Senin, September 8, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Ekonomi

GMNI Tolak Gerakan Anarkisme sembari Singgung Kondisi Perekonomian Indonesia

redaksi by redaksi
2025-09-04
in Ekonomi, Pendidikan, Politik, Sosial dan Budaya
0

Foto: massa aksi GMNI, dok. istimewa

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengkritik kondisi perekonomian nasional yang disebut hanya menguntungkan segelintir elite, meski pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen pada 2025. Pertumbuhan itu, dinilai belum dirasakan langsung rakyat kecil.

Ketua Umum (Ketum) DPP GMNI Sujahri Somar menganalogikan situasi ini sebagai ketidakadilan struktural.

Related posts

SEPETA Tolak Diperbudak Algoritma: Pengemudi Ojol Butuh Persatuan dan Perlindungan Hukum

2025-09-07
Pertamina Cilacap Digugat Pekerja yang Di-PHK

Pertamina Cilacap Digugat Pekerja yang Di-PHK

2025-09-07

“Ketidakadilan tidak lahir secara alamiah, melainkan dipelihara oleh sistem yang timpang,” ujar Sujari, saat berdemonstrasi di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Dalam aksi dengan tema “Runtuhkan Ketidakadilan Struktural, Wujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, GMNI mempertanyakan relevansi angka pertumbuhan ekonomi yang tidak dirasakan langsung oleh rakyat kecil.

Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), Sujahri menunjukkan realitas yang kontras antara kesejahteraan rakyat dengan angka pertumbuhan ekonomi. Data membuktikan, pekerja informal masih mendominasi dengan persentase 59,40 persen.

“Kemudian kesejahteraan buruh terus tergerus praktik outsourcing yang belum dihapus meski telah diputus inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi (MK),” katanya.

Senada, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP GMNI Amir Mahfut mempertanyakan makna pertumbuhan ekonomi yang tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat.

“Apa gunanya pertumbuhan ekonomi jika rakyat masih lapar, petani tercekik utang, guru honorer bergaji ratusan ribu, dan buruh dipaksa hidup dengan upah yang tidak manusiawi?” kritiknya.

GMNI juga menyoroti kontras mencolok antara kemewahan elite dengan penderitaan rakyat. Organisasi mahasiswa ini mengkritik penambahan fasilitas mewah DPR di tengah kenaikan harga pangan yang membelit masyarakat.

Fenomena pejabat yang memamerkan kekayaan, lemahnya empati terhadap penderitaan rakyat, hingga maraknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik dinilai sebagai bukti kekuasaan yang semakin menjauh dari rakyat.

“Bagaimana mungkin kita bicara Indonesia Emas 2045 jika guru masih lapar, sekolah masih roboh, dan rakyat kecil masih diperlakukan sebagai warga kelas dua?” tegasnya.

Sang Sekjen juga mendorong Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto segera meruntuhkan ketidakadilan struktural ekonomi dan mengembalikannya kepada prinsip ekonomi Pancasila.

“GMNI menegaskan bahwa negara harus meruntuhkan ketidakadilan struktur sosial dan mengembalikannya pada prinsip sosialisme Indonesia, serta mereformasi struktur hukum dan politik menuju demokrasi konstitusional yang sejati,” sebutnya.

Dirincikannya, di aksi ini GMNI menyuarakan tiga sikap atas aksi massa yang berujung amuk massa yang terjadi pada 25-31 Agustus 2025, di Jakarta dan sejumlah daerah di Tanah Air.

Pertama, meski mengkritik keras Pemerintah, GMNI menegaskan penolakannya terhadap gerakan anarkisme dalam aksi mahasiswa. Organisasi ini menghimbau semua elemen gerakan untuk menjaga keamanan dan memastikan demonstrasi sesuai aturan yang berlaku.

Kedua, GMNI juga mewanti-wanti agar gerakan mahasiswa tidak ditunggangi kelompok tertentu untuk kepentingan politik, melainkan benar-benar menyuarakan aspirasi masyarakat Indonesia terhadap Pemerintah.

Ketiga, dengan tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa, GMNI menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan pro-rakyat dan menolak segala bentuk tindakan anarkisme dalam perjuangan mewujudkan keadilan sosial.*

Tags: GMNI tolak anarkisme
Previous Post

Ormawa Unpam: Aksi Merusak Fasum hingga Penjarahan Mencederai Nilai Perjuangan Mahasiswa

Next Post

BEM Koordinator Jakarta Tolak Anakisme dalam Demonstrasi Mahasiswa

Next Post
BEM Koordinator Jakarta Tolak Anakisme dalam Demonstrasi Mahasiswa

BEM Koordinator Jakarta Tolak Anakisme dalam Demonstrasi Mahasiswa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SEPETA Tolak Diperbudak Algoritma: Pengemudi Ojol Butuh Persatuan dan Perlindungan Hukum

2025-09-07
Pertamina Cilacap Digugat Pekerja yang Di-PHK

Pertamina Cilacap Digugat Pekerja yang Di-PHK

2025-09-07
Delapan Sikap Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti atas Tewasnya 10 Orang Pengunjuk Rasa

Delapan Sikap Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti atas Tewasnya 10 Orang Pengunjuk Rasa

2025-09-07
KASBI: May Day dan Hardiknas Harus Menjadi Tonggak Perlawanan dan Persatuan Gerakan Rakyat

KASBI Sebut Potongan Tunjangan DPR Hanya Gimik

2025-09-06
Mahasiswa BEM PTMA Jakarta Tolak Demo Rusuh, Dukung RUU Perampasan Aset 2025

Mahasiswa BEM PTMA Jakarta Tolak Demo Rusuh, Dukung RUU Perampasan Aset 2025

2025-09-04
Aliansi BEM Se-Bogor Deklarasikan Penolakan terhadap Provokasi dan Penjarahan

Aliansi BEM Se-Bogor Deklarasikan Penolakan terhadap Provokasi dan Penjarahan

2025-09-04

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Intimidasi Jurnalis, Amnesty Internasional Indonesia Angkat Suara

    Amnesty International Desak Evaluasi Kebijakan dan Hentikan Kriminalisasi Aksi Demo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BEM Nusantara Tolak Segala Tindakan Anarkis Perusak Perjuangan Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In