion-parade-2023/#respond Mon, 27 Feb 2023 04:38:35 +0000 https://parade.id/?p=23460 Jakarta (parade.id)- Acara Road to Indonesia Fashion Parade (IFP) 2023 dengan tema ‘Rejuvination’ yang digelar kemarin menghadirkan beberapa desainer tanah air. Di antaranya: Athan Siahaan sendiri, M Rizky Jumbriyono, Linda Panggabean, Hikmawati Arsiyd, Dewi Marda, Tru Fatmah, Ukke Wahyu, Arlinawati, dan Sari Soentoro Mereka pun dalam acara tersebut menunjukkan hasil karyanya. Berikut karya di antara […]

Artikel Karya Desainer di Indonesia Fashion Parade 2023 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Acara Road to Indonesia Fashion Parade (IFP) 2023 dengan tema ‘Rejuvination’ yang digelar kemarin menghadirkan beberapa desainer tanah air. Di antaranya: Athan Siahaan sendiri, M Rizky Jumbriyono, Linda Panggabean, Hikmawati Arsiyd, Dewi Marda, Tru Fatmah, Ukke Wahyu, Arlinawati, dan Sari Soentoro

Mereka pun dalam acara tersebut menunjukkan hasil karyanya. Berikut karya di antara mereka:

Athan Siahaan

Linda Panggabean

Hikmawati Arsiyd

M Rizky Jumbriyono

Dewi Marda

Tru Fatmah

Ukke Wahyu

Tema di atas diambil menurut CEO Indonesia Fashion Parade 2023, Athan Siahaan untuk merespons isu Indonesia karena dinilai menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Dimana satu bulan bisa mencapai 7 ribu ton.

“Kami mengambil tema itu agar pakaian-pakaian yang masih ada dan masih layak pakai itu bisa didaur ulang sehingga bisa digunakan kembali dan bisa mempunyai daya jual kembali. Dan karena penikmat fesyen beberapa tahun lalu dengan sekarang berbeda—jadi tida salah kami mengeluarkan koleksi yang lalu untuk dihidupkan kebali,” ungkapnya.

(Juf/parade.id)

Artikel Karya Desainer di Indonesia Fashion Parade 2023 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/karya-desainer-di-indonesia-fashion-parade-2023/feed/ 0
Road to Indonesia Fashion Parade 2023: Rejuvination https://parade.id/road-to-indonesia-fashion-parade-2023-rejuvination/ https://parade.id/road-to-indonesia-fashion-parade-2023-rejuvination/#respond Mon, 27 Feb 2023 04:06:20 +0000 https://parade.id/?p=23457 Jakarta (parade.id)- Acara Road to Indonesia Fashion Parade (IFP) 2023 digelar, kemarin. Digelar di salah satu hotel di Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Tema yang diambil adalah ‘Rejuvination’. CEO Indonesia Fashion Parade 2023, Athan Siahaan, memberikan alasan mengapa tema itu yang diambil—bertujuan untuk merespons isu Indonesia karena dinilai menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di […]

Artikel Road to Indonesia Fashion Parade 2023: Rejuvination pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Acara Road to Indonesia Fashion Parade (IFP) 2023 digelar, kemarin. Digelar di salah satu hotel di Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Tema yang diambil adalah ‘Rejuvination’.

CEO Indonesia Fashion Parade 2023, Athan Siahaan, memberikan alasan mengapa tema itu yang diambil—bertujuan untuk merespons isu Indonesia karena dinilai menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Dimana satu bulan bisa mencapai 7 ribu ton.

“Kami mengambil tema itu agar pakaian-pakaian yang masih ada dan masih layak pakai itu bisa didaur ulang sehingga bisa digunakan kembali dan bisa mempunyai daya jual kembali. Dan karena penikmat fesyen beberapa tahun lalu dengan sekarang berbeda—jadi tida salah kami mengeluarkan koleksi yang lalu untuk dihidupkan kebali,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, hadir para desainer seperti: Athan Siahaan sendiri, M Rizky Jumbriyono, Linda Panggabean, Hikmawati Arsiyd, Dewi Marda, Tru Fatmah, Ukke Wahyu, Arlinawati, dan Sari Soentoro. Masing-masing menjelaskan dan mempertunjukkan hasil karyanya.

