#Iman Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/iman/ Bersama Kita Satu Mon, 14 Feb 2022 16:37:24 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Iman Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/iman/ 32 32 Ikatan Mahasiswa Nusantara (IMAN) Menyoroti Dugaan Korupsi Formula E https://parade.id/ikatan-mahasiswa-nusantara-iman-menyoroti-dugaan-korupsi-formula-e/ https://parade.id/ikatan-mahasiswa-nusantara-iman-menyoroti-dugaan-korupsi-formula-e/#respond Mon, 14 Feb 2022 16:37:24 +0000 https://parade.id/?p=17821 Jakarta (PARADE.ID)- Ikatan Mahasiswa Nusantara (IMAN) ikut menyoroti dugaan korupsi Formula E. IMAN pun mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera bertindak “Mendesak kepada KPK untuk tegas dalam mengurus kasus dugaan korupsi Formula E, yang diduga menyeret Gubernur Anies,” demikian siaran pers IMAN, Senin (14/2/2022), yang diterima parade.id. KPK, kata Koordinator IMAN, Lutfi musti cepat […]

Artikel Ikatan Mahasiswa Nusantara (IMAN) Menyoroti Dugaan Korupsi Formula E pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Ikatan Mahasiswa Nusantara (IMAN) ikut menyoroti dugaan korupsi Formula E. IMAN pun mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera bertindak

“Mendesak kepada KPK untuk tegas dalam mengurus kasus dugaan korupsi Formula E, yang diduga menyeret Gubernur Anies,” demikian siaran pers IMAN, Senin (14/2/2022), yang diterima parade.id.

KPK, kata Koordinator IMAN, Lutfi musti cepat mengurus dugaan kasus ini. Ia pun mengingatkan KPK agar jangan tebang pilih dalam mengurus pemberantasan korupsi di negeri ini.

“KPK jangan tebang pilih dalam menetapkan siapa siapa saja yang akan diperiksa, karena kasus Formula E ini jelas jelas bentuk penghianatan kepada rakyat. Jadi sudah seharusnya KPK mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Formula E ini,” pintanya.

Jadi jika sudah ada bukti yang kuat kalau Gubernur Anies Baswedan terlibat maka sudah tidak ada alasan lagi untuk KPK memeriksa atau kalau perlu menetapkan tersangka,” masih kata Lutfi.

Kalau KPK tak kunjung mengambil langkah, maka IMAN, kata Lutfi, akan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung KPK. IMAN bahkan berniat menduduki gedung merah putih tersebut agar dugaan kasus tersebut tuntas.

IMAN adalah sekelompok mahasiswa dari perwakilan masing-masing kampung. Mereka, menurut info yang didapat, juga sempat melakukan konferensi pers di Jakarta.

(Juf/PARADE.ID)

Artikel Ikatan Mahasiswa Nusantara (IMAN) Menyoroti Dugaan Korupsi Formula E pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/ikatan-mahasiswa-nusantara-iman-menyoroti-dugaan-korupsi-formula-e/feed/ 0
Mengapa Kita Butuh Petunjuk? https://parade.id/mengapa-kita-butuh-petunjuk/ https://parade.id/mengapa-kita-butuh-petunjuk/#respond Wed, 15 Jul 2020 05:00:44 +0000 https://parade.id/?p=3744 Jakarta (PARADE.ID)- TAHUN 1974, Marina Abramovich, seorang wanita asal Yugoslavia menggelar menggelar pertunjukan seni yang ia beri nama “Rhythm 0”, sebuah pertunjukan atas nama seni yang ‘gila’. Sang seniman berdiri mematung di sebuah ruangan. Di hadapannya, sebuah meja diletakkan dengan berbagai macam benda di atasnya. Mulai dari mawar, makanan, silet hingga pistol beserta pelurunya. Konsepnya, selama […]

Artikel Mengapa Kita Butuh Petunjuk? pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- TAHUN 1974, Marina Abramovich, seorang wanita asal Yugoslavia menggelar menggelar pertunjukan seni yang ia beri nama “Rhythm 0”, sebuah pertunjukan atas nama seni yang ‘gila’. Sang seniman berdiri mematung di sebuah ruangan.

