Rabu, November 29, 2023
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Pertahanan
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Sosial dan Budaya
  • Internasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
Parade.id
Home Gaya Hidup

Road to Indonesia Fashion Parade 2023: Rejuvination

CEO Indonesia Fashion Parade 2023, Athan Siahaan, memberikan alasan mengapa tema itu yang diambil—bertujuan untuk merespons isu Indonesia karena dinilai menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia.

redaksi by redaksi
2023-03-02
in Gaya Hidup, Pariwisata
0
Road to Indonesia Fashion Parade 2023: Rejuvination

Foto: para desainer di acara Road to Indonesia Fashion Parade (IFP) 2023, kemarin, Ahad (26/2/2023). di Jakarta

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Acara Road to Indonesia Fashion Parade (IFP) 2023 digelar, kemarin. Digelar di salah satu hotel di Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Tema yang diambil adalah ‘Rejuvination’.

CEO Indonesia Fashion Parade 2023, Athan Siahaan, memberikan alasan mengapa tema itu yang diambil—bertujuan untuk merespons isu Indonesia karena dinilai menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Dimana satu bulan bisa mencapai 7 ribu ton.

Related posts

Cegah Mata Katarak dengan Pemahaman dan Tindakan yang Tepat

Cegah Mata Katarak dengan Pemahaman dan Tindakan yang Tepat

2023-10-13
MBI Siap Gelar Jamnas ke-2 di Bandung

MBI Siap Gelar Jamnas ke-2 di Bandung

2023-10-01

“Kami mengambil tema itu agar pakaian-pakaian yang masih ada dan masih layak pakai itu bisa didaur ulang sehingga bisa digunakan kembali dan bisa mempunyai daya jual kembali. Dan karena penikmat fesyen beberapa tahun lalu dengan sekarang berbeda—jadi tida salah kami mengeluarkan koleksi yang lalu untuk dihidupkan kebali,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, hadir para desainer seperti: Athan Siahaan sendiri, M Rizky Jumbriyono, Linda Panggabean, Hikmawati Arsiyd, Dewi Marda, Tru Fatmah, Ukke Wahyu, Arlinawati, dan Sari Soentoro. Masing-masing menjelaskan dan mempertunjukkan hasil karyanya.

Hasil karya tersebut diperagakan oleh seorang model. Athan menjelaskan karyanya yang digunakan model.

Karya Athan, bahannya digunakan seperti bahan ulos tetapi bukan ulos adat. Ulos tersebut ia modifikasi dengan sentuhan kekinian—dirajut kembali, sehingga memiliki daya jual kembali.

Sementara itu, hasil karya M Rizky Jumbriyono dijelaskan olehnya, bahwa konsep yang dibawa adalah konsep Kalimantan Tengah. Karyanya hasil daur ulang dari jas berwarna hitam.

“Itu baju kebesaran paskibraka yang sudah pudar warnanya. Saya cuci kembali dan saya aplikasikan dengan kain lebaran tahun lalu, sehingga sesuai dengan tema kita hari ini,” ia menjelaskan.

Linda Panggabean, menjelaskan bahwa pakaian yang diperagakan itu tampilannya bernama Ulos Sadum. Sadum, kata dia, memiliki arti kumpulan keindahan yang hidup jadi satu (motifnya).

Jadi kata dia, sadum itu motifnya sebagaimana orang Batak memandang dunia adalah indah. Dimana di kain itu pohon yang berwarna-warni, rumah, dan ada burung yang berwarna-warni

Alasan dia mengangkat ulos karena ia meyakini banyak orang Batak yang menyimpannya—untuk acara adat.

“Dan biasanya ulos akan disimpan di dalam lemari dan dibiarkan begitu. Oleh karena itu di acara ini saya menampilkan itu dengan didesain lebih modern, dengan motof klasik—untuk menggambarkan betapa indahnya dunia ini,” penjelasannya.

Hikmawati Arsiyd, menampilkan karyanya dengan butterfly. Filosofinya adalah kupu-kupu dan sains.

Dewi Marda, menampilkan karyanya dengan mengambil motif Bekasi. Dimana Bekasi itu kata dia ada unsur sejarahnya, budaya, flora dan fauna, juga warna.

