Jakarta (PARADE.ID)- Pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia sedikit banyak telah mempengaruhi perekonomian rakyat. Bahkan, boleh jadi kemiskinan di Indonesia meningkat akibat pandemi global ini.
Namun, Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah organisasi nirlaba yang konsen terhadap kerja-kerja kemanusiaan memiliki resep agar dampak dari pandemi ini tidak berpengaruh luas terhadap perekonomian Indonesia secara umum, dan ke rakyat secara khusus.
Bertempat di salah satu gedung kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, ACT me-launching Gerakan Bangkit Bangsaku, yang intinya ingin mengajak segenap masyarakat Indonesia bahkan dunia bersama-sama melakukan pendekatan kemanusiaan untuk menghadapi pandemi serta dampak resesi.
“Di masa pandemi ini, yang kita butuhkam adalah pendekatan. Pendekatan baru dan cara baru. Kami menyebutnya pendekatan kemanusiaan, rasa kemanusiaan, dan sinergi kemanusiaan,” ajak Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin, Rabu (30/9/2020).
Untuk hal itu, menurut Ahyudin, butuh kesadaran nasional, bukan saja perseorangan atau kelompok tertentu saja.
“Saya rasa tidak perlu menunggu Presiden ataupun pejabat yang melakukan itu,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Presiden ACT, Ibnu Khajar. Bahwa, dalam Gerakan ini semua mesti terlibat.
Ia pun berharap, dengan begitu hal-hal baik mampu dicontoh oleh Negara lain demi mengatasi pandemi serta dampak resesi.
“Kami berharap tentunya nanti dapat menularkan Gerakan ini ke seluruh dunia. Dari Indonesia. Negata muslim terbesar di dunia mengajak untuk bersama-sama mengatasi pandemi serta resesi,” katanya.
“Gerakan ini secara konsep juga sesuai dengan Pancasila. Di mana seluruh Sila-nya memanggil kita untuk mengatasi pandemi,” sambungnya.
Secara umum, kata Ahyudin, bahwa kita mesti optimis untuk menghadapi kondisi saat ini. Jangan justru bikin menakutkan.
“Namun begitu, bukan berarti tidak memikirkan dampaknya terhadap semuanya akibat resesi,” katanya lagi.
Hal itu, lanjut dia mesti dipahami seluruh rakyat Indonesia. Tal terkecuali oleh masyarakat awam, yang boleh jadi tak merasakan apa-apa ketika (nanti) resesi. Padahal akan berdampak.
“Jika pandemi resesi kita anggap bencana, ya, maka akan menimbulkam risiko kemanusiaan. Pandemi ini menyebabkan kemanusiaan kematian dan kemiskinan,” jelasnya.
ACT mengajak kita untuk melawan ketakutan atas pandemi juga dampak resesi yang terjadi saat ini. Dengan Gerakan Bangkit Bangsaku, ACT yakin bahwa masa ini dapat dilewati dengan suka cita, sebagaimana dengan tagline-nya: Habis Gelap, Bangkitkan Terang.
(Robi/PARADE.ID)