“Rakyat harus bersatu dan bersama-sama memperjuangkan hak-hak rakyat, sebagaimana yang dijamin oleh UUD 1945, karena sampai hari ini, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia masih jauh dari harapan,” demikia yang disampaikan Mirah Sumirat selaku Presiden ASPEK Indonesia dalam keterangan pers tertulis kepada media, belum lama ini.

Selain itu, Mirah mengingatkan para pemimpin dan pejabat dalam Pemerintahan di semua tingkatan saat ini, untuk lebih memprioritaskan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Amanah konsitusi UUD 1945 sudah sangat terang benderang, antara lain Pasal 27 ayat 2 yang tertulis ‘Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan’,” kata dia, mengutip UUD.

“Namun yang terjadi hari ini adalah Pemerintah lebih memprioritaskan kesejahteraan bagi kelompok pemodal melalui Undang Undang Cipta Kerja,” sambungnya.

Soal hukum, Mirah berpendapat masih belum menjadi panglima karena masih banyak terjadi perbedaan perlakuan hukum antara satu pihak dengan pihak yang lain. Misal dalam konteks ketenagakerjaan, di mana masih banyak terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh perusahaan tanpa pernah ada upaya penegakan hukum yang seharusnya, seperti pelanggaran upah minimum, eksploitasi dan perbudakan modern yang dikemas dalam sistem kerja alih daya atau outsourcing, kontrak kerja yang bermasalah, pelanggaran jam kerja tanpa upah lembur, pemberangusan serikat pekerja, serta tidak dipenuhinya jaminan sosial pekerja sesuai peraturan yang berlaku.

“Dalam konteks ketenagakerjaan, 78 tahun Indonesia merdeka akan lebih terasa bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia, jika Pemerintah mencabut Undang Undang Cipta Kerja dan memberikan hak konstitusional rakyat untuk bisa mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,” kata Mirah.

Ia mengingatkan bunyi Pasal 28D ayat 1 UUD 1945 juga menjamin: “Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum”.

Soal korupsi, menurutnya saat ini hal itu merajalela, yang juga menegaskan bahwa pemegang amanah kekuasaan, adalah orang-orang yang serakah, lebih mementingkan diri dan kelompoknya, tanpa pernah mau peduli dengan nasib rakyat yang semakin sulit.

“Di usia kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78 tahun ini, ternyata rakyat Indonesia masih harus memperjuangkan sendiri terwujudnya hak-hak konstitusionalnya! Bahkan rakyat seperti berhadap-hadapan dengan Pemerintah, karena Pemerintah lebih berpihak pada kepentingan pemodal dan juga kepentingan kelompoknya sendiri,” katanya.

Seluruh rakyat mestinya berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, dan Negara berkewajiban untuk memenuhinya.

“Namun pada kenyataannya, saat ini masih banyak rakyat yang belum merasakan kesejahteraan dan keadilan dalam kehidupannya. Kesenjangan sosial juga semakin tinggi,” tandasnya.

(Rob/parade.id)

Artikel ASPEK Indonesia Ajak Rakyat Ingat Kembali Cita-cita Pejuang di HUT RI ke-78 pertama kali tampil pada Parade.id.

“Maka kita isi HUT Kemerdekaan ini dengan  persatuan dan perdamaian dengan cara-cara cerdas dan juga kebersamaan. Jauhi ego dan hedon,” pesannya, usai memperingati HUT RI ke-78, di Pesantren AQLIS Jonggol, Jawa Barat.

Ia juga berpesan agar kita harus sering-sering melihat ke belakang soal perjuangan negeri Indonesia oleh para pejuang. Sebab menurutnya kemerdekaan itu adalah warisan berharga yang tidak semua dimiliki semua negeri.

“Mereka (pejuang) memberi semua terbaik untuk negeri ini. Maka jauhi sifat ego dan hedon yang memang seringkali mengisi penduduk negeri,” pesannya lagi.

Perkumpulan AQL ikut merayakan HUT RI ke-78 dengan mengambil tema “Tadabbur Qur’an: Memandu Indonesia Maju”.

Lewat Tadabbur Alquran HUT RI ke-78, ia mengajak bergerak sebagaimana alam ini bergerak–di mana kita semua bergerak menuju kemerdekaan (saat itu).

“Kalau saja kita lengah, memikirkan diri, keluarga dan kelompok, atau partai saja, ya, negara bisa diambil orang. Maka orang semua harus mengisi kemerdekaan ini,” katanya.

“Kami, dari perkumpulan AQL bertekad lewat tadabbur alquran lewat ilmu, amal dan manfaat–itu konten HUT RI hatri ini,” sambungnya.

Perihal kalau ada pihak yang mengklaim bahwa hanya mereka saja yang pantas merayakan kemerdekaan, maka menurutnya itu sama saja mereka itu anti kebhinekaan. Sebab kita semua ini kata dia juga turut merawat Indonesia dan dilahirkan di Indonesia.