Di hadapannya, sebuah meja diletakkan dengan berbagai macam benda di atasnya. Mulai dari mawar, makanan, silet hingga pistol beserta pelurunya. Konsepnya, selama 6 jam ia mematung, siapapun boleh melakukan apapun terhadap dirinya, layaknya benda mati.

Pada awalnya, pertunjukan seni ini berjalan biasa-biasa saja. Penonton yang hadir ada yang memberinya mawar, makanan dan sebagainya. Namun, semakin lama, saat para penonton menyadari mereka bisa melakukan apa saja, hal-hal gila pun mulai terjadi.

Ada yang menyileti leher Marina, ada yang menyiraminya air, ada yang merobek bajunya ,melakukan pelecehan seksual, memindahkan tubuhnya hingga mencoret-coretnya dengan spidol. Walau sempat menangis dalam pertunjukan tersebut karena rasa sakit atas luka-lukanya, ia tetap bertahan.

Namun, semakin lama penonton semakin kehilangan akal. Keributan sempat terjadi di antara penonton karena ada yang berniat menembaknya dengan pistol. Untung saja, aksi tersebut digagalkan oleh penonton lainnya yang segera mengambil pistol tersebut dan membuangnya.

Nafsu Manusia

Walaupun pertunjukan ini ide yang ‘aneh’, tapi ia semakin memberi bukti betapa manusia memiliki dorongan jahat. Bayangkan jika manusia memiliki kuasa atas segala sesuatu, tak ada benar dan salah, semua berhak bertindak atas kemauannya, maka betapa kacaunya dunia ini.

Hal ini sejalan dengan al Qur’an. Bahwa, walaupun manusia diciptakan sebaik-baik bentuk (QS: At-Tin ayat 4), kita juga memiliki potensi berbuat jahat. Hal ini tercantum dalam al-Qur’an surah Yusuf ayat 53. Maknanya “….sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan..”.

Syeikh Wahbah az-Zuhaili dalam mengomentari ayat ini menulis bahwa nafsu sering sekali memerintahkan pemiliknya untuk berbuat kejelekan. Yakni perbuatan keji daan segala dosa. Sesungguhnya jiwa merupakan kendaraan tunggangan setan. Dari situlah setan menyusup kepada manusia.

Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki jiwa yang senantiasa menuntut dipuaskan dengan kejelekan. Baik itu berupa melakukan maksiat, dzolim terhadap diri sendiriatau orang lain. Pemenuhan atas ‘sisi gelap’ inilah yang menjadikan manusia rakus dan melakukan apa saja demi mencapai keinginannya.

Akan tetapi, potongan ayat selanjutnya memberi harapan baru. Kalimat tersebut berbunyi “…kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku (Allah SWT)..’’. Artinya, nafsu jahat tersebut bisa dikendalikan dengan rahmat Allah SWT. Pertanyaannya, bagaimana agar nafsu kita mendapat rahmat Allah SWT?.

Al-Qur’an Sebagai Petunjuk

Sebenarnya, ada banyak ayat al-Qur’an yang menyebut bagaimana agar kita mendapat rahmat-Nya. Namun, menurut kami, ayat-ayat tersebut terwakili oleh ayat ke 132 surah Ali Imran berikut ini yang artinya “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.”

Dengan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, manusia akan dibimbing ke jalan yang benar. Bimbingan tersebut telah sempurna dalam rupa ‘kitab suci’ al-Qur’an. Di dalam al- Qur’an, semuanya adalah petunjuk. Baik itu berupa perintah, larangan, kisah-kisah bahkan science. Sebagaimana yang firmankan-Nya dalan surah Al-Baqarah ayat 2.

