Jakarta (PARADE.ID)- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI-MPO) menilai Menteri BUMN Erick Tohir antikritik. Hal ini misalkan saja terlihat dari pendukung Erick yang telah melaporkan salah satu massa aksi ketika berunjuk rasa beberapa hari lalu.
“Harusnya Pak Erick bisa bersikap dewasa menyikapi kritik yang lahir dari publik. Negara kita kan beriklim demokrasi. Jadi jangan terlalu baper (bawa perasaan.red) menghadapi situasi seperti ini,” kata Ketum PB HMI MPO, Ahmad Latupono, Senin (28/9/2020), dalam keterangannya kepada awak media.
“Pak Erick terkesan mengedepankan sikap arogan dalam menyikapi setiap kritik yang muncul dari publik,” sambungnya.
Erick juga dinilai oleh Ahmad terkesan melakukan pembiaran terhadap pendukungnya atas adanya baliho atau atribut massa aksi yang dirusak. Ahmad khawatir, bila benar Erick demikian, benturan sesama anak bangsa berpotensi terjadj.
“Harusnya jangan seperti itu. Biarkan saja para peserta aksi meyampaikan aspirasinya. Saya khawatir saja jika pada akhirnya terjadi benturan sesama rakyat, dan Pak Erick menyaksikan itu,” kata dia.
“Pak Menteri bersikap, bukan malah seakan menyulut pendukungnya untuk melakukan pelaporan,” terangnya.
Menurut Ahmad, seharusnya sebagai pejabat Negara, Erick bisa lebih santai dan bersikap dewas dalam menyikapi berbagai kritikan dari publik. Kalau tidak bisa, kata Ahmad, Erick sebaiknya “angkat kaki” dari kursi Menteri BUMN.
“Jika dirasa risih dan gerah terhadap kritik, lebih baik mundur saja. Dan kepada siapa saja yang berstatus sebagai pejabat negara, harusnya lebih dewasa dalam menghadapi kritik karena memang begitu iklim demokrasi kita,” sarannya.
Sebelumnya menurut Ahmad telah terjadi aksi demonstrasi di gedung Kementerian BUMN yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memasang spanduk bertuliskan “Menteri Erick Gagal”. Tapi kemudian berbuntut pada pelaporan dari pendukung Erick Tohir kepada pihak kepolisian pada tanggal 24 September 2020 lalu.
(Robi/PARADE.ID)