Jayapura (PARADE.ID)- Puluhan orang yang mengatasnamakan Front Mahasiswa dan Rakyat Papua melakukan unjuk rasa terkait penolakannya terhadap Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II. Dalam aksinya, massa meminta agar segera dikembalikan Kepada Rakyat Papua sesuai Undang Undang Otsus Pasal 27.
Massa merasa ditindas, ditindas, dan diperkosa hak-hak dengan adanya Otsus di tanah Papua. Mereka meminta agar Otsus dihapuskan.
“Kalau bukan kita yang bertindak, siapa lagi yang akan membela masyarakat Papua untuk ke depannya. Maka dari itu mari kita sama-sama rapatkan barisan dan sama-sama mendesak Otsus untuk di segera di tolak,” kata massa, yang diwakili oleh Ayus Heluka, Senin (28/9/2020), di Gapura Uncen, Jayapura.
“Kami menolak adanya rencana perpanjangan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II yang sedang dilakukan evaluasi, karena solusi terbaik bagi kami rakyat Papua yaitu referendum, di mana selama hampir 20 (dua puluh) tahun Otsus berjalan di Papua tidak dapat menjawab semua harapan masyarakat sehingga dianggap kebijakan tersebut gagal dan hanya sia-sia,” sambungnya.
Dengan adanya kajian Otsus Jilid II bersama lembaga lain, Massa menilai, elite politik seperti sedang mempermainkan nasib anak-anak Papua
“Kami mahasiswa Uncen menolak tegas keterlibatan pihak lembaga Uncen dalam melakukan kajian UU Otsus Jilid II. Edaran dari pihak provinsi Papua yang sudah beredar itu sangat menyusahkan anak-anak papua nantinya, karena di edaran itu tertulis untuk lanjutkan Otsus dan hapuskan Ekonomi Masyarakat,” katanya lagi.
Massa pun bertekad bahwa hari ini akan melawan ketidakadilan yang ada di tanah Papua ini karena dengan adanya Otsus hanya menyengsarakan Masyarakat Papua.
“Papua Merdeka, Papua Merdeka, Papua Merdeka!” teriaknya, yang disambut massa.
Aksi massa dikawal ketat oleh aparat gabungan dari Polri dan TNI. Dipantau langsung oleh Kompol Heru Hidayanto (Wakapolresta Jayapura) dan Kapten Inf. Rumbiak (Danramil Abepura).
Massa juga sempat diminta membubarkan diri terkait aksinya, karena sebelum ada laku provokasi dari pengunjuk rasa. Aparat dengan terpaksan melepaskan peringatan serta menyemprotkan water canon ke arah massa aksi.
(Reza/PARADE.ID)