Site icon Parade.id

Unjuk Rasa Aliansi Aksi Sejuta Buruh Hari Ini

Foto: massa aksi Aliansi Aksi Sejuta Buruh di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022)

Jakarta (parade.id)- Ratusan massa buruh yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB)  hari ini, Senin (10/10/2022), kembali melakukan aksi unjuk rasa, di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, silang Monas, Jakarta. Mereka membawa beberapa tuntutan, di antaranya meminta agar Omnibus Law UU Cipta Kerja dicabut dan batalkan kenaikan harga BBM.

Omnibus Law kata Ketua Umum KSPSI, Jumhur Hidayat, adalah UU monster. UU predator. UU yang bikin miskin kaum buruh Indonesia.

“Ketika daya beli berkurang, UMKM  berkurang, saat kita menuntut agar dicabut (Ciptaker), tiba-tiba BBM dinaikkan. Bukan direspon malah menaikan harga BBM. Harga itu makin menyekik rakyat,” katanya dalam orasi.

Harga BBM subsidi itu menurut dia tidak perlu dinaikkan. Sebab pemerintah memiliki uang untuk menyesiasatinya (agar tidak naik).

“Tapi uang itu malah dihamburkan. Infrastruktur itu perlu tetapi banyak yang ugal-ugalan. Misal pembangunan atau proyek kereta api, pembangunan jalan tol, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), yang menurut survei tidak penting,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketum SBSI 92, Sunarti, menyebut Omnibus Law itu telah menyakitkan rakyat, buruh. Ia sepakat dengan Jumhur, jika UU ini adalah UU monster.

“Betul, karena dia (Omnibus Law) menakutkan. Pekerja pasti tidak tenang dengan adanya Omnibus Law, misal terkait kerja kontrak yang diperpanjang atau malah sebaliknya,” katanya, saat orasi.

Ia meminta agar Omnibus Law itu dicabut–keluarkan Perppu.

Terkait BBM, ia mengatakan kenaikan harga telah membuat masalah banyak rakyat, juga buruh. Padahal kata dia kondisi rakyat saat ini sangat memprihatinkan.

“Belum lagi soal harga bahan pokok melambung tinggi. Kontrakan saja naik. Tampak tidak ada yang tidak naik. Pemerintah tampak memaksa ingin mengetahui kekuatan rakyatnya,” kata dia lagi.

Menurut Presiden PPMI, Daeng Wahidin, kenaikan harga BBM subsidi itu adalah kenaikan gila dalam sejarah. Kebijakan yang tak populer.

Kebijakan yang sangat menyakiti hati buruh, rakyat Indonesia. Padahal, kata dia, Jokowi pernah menyinggung bahwa Indonesia sedang surplus.

“Bohong (lagi).) kebijakan itu dibenci rakyat, kebijakan yang membodohi rakyat. Kami nyatakan Jokowi mundur saja. Kita tolak baiknya harga BBM. Tolak omnibus law. Tolak RKUHP,” katanya, dalam orasi.

Ia mengatakan akan kembali turun ke jalan. Agar Presiden Jokowi kata dia sadar dengan kebijakannya. Agar martabat Indonesia juga terjaga, kata dia. Bahkan kata dia akan aksi sampai Jokowi tidak lagi menjadi Presiden.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version