Allah SWT juga menurunkan Rasul terakhir untuk menjelaskan maksud al-Qur’an. Bahkan, menjadikan kehidupan sang rasul sebagai tauladan dalam seluruh aspeknya. Itulah mengapa agama yang ia bawa disebut way of life. Kewajiban manusia hanyalah mengikuti seluruh petunjuk yang ada dengan penafsiran yang benar dan tepat.

Bukti Konkrit

Kita bisa berkaca pada sejarah. Lihatlah bangsa Arab. Pada masa sebelum kenabian atau masa jahiliyah, mereka tak ada apa-apanya. Tertinggal dalam banyak hal. Terhimpit oleh dua peradaban besar pada masa itu, Romawi di barat dan Persia di timur. Namun, semuanya berubah semenjak mereka menerima al-Qur’an sebagai pemandu hidup.

Para sejarawan mencatat, hanya dalam waktu yang relatif singkat atau 20 tahun setelah peristiwa hijrah, kekuasaan Islam yang berpusat di Madinah telah mencapai Syam, Afrika utara dan Armenia. Wilayah-wilayah yang sebelumnya dalam kekuasaan Imperium Persia dan Romawi.

Namun, ada yang lebih menarik dari itu semua. Umar bin Khattab ra, khalifah saat itu, lebih mempesona dari pencapaiannya. Dengan wilayah kekuasaan yang sebegitu luasnya, ia tetap hidup sederhana, tidak sewenang-wenang dan masih mau mendengar kritik dan nasehat.

Syeikh Jalaluddin As Suyuthi saat beliau menyampaikan pidato yang membatasi mahar pernikahan. Seorang wanita lantas berdiri dan membacakan sebuah ayat dalam al-Qur’an. Lantas, alih-alih menggunakan kekuasaanya untuk mengbungkam, Umar malah berkata “Tiap orang lebih paham ketimbang Umar.”  Dan menganulir keputusannya.

Tidak cukup sampai di situ, Dr. Naceur Jabnoun,  ahli manajemen dari UEA juga banyak menulis bagaimana Umar ra. berjasa besar dalam menata pemerintahan. Mulai dari sistem wakaf, konsep baitul maal, militer dan lain-lain.

Padahal, sebelum Islam, ada yang sampai mengubur anak perempuannya hidup-hidup karena mengikuti budaya masyarakatnya. Perubahan yang terjadi pada beliau dan pada para sahabat sebagai generasi terbaik, tentu tidak lepas dari tuntunan al-Qur’an.  Sebuah petunjuk hidup yang peripurna dan holistik.*

*Muhammad Faruq, Pengurus Pemuda Hidayatullah, Jawa Timur

Artikel Mengapa Kita Butuh Petunjuk? pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/mengapa-kita-butuh-petunjuk/feed/ 0
Cinta Orang Saleh dan Orang Salah https://parade.id/cinta-orang-saleh-dan-orang-salah/ https://parade.id/cinta-orang-saleh-dan-orang-salah/#respond Mon, 13 Jul 2020 15:07:28 +0000 https://parade.id/?p=3560 Jakarta (PARADE.ID)- Beberapa waktu yang lalu publik tanah air digegerkan oleh kasus pembakaran mobil mewah biduanita Via Vallen di rumahnya, Sidoarjo, Jawa Timur. Belakangan diketahui bahwa pelakunya adalah seorang pria asal Jawa Barat yang merupakan penggemar berat biduanita yang sedang naik daun tersebut. Dia melakukannya untuk mencari perhatian sang idola karena perjuangannya selama hampir dua minggu-an […]

Artikel Cinta Orang Saleh dan Orang Salah pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Beberapa waktu yang lalu publik tanah air digegerkan oleh kasus pembakaran mobil mewah biduanita Via Vallen di rumahnya, Sidoarjo, Jawa Timur. Belakangan diketahui bahwa pelakunya adalah seorang pria asal Jawa Barat yang merupakan penggemar berat biduanita yang sedang naik daun tersebut.

