Jakarta (parade.id)- Koalisi Ojol Nasional (KON) dukung penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu disampaikan langsung Ketua Presidum KON, Andi Kristiyanto kepada parade.id, Kamis (17/10/2024) pagi.
“KON pun juga menaruh harapan besar kepada pemerintahan yang akan datang terkait nasib dan status ojol di Indonesia,” kata Andi, dalam keterangan tertulis.
Andi yakin, harapan ojol kepada Pemerintahan Prabowo-Gibran dapat diakomodir. Ia mengungkap alasannya.
“Karena Koalisi Ojol Nasional (KON) merupakan salah satu tim relawan yang ditunjuk secara sah oleh Tim Kemenangan Nasional (TKN) 02 untuk segmentasi khusus ojek online (ojol) pada saat Kampanye Pilpres 2024 lalu,” ungkap Andi.
“Kami akan mengingatkan apa-apa yang pernah KON sampaikan kepada pasangan tersebut agar aspirasi ojol dapat benar-benar terlaksana,” tambahnya.
KON Ikut Merayakan Kemenangan
KON akan ikut merayakan kemenangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029. Perayaan yang akan KON adakan kata Andi dalam bentuk tasyakuran.
“Kami (KON) akan melakukan tasyakuran dan doa bersama agar para pemimpin baru negeri ini terketuk nuraninya untuk bisa lebih aware terhadap masyarakat, ojol, yang lebih dari satu dekade berjuang menuntut keadilan dan perlindungan terhadap profesi pekerjaannya,” terang Andi.
Andi juga mengatakan tasyakuran yang akan dilakukan nanti merupakan bentuk lanjutan dari aksi yang diadakan pada 