“Kalau ada yang mengklaim dirinya lah satu-satunya yang mengisi kemerdekaan, mestinya jangan demikian, karena negeri ini kan (awalnya) dari kesultanan-kesultanan yang telah memberikan semua untuk Indonesia ini agar kita bersatu,” katanya berpesan lagi

Banyak serangkaian pada perayaan HUT RI ke-78 di Pesantren AQLIS Jonggol, Jawa Barat. Di antaranya upacara bendera merah putih, penampilan budaya bangsa Indonesia, teatrikal sejarah, dan lain-lain.

Ada pula lomba-lomba yang digelar Pesantren AQLIS Jonggol, Jawa Barat. Seperti lomba tarik tambang, estafet kecerdasan, sepeda hias, karnaval, dan lain-lain. Ada hadiah untuk para pemenang.

(Rob/parade.id)

Artikel Pesan Pimpinan Perkumpulan AQL di HUT RI ke-78 pertama kali tampil pada Parade.id.

“Sudah menjadi sunnah dan keharusan di lembaga kita, AQL untuk selalu memperingati hari Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada setiap 17 Agustus sebagai ekspresi rasa Syukur kita kepada Allah Ta’ala atas nikmat kemerdekaan yang kita dapat,” kata Pendiri dan Ketua Perkumpulan AQL KH Bachtiar Nasir kepada media, Rabu (16/8/2023).

Menurut UBN, sapaan karib KH Bachtiar Nasir, peringatan HUT RI juga sebagai bentuk ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia. Semangat dan jiwa kepahlawanan para pendiri dan pejuang bangsa tidak lepas dari nilai dan ajaran Alquran yang menanamkan rasa cinta dan pengorbanan kepada Tanah Air.

“Momen 17 Agustus adalah saat yang tepat untuk penanaman semangat kepahlawan dan jiwa patriotik dengan nilai-nilai Alquran,” ujar UBN.

Itu sebabnya, jelas UBN, peringatan HUT RI Perkumpulan AQL pada tahun ini mengambil tema “Tadabbur Quran: Memandu Indonesia Maju”.

“Jika Alquran yang ditadabburi makna-maknanya menjadi landasan berpikir dan bertindak umat Islam Indonesia, maka cita-cita kemajuan Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya akan dapat dicapai dengan izin Allah Ta’ala,” jelas UBN.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT RI Perkumpulan AQL, Edi Sutarto mengatakan rangkaian kegiatan peringatan HUT RI di antaranya pelaksanaan upacara bendera pada Kamis, 17 Agustus 2023. Upacara bendera Perkumpulan AQL akan digelar di Pesantren AQLIS Jonggol, Jawa Barat.

“Target peserta upacara bendera, kegiatan ini yang offline Insyaallah 1000 orang di luar panitia. Ini terdiri dari keluarga besar AQL dari 22 unit kerja yang ada dan para kolega serta jemaah,” jelas Pak  Edi Sutarto.

Upacara bendera juga diikuti jemaah dari seluruh Indonesia maupun luar negeri secara daring di kanal media sosial Perkumpulan AQL.

“Insyaallah bertindak sebagai Pembina Upacara adalah KH. Bachtiar Nasir,” kata  Edi Sutarto.

Selain upacara bendera,  peringatan HUT RI ke-78 diisi dengan berbagai kegiatan. Seperti khatam Alquran, lomba memerankan ulama Nusantara, lomba tahfiz Alquran, lomba tadabbur Alquran, lomba menulis Alquran, lomba menulis untuk masyarakat umum, dan lomba lainnya.[]

Artikel Perkumpulan AQL Gelar Upacara Bendera HUT RI ke-78 di Jonggol, Besok pertama kali tampil pada Parade.id.

“Kalau tidak buat apa seganas itu serangan pd beliau beliau? Semakin kelihatan Umat Mayoritas mau ‘digilas’?” katanya, kemarin, di akun Twitter-nya.

Beliau meragukan bahwa mereka yang menyerang dengan massif akan mengeluarkan taringnya kepada umat Islam.

“Jika mereka menyerang dgn kata kata keji, maka kaum Muslimin mesti catat BESAR BESAR betapa kita yg 88,2% di NKRI sdh tidak dipandang sebelah mata lagi. Waspada, Kita bkn yg memulainya,” katanya lagi.

Untuk tetap mengetahui akun-akun yang dianggap demikian oleh beliau, warganet pun diajak untuk memantau serangan mereka di dalam setiap cuitannya. Di sana, kata beliau, terdapat cuitan-cuitan yang mengarah serangan.

“Dan pantaulah serangan mrk di cuit saya sebelumnya tentang spanduk HUT NKRI bergambar SALIP.”

(Robi/PARADE.ID)

Artikel Buntut Komentari Poster HUT RI, Tengku Imbau Umat Waspada pertama kali tampil pada Parade.id.