Hasil karya tersebut diperagakan oleh seorang model. Athan menjelaskan karyanya yang digunakan model.

Karya Athan, bahannya digunakan seperti bahan ulos tetapi bukan ulos adat. Ulos tersebut ia modifikasi dengan sentuhan kekinian—dirajut kembali, sehingga memiliki daya jual kembali.

Sementara itu, hasil karya M Rizky Jumbriyono dijelaskan olehnya, bahwa konsep yang dibawa adalah konsep Kalimantan Tengah. Karyanya hasil daur ulang dari jas berwarna hitam.

“Itu baju kebesaran paskibraka yang sudah pudar warnanya. Saya cuci kembali dan saya aplikasikan dengan kain lebaran tahun lalu, sehingga sesuai dengan tema kita hari ini,” ia menjelaskan.

Linda Panggabean, menjelaskan bahwa pakaian yang diperagakan itu tampilannya bernama Ulos Sadum. Sadum, kata dia, memiliki arti kumpulan keindahan yang hidup jadi satu (motifnya).

Jadi kata dia, sadum itu motifnya sebagaimana orang Batak memandang dunia adalah indah. Dimana di kain itu pohon yang berwarna-warni, rumah, dan ada burung yang berwarna-warni

Alasan dia mengangkat ulos karena ia meyakini banyak orang Batak yang menyimpannya—untuk acara adat.

“Dan biasanya ulos akan disimpan di dalam lemari dan dibiarkan begitu. Oleh karena itu di acara ini saya menampilkan itu dengan didesain lebih modern, dengan motof klasik—untuk menggambarkan betapa indahnya dunia ini,” penjelasannya.

Hikmawati Arsiyd, menampilkan karyanya dengan butterfly. Filosofinya adalah kupu-kupu dan sains.

Dewi Marda, menampilkan karyanya dengan mengambil motif Bekasi. Dimana Bekasi itu kata dia ada unsur sejarahnya, budaya, flora dan fauna, juga warna.

Perbedaan batik Bekasi dengan batik lainnya menurut dia, batik Bekasi itu cenderung lebih ngejreng. Warnanya terang-terang.

Bahan dari hasil karyanya terbuat dari sisa-sisa batik hasil cuci gudang. Dikumpulkannya. “Sebab sampahnya itu luar biasa. Sampai berkarung-karung. Jadi saya pilih dan saya pakai untuk acara ini,” ia menjelaskan.

Tru Fatmah, menampilkan karyanya dengan tema ‘Beutiful of Tenun’. Alasan ia mengangkat tema itu pada karyanya karena merasa tenun itu sangat indah. Kali ini ia aplikasikan tenun Kalimantan.

Ukke Wahyu, menampilkan perpaduan jins dengan tenun. Kedua, ia menampilkan perpaduan rompi dengan kain tenun. Pun dengan sarung, ia katakan, dari tenun. Tenun Badui.

Arlinawati, menampilkan karya daerahnya sendiri, yakni dari Padang: Baju Kurung. Alasan dia untuk menjaga kekayaan daerahnya karena sejauh ini Baju Kurung masih dipakai oleh anak-anak sekolah pada hari Jumat.

Sari Soentoro, menampilkan karyanya dengan mengangkat tema The Power Lurik. Alasan dia mengangkat tema itu karena ia merasa bahwa kain lurik seperti termajinalkan. Ke model, ia kombinasikan kain lurik dengan syal dari berbagai daerah, seperti dari NTT.

(Juf/parade.id)

Artikel Road to Indonesia Fashion Parade 2023: Rejuvination pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/road-to-indonesia-fashion-parade-2023-rejuvination/feed/ 0