Dia melakukannya untuk mencari perhatian sang idola karena perjuangannya selama hampir dua minggu-an tidak ada tanda-tanda mendapatkan hasil. Sebab sang idola ternyata belum juga mau menemuinya.

Sebelum pelaku membakar mobil, dia juga sudah melakukan aksi vandalisme dengan mencoret-coret tembok di depan rumah Via Vallen untuk mengungkapkan apa yang terpendam di dalam hatinya. Menarik melihat kasus “cinta gila” ala penggemar Via Vallen tersebut. Bahwa adagium cinta memang buta jelas kentara adanya dalam kasus tersebut.

Bayangkan, demi bertemu sang idola di kampung halamannya, si penggemar rela “nggandol” dari satu truk ke truk yang lain mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Dan masih ditambah pula dengan keadaan ekonomi si pelaku yang jauh dari kata layak, namun semua itu kalah dengan kekuatan “cinta” kepada sang idola.

Jika dalam kasus cinta buta kepada ihwal keduniawiaan saja seorang manusia bisa berbuat senekat itu, maka bagaimana pula pengorbanan kepada sesuatu yang lebih tinggi daripada duniawi, tentu harusnya lebih “nekat” lagi.

Orang Shaleh dan Orang Salah

Di dalam sejarah manusia, ada kisah-kisah pengorbanan cinta luar biasa yang dilakukan oleh seorang manusia kepada manusia lainnya yang terekam dengan apik oleh zaman. Yaitu kisah-kisah pengorbanan para Sahabat Nabi kepada Rasulullah ﷺ yang bahkan diakui oleh para musuh dakwah Nabi sendiri.

Mereka mengatakan bahwa tidak ada manusia yang rela berkorban sebegitu besarnya bahkan dengan nyawa sekalipun kepada manusia yang lain seperti yang dilakukan oleh para Sahabat Nabi kepada Rasulullah ﷺ .

Khubaib Bin Adi Ra pernah ditanya oleh Kafir Quraisy yang menawannya, “Apakah kau rela menukar posisimu saat ini dengan Muhammad ?” Khubaib yang sudah sangat lemah karena mengalami berbagai siksa musuh Allah tersebut seketika bangkit dan lantang menjawab, “Demi Allah jangankan menggantikan posisiku saat ini, jika seandainya Rasulullah tertusuk duri kecil sekalipun sedangkan aku berada di rumahku tentu aku tak akan rela. Aku tak rela jika Rasulullah ﷺ tersakiti.”

Para Kafir Quraisy yang sangat benci kepada Nabi pun kagum dengan kerelaaan berkorban para Sahabat Nabi kepada Nabi Muhammad ﷺ tersebut.

Dan masih banyak lagi kisah pengorbanan para pecinta Nabi Muhammad ﷺ baik dari kalangan Sahabat yang mulia maupun dari umatnya hingga hari ini yang tentu tak akan cukup untuk ditulis di sini.

Dari sini kita bisa belajar hikmah bahwasannya ada beda antara cinta kepada idola keduniawiaan dengan cinta kepada hal ukhrawiah. Jika seseorang mencintai artis idola bisa berbuat ngawur kepada sang idola karena cintanya, namun pecinta Nabi Muhammad ﷺ tidak demikian adanya.

Dulu ada kisah John Lenon yang dibunuh oleh penggemar beratnya, dia ditembak oleh Mark David Chapman setelah si penggemar tersebut mendapat tanda tangannya. Ada pula para artis dunia yang kehidupan pribadinya diteror oleh aksi-aksi penggemar beratnya, lalu ada artis idola yang merasa sudah tidak memiliki privasi akibat ulah para penggemarnya yang kebablasan.

Bahkan ada pula artis idola yang dijadikan sesembahan oleh para penggemarnya selayak Tuhan seperti yang dilakukan oleh beberapa penggemar Maradona. Hal itu semua tidak akan didapati dalam kisah pengorbanan cinta para pecinta Nabi Muhammad ﷺ.

