“Pertanian pun tak hanya dalam bentuk hamparan yang luas, namun bisa di lahan sempit,” kata dia, kemarin.

Dengan teknologi dan mekanisasi, Mentan mengatakan siapa pun bisa bertani, termasuk di wilayah perkotaan, asalkan punya kemauan.

“Oleh karena itu, saya menyambut gembira bila anak-anak muda mulai terjun mengembangkan sektor pertanian,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Ia harap dari sini akan membuka peluang hasil tani yang lebih besar dan bermanfaat bagi petani kita. “Apalagi semakin banyak perusahaan rintisan (start up) pertanian yang melek teknologi dan mampu mengembangkan digitalisasi. Itulah semangat yang saya baca dari anak-anak muda dalam Agrinovation Conference, hari ini (kemarin, red).”

(Rob/parade.id)

Artikel Teknologi dan Mekanisasi Akan Menjadi Cara Bertani di Masa Depan pertama kali tampil pada Parade.id.

“Oleh karena itu, saya canangkan gerakan tanam kopi sebanyak 30 juta pohon, sehingga dalam 5 tahun ke depan kopi Indonesia bisa menguasai pasar dunia,” kata dia, di akun Twitter-nya, kemarin.

Berikutnya, kata dia, kita butuh branding yang terukur dan berkelanjutan. “Acara seperti Social Creative Coffee Expo yang digelar di Makasar ini sangat bagus untuk mengangkat produk kopi nasional,” akunya.

Selain itu, kita juga luncurkan Kopi Komandan yang hak kekayaan intelektualnya milik Ditjen Perkebunan Kementan. Melalui merk ini, kata dia, kita akan promosikan kopi-kopi terbaik di seluruh Indonesia.

(Rob/parade.id)

Artikel Mentan Mencanangkan Tanam Kopi 30 Juta Pohon pertama kali tampil pada Parade.id.

“Alhamdulillah, Presiden @jokowi tampak senang dengan hasil panen para petani,” kata Mentan.

Dengan tren produksi padi yang terus meningkat, Mentan berharap pertanian Indonesia mampu mendorong akses dan ketersediaan pangan yang melimpah bagi masyarakat.

“Arahan dari beliau bahwa Kementerian Pertanian harus selalu bersama rakyat, petani, pemimpin daerah dan seluruh stakeholder agar kebutuhan pangan nasional tercukupi,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Sebelum itu, Mentan menyebut bahwa produksi padi nasional kita terus meningkat tiap tahun. Tahun 2022 lalu, misalnya, produksi padi mencapai 54,75 juta ton GKG, atau mengalami peningkatan 333,69 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.

Di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini, Mentan menyebut hasil panennya sangat baik. Selain sangat baik, panennya mengalami peningkatan.

(Rob/parade.id)

Artikel Panen Padi di Lajer, Mentan: Presiden Senang dengan Hasil Panen Para Petani pertama kali tampil pada Parade.id.

“Setelah itu, kita akan percepat tanam kembali mengingat persediaan air masih melimpah,” kata Mentan, kemarin, saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah.

Mentan menyebut bahwa produksi padi nasional kita terus meningkat tiap tahun. Tahun 2022 lalu, misalnya, produksi padi mencapai 54,75 juta ton GKG, atau mengalami peningkatan 333,69 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.

“Kita terus upayakan peningkatan produksi padi nasional agar kebutuhan pangan masyarakat terus tercukupi dengan baik,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini, Mentan menyebut hasil panennya sangat baik. Selain sangat baik, panennya mengalami peningkatan.

(Rob/parade.id)

Artikel Puncak Panen Padi Nasional Tahun Ini Bulan Maret-April pertama kali tampil pada Parade.id.

“Oleh sebab itu, lahan pertanian perlu dijaga dan dilestarikan agar akselerasi pertanian tidak mundur,” kata Mentan, kemarin.

Ia mengajak agar kita menjaga lahan pertanian, menjaga pahan, dan juga menjaga kehidupan masa depan.

“Saya minta harus ada tindak tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan alih fungsi lahan pertanian. Kalau semua sawah dialihkan jadi lahan industri atau perumahan, maka generasi mendatang akan krisis pangan,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Selain itu, Kementerian Pertanian kata dia bersama Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) memperkuat kerja sama agar penegakkan aturan UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan bisa dilakukan dengan maksimal.

(Rob/parade.id)

Artikel Mentan Sebut saat Ini Kita Dihadapkan Ancaman Krisis Pangan Global pertama kali tampil pada Parade.id.

“Tugas kami dari Presiden @jokowi adalah turun ke lapangan guna memvalidasi data,” kata dia, kemarin.

Mentan mengaku, kunjungannya itu sudah dilakukannya sudah dua kali. Ia bersyukur untuk komuditas pangan, seperti beras, cabai, dan semuanya sudah mencukupi.