Perbedaan batik Bekasi dengan batik lainnya menurut dia, batik Bekasi itu cenderung lebih ngejreng. Warnanya terang-terang.

Bahan dari hasil karyanya terbuat dari sisa-sisa batik hasil cuci gudang. Dikumpulkannya. “Sebab sampahnya itu luar biasa. Sampai berkarung-karung. Jadi saya pilih dan saya pakai untuk acara ini,” ia menjelaskan.

Tru Fatmah, menampilkan karyanya dengan tema ‘Beutiful of Tenun’. Alasan ia mengangkat tema itu pada karyanya karena merasa tenun itu sangat indah. Kali ini ia aplikasikan tenun Kalimantan.

Ukke Wahyu, menampilkan perpaduan jins dengan tenun. Kedua, ia menampilkan perpaduan rompi dengan kain tenun. Pun dengan sarung, ia katakan, dari tenun. Tenun Badui.

Arlinawati, menampilkan karya daerahnya sendiri, yakni dari Padang: Baju Kurung. Alasan dia untuk menjaga kekayaan daerahnya karena sejauh ini Baju Kurung masih dipakai oleh anak-anak sekolah pada hari Jumat.

Sari Soentoro, menampilkan karyanya dengan mengangkat tema The Power Lurik. Alasan dia mengangkat tema itu karena ia merasa bahwa kain lurik seperti termajinalkan. Ke model, ia kombinasikan kain lurik dengan syal dari berbagai daerah, seperti dari NTT.

(Juf/parade.id)

Tags: #Budaya#IFP#Nasional
Previous Post

Pelatihan dan Pengukuhan Anggota Baru Angkatan VIII PANSER KSBSI

Next Post

Karya Desainer di Indonesia Fashion Parade 2023

Next Post
Road to Indonesia Fashion Parade 2023: Rejuvination

Karya Desainer di Indonesia Fashion Parade 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komisi Palestina dalam Organisasi Parlemen Asia Terbentuk, Fadli Zon Pimpin Sidangnya

Komisi Palestina dalam Organisasi Parlemen Asia Terbentuk, Fadli Zon Pimpin Sidangnya

2023-11-28
Anies Kenang Diminta Jadi Cagub saat Kampanye di Tanah Merah

Anies Kenang Diminta Jadi Cagub saat Kampanye di Tanah Merah

2023-11-28
Diperuntukan Sejak 1989, Dispora Tidak Punya Hak Mengklaim Gedung Pemuda/KNPI Miliknya

Diperuntukan Sejak 1989, Dispora Tidak Punya Hak Mengklaim Gedung Pemuda/KNPI Miliknya

2023-11-27
Sumpah Nawawi Pamolango Ketua KPK Sementara yang Menggantikan Firli Bahuri

Sumpah Nawawi Pamolango Ketua KPK Sementara yang Menggantikan Firli Bahuri

2023-11-27

Partai Ummat: Tidak Boleh Ada Kelompok Pendukung Penjajah Israel di NKRI

2023-11-27
Pernyataan Sikap FPI atas Dugaan Penyerangan Pasukan Manguni ke Peserta Aksi Solidaritas Palestina di Bitung

Pernyataan Sikap FPI atas Dugaan Penyerangan Pasukan Manguni ke Peserta Aksi Solidaritas Palestina di Bitung

2023-11-26

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

Berita Populer

  • Aksi Aliansi Buruh se-Kabupaten Bandung Barat Memperingati May Day

    Eskalasi Gerakan Buruh di Lapangan Berbagai Kota Semakin Tinggi terkait Kenaikan Upah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diperuntukan Sejak 1989, Dispora Tidak Punya Hak Mengklaim Gedung Pemuda/KNPI Miliknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Solidaritas Buruh Indonesia for Ganjar-Mahfud Dideklarasikan di GOR Otista

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Permohonan Abu Bakar Ba’asyir untuk Bertemu Gibran Rakabuming terkait Pilpres

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pernyataan Sikap FPI atas Dugaan Penyerangan Pasukan Manguni ke Peserta Aksi Solidaritas Palestina di Bitung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Ciptaker #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Makassar #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020-2023 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Pertahanan
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Sosial dan Budaya
  • Internasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup

© 2020-2023 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In