Karena bagi mereka sekalipun berkorban nyawa demi Nabi adalah hal biasa, namun mereka masih memiliki akal waras. Mereka tak mungkin menteror kehidupan pribadi Nabi, melakukan aksi vandalisme kepada Nabi, atau bahkan menyembah Nabi dengan alasan cinta seperti yang dilakukan oleh agama tertentu kepada para Nabinya.

Para pecinta Nabi Muhammad ﷺ adalah orang-orang yang sudah terdidik akhlak dan adabnya yang akhirnya menghasilkan cinta yang murni di dalam hati mereka. Sehingga dalam mencintai dan berkorban demi Nabi tetap akan dilakukan dengan cara yang sesuai dengan bingkai syariat, bukan mengumbar cinta berdasarkan syahwat duniawi seperti yang dilakukan oleh sebagian penggemar idola-idola keduniawiaan tersebut.

“Tidak beriman seseorang di antara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia.” (HR. Muslim dan Nasa’i).

Hadits tersebut adalah pakem bagi setiap orang beriman dalam masalah kecintaannya kepada manusia lain. Jika cinta kepada diri sendiri dan semua manusia “wajib” dikalahkan demi cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ ini dijalankan dengan sebenarnya, maka tidak akan pernah ada cerita seorang manusia berbuat nekat dan gila demi artis idola sekalipun.

Imam al-Qadhi ‘Iyadh berkata; “Ketahuilah bahwa barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian, maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaannya dan hanya mengaku-aku (tanpa bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah ﷺ adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah ﷺ yang utama adalah (dengan) meneladani beliau ﷺ, mengamalkan sunahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan lapang maupun sempit.” (dalam Asy-Syifa Bita’riifi Huquuqil Mushthafa(2/24).

Ada hadits yang menyatakan bahwa seseorang kelak bersama orang yang dicintai. Di dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, juz 7, halaman 51, dinyatakan, bahwa makna hadits, “Seseorang bersama yang dicintainya pada hari kiamat” ini bersifat umum dan mencakup semua bentuk cinta, baik kepada orang shaleh maupun orang salah. Jadi jangan salah memilih idola. Jangan keliru melabuhkan cinta. Sebab konsekuensinya sangat berat. Yaitu kebersamaan sang pecinta dengan yang dicintai kelak di akhirat. Entah itu di Surga atau di Neraka. Intinya, cinta karena landasan iman membawa kita ke Surga, tapi cinta karena nafsu bisa menggelincirkan kita ke Neraka.

Semoga kita tidak salah dalam mencinta dan selalu mencintai orang shaleh dan keshalehan sehingga kita bersama orang-orang shaleh di Surga kelak. Dan terutama semoga kita dianggap layak mendampingi Rasulullah ﷺ kelak di Surga-Nya. Wallahu A’lam.

*Santri Kulliyah Dirosah Islamiyah Pandaan Pasuruan, Muhammad Syafii Kudo/hidayatullah

Artikel Cinta Orang Saleh dan Orang Salah pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/cinta-orang-saleh-dan-orang-salah/feed/ 0
Mengajak Manusia ke Jalan Allah https://parade.id/mengajak-manusia-ke-jalan-allah/ https://parade.id/mengajak-manusia-ke-jalan-allah/#respond Thu, 09 Jul 2020 04:06:54 +0000 https://parade.id/?p=3182 Jakarta (PARADE.ID)- Rasulullah ﷺ menerima wahyu pertama dari Allah Ta’alamelalui Malaikat Jibril di Gua Hira, untuk beberapa saat, wahyu tak turun lagi. Ada ulama yang berpendapat, masa terputusnya wahyu ini hanya beberapa hari saja. Namun, ada juga ulama yang menyatakan masa ini mencapai 6 bulan. Berapa pun lamanya, masa ini telah membuat Rasulullah ﷺ amat gusar. […]

Artikel Mengajak Manusia ke Jalan Allah pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Rasulullah ﷺ menerima wahyu pertama dari Allah Ta’alamelalui Malaikat Jibril di Gua Hira, untuk beberapa saat, wahyu tak turun lagi. Ada ulama yang berpendapat, masa terputusnya wahyu ini hanya beberapa hari saja. Namun, ada juga ulama yang menyatakan masa ini mencapai 6 bulan.

Berapa pun lamanya, masa ini telah membuat Rasulullah ﷺ amat gusar. Hingga suatu saat, ketika Rasulullah ﷺ tengah berjalan kaki, tiba-tiba terdengar suara dari langit.

“Seketika aku mengarahkan pandanganku ke atas. Dan ternyata malaikat yang dulu mendatangiku di Gua Hira terlihat tengah duduk di atas kursi yang terletak di antara langit dan bumi,” cerita Rasulullah ﷺ sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim.

Rasulullah ﷺ gemetar dan merasa amat takut. Beliau bergegas pulang dan berkata kepada keluarganya, “Selimutilah aku, selimutilah aku!”

Pada saat itulah Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya, “Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah! Lalu berilah peringatan … (hingga akhir ayat ketujuh).”

Inilah surat Al Muddatsir [74], surat kedua yang Allah Ta’ala turunkan setelah surat Al-Alaq [96] ayat 1-5. Dalam surat ini, perintah Allah Ta’alasudah sangat jelas. Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah ﷺ untuk bangun. Masa berleha-leha (berselimut) telah usai. Saatnya kini masa berjuang dengan segala risiko yang akan dihadapi, mengajak manusia agar mau menempuh jalan yang lurus. Jalan Islam.

Yang menarik, perintah ini datang justru ketika Rasulullah ﷺ belum lama diangkat oleh Allah Ta’ala menjadi Rasul. Otomatis, belum banyak wahyu yang beliau terima. Baru lima ayat. Setelah itu terputus beberapa lama.

Namun, perintah berdakwah langsung datang ketika wahyu kedua turun. Ada hikmah menarik dari fenomena ini. Bahwa, tugas dakwah harus segera dilakukan meski ilmu yang didapatkan belum banyak.

Kita pun demikian. Setiap kita punya kewajiban berdakwah meski ilmu kita belum banyak. Setiap kali kita memperoleh suatu ilmu, maka amalkan dan dakwahkan. Sebab, seperti itu pula Rasulullah ﷺ. Setiap kali beliau menerima wahyu maka beliau akan mengamalkannya dan mendakwahkannya.

Namun, menurut Ibnu Taimiyah, kewajiban berdakwah bersifat fardhu kifayah. Artinya, jika sebagian telah melakukannya maka yang lain gugurlah kewajibannya. Begitu pula sebaliknya, jika tak ada yang melakukannya, maka berdosalah seluruhnya.

Ini sejalan dengan firman Allah Ta’ala dalam surat Ali-‘Imran [3] ayat 104, “Hendaknya ada di antara kalian segolongan orang yang mendakwahkan kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf, melarang yang mungkar. Mereka itulah sebenarnya orang-orang yang beruntung.”

Ibnu Taimiyah juga mengatakan bahwa kewajiban berdakwah tergantung pada kemampuan seseorang. Ini sesuai dengan perkataan Rasulullah ﷺ sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, “Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Dan jika tidak mampu, maka ingkarilah dengan hatinya. Ini menunjukkan serendah-rendahnya iman.”

Meskipun kewajiban dakwah bersifat fardhu kifayah, namun setiap Muslim sangat diajurkan untuk mengambil peran dalam dakwah. Sebab, ada begitu banyak keutamaannya. Bahkan, tersebab dakwah itulah maka umat Islam dikatakan sebaik-baik umat.

Allah Ta’ala berfirman dalam al- Qur’an surat Ali Imron [3] ayat 110, ”Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkaar, dan berimaan kepada Allah.Wallahu a’lam.

*Mahladi

(hidayatullah/PARADE.ID)

Artikel Mengajak Manusia ke Jalan Allah pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/mengajak-manusia-ke-jalan-allah/feed/ 0