Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman merasakan bahwa ada memang ada orang-orang yang suka sekali mereduksi toleransi itu dengan “mau ngasih greeting perayaan agama lain atau tidak”. Padahal, kata dia, hidup secara berdampingan itu seluas kehidupan itu sendiri.
“Guyub bertetangga, saling bantu, tdk saling menyakiti, dll. InsyaAllah kita baik2 saja,” demikian cuitannya, Sabtu (26/12/2020).
Dari pengalaman pribadinya, temen-teman (orang-orang) yang suka mereduksi itu umumnya mereka yang cuek dengan keyakinan dan ajaran agamanya. Mereka mengukur toleransi dengan ukuran dirinya.
“Mungkin maunya agama itu campur aduk. Tp yg concerned pd agamanya malah saling memahami. Dan pertemanan asyik2 aja kok. Wallahu alam.”
Di IMHO, Hubungan antarumat yang sama-sama peduli pada agamanya itu pum tidak ada masalah. Begitu juga hubungan antarumat yang sama-sama cuek pada agamanya juga tidak ada masalah, yang masalah itu antara umat yang peduli pada agamanya dengan yang cuek pada agamanya, baik seagama maupun beda agama.
(Robi/PARADE.ID)