“Mohon dukungannya agar pemerintah selalu dapat melayani masyarakat dengan baik, utamanya untuk menyediakan pangan menjelang momen Hari Besar Keagamaan Nasional,” pinta doanya, di akun Twitter-nya.

(Rob/parade.id)

Artikel Mentan Pastikan Pasokan Bawang dan Cabai Merah Jelang Puasa Aman pertama kali tampil pada Parade.id.

Ia pun berharap panen raya meningkat dengan adanya penambahan luas tanam.

“Katakanlah sekarang hanya 80 ribu Ha, maka esok bisa ditambah menjadi 100 ribu Ha. Untuk itu, Kementerian Pertanian akan terus dukung pengembangan pertanian di Sulteng, mulai pendampingan, akses pembiayaan KUR, dan intervensi teknologi mekanisasi,” harapnya, Senin (20/2/2023)

Secara nasional, ketersediaan beras saat ini kata Mentan dalam kondisi aman. “Panen raya tengah berlangsung di berbagai daerah sehingga pasokan dan cadangan beras mencukupi untuk momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang.”

(Rob/parade.id)

Artikel Mentan Sebut Sulteng Memiliki Potensi Pertanian yang Baik pertama kali tampil pada Parade.id.

“Target luas penanaman padi di Food Estate Dadahup Kapuas pada bulan Februari ini mencapai 1.020 hektar, dan sekarang sudah tertanami 200 hektar dengan perkiraan produksi di atas 4 ton/ha. Dalam 1-2 pekan ke depan akan bertambah hingga 500 hektar, dan terus berproses,” ungkap Mentan.

Dua tahun pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah ini, Mentan bersyukur sudah ada 47 ribu hektar lahan yang berhasil diolah, dan tersisa 22 ribu hektar.

“Kemudian tahun 2023 ini, akan disiapkan 12 ribu hektar,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Ia mengatakan, bahwa untuk mengolah lahan Food Estate ini kita jangan membayangkan seperti di Pulau Jawa. Sebab di sini menurut dia lahannya berupa rawa pasang-surut dengan genangan air sekitar 20-30 cm.

“Untuk itu, kita bangun infrastruktur irigasi dan pintu air agar bisa ditanami padi. Yang jelas, hasil maksimal dari Food Estate ini tidak bisa dilihat serta merta langsung jadi saat ini. Semuanya butuh proses, setidaknya butuh 4 tahun untuk mengolah lahannya,” kata dia.

Namun ini merupakan konsep pertanian masa depan Indonesia, kata dia.

“Bapak Presiden @jokowi mendorong program Food Estate guna mewujudkan ketahanan pangan nasional bagi anak cucu kita nanti. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyerah dan terus bekerja untuk memaksimalkan potensi ini, Insya Allah akan menjadi keberkahan bagi semua,” semangatnya.

(Rob/parade.id)

Artikel Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Begini Perkembangannya pertama kali tampil pada Parade.id.

“Untuk itu, saya mengajak anak-anak muda yang ‘open minded’ untuk berani terjun ke dunia pertanian,” ajaknya, baru-baru ini.

Ia percaya, di tangan milenial yang berpengetahuan dan punya militansi yang tinggi, pertanian Indonesia akan lebih maju. Demikian tertulis di akun Twitter-nya.

Kementerian Pertanian (Kementan) pun kata dia akan terus mendukung dengan berbagai pelatihan, mulai dari smart farming, penggunaan KUR, dan pengetahuan agribisnis.

“Berikutnya, tinggal diterapkan dengan perencanaan yang terukur sehingga dapat berkembang dengan optimal,” pungkasnya.

(Rob/parade.id)

Artikel Mentan: Petani Bukanlah Pekerjaan Rendahan pertama kali tampil pada Parade.id.

Alasannya atas hal itu menurut Mentan karena kebutuhan daging kambing dan domba saat ini cukup besar.

“Utamanya  kata dia untuk mengejar produksi penyediaan protein hewani sebesar 4,65 juta ton yang berasal dari berbagai hewan ternak,” demikian tertulis di akun Twitter-nya.

Di sisi lain, kambing dan domba menurutnya juga menjadi salah satu komoditas ekspor yang penting bagi pembangunan peternakan kita. Tercatat ekspornya mencapai Rp10,2 miliar pada tahun 2020 lalu.

“Untuk itu, kita harus tingkatkan produksi daging kambing dan domba agar pemenuhan kebutuhan protein dalam negeri tercapai, dan menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat,” dorongnya.

(Rob/parade.id)

Artikel Mentan: Model Peternakan yang Terintegrasi Sangat Layak untuk Dikembangkan pertama kali tampil pada Parade.id.