Jakarta (parade.id)- Aksi anak-anak Papua di Makassar berpotensi chaos dinyatakan oleh Ketum Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli.
“Rencana aksi anak Papua di Makassar pasca kedatangan Haris Azhar tidak akan menarik masyarakat. Malah berpotensi chaos di lapangan,” kata dia, lewat keterangannya kepada media, kemarin.
Zul, sapaan akrabnya, mengatakan demikian karena aksi nanti seperti memberi dukungan kepada kelompok perongrong negara, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB) OPM.
“Rencana aksi anak Papua sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi penyiksaan yang dialami oleh saudara Delfianus Kogoya yang belakangan ternyata adalah Warinus Murib Anggota KKB OPM ini tiba-tiba muncul pasca kedatangan saudara Haris Azhar ke Asrama Papua dua hari lalu,” ungkapnya.
Menurut dia, kedatangan Haris Azhar beberapa hari lalu itu patutnya dijadikan bahan renungan anak-anak Papua di kota studi (Makassar). Hal itu agar berhati-hati dalam menyikapi aksi ini dan tidak gegabah untuk ikut dalam aksi.
“Saya yakin aksi ini tidak akan menarik simpati masyarakat Makasar dan Indonesia. Malah saya sangat hawatir akan ada kelompok yang akan ada aksi tandingan, yang berpotensi memicu chaos di lapangan. Karena saat ini masyarakat Sulsel sedang berkabung pasca terbunuhnya satu orang anak asal Toraja di tanah Papua baru-baru ini,” ia menekankan.
Kendati begitu, soal penegakan HAM di Papua, BMI kata Zul, sepakat. Akan tetapi ia mengingatkan agar tidak berat sebelah atau tebang pilih dalam menegakkan hukum atas dugaan pelanggaran HAM.
“Dan saya berharap kepada Haris Azhar (aktivis HAM) saat di Asrama Papua Intan Jaya Makasar dua hari lalu mampu berteriak lantang ke anak Papua, agar mendesak aparat melakukan proses hukum terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan kelompok KKB OPM kepada saudara-saudara kami anak Papua atau pendatang di tanah Papua,” kata Zul.
Ia kembali menekankan kata sepakat soal penyiksaan yang dialami Delfianus Kogoyayang belakangan diketahui sebagai Wanuris Murib harus diproses hukum.
“Tapi kita harap Hariz Azhar dan anak Papua di Makasar harus paham bahwa orang ini adalah anggota KKB yang telah melakukan banyak tindak kejahatan biadab yang juga harus ditangkap dan dilakukan proses hukum,” tekannya.
(Rob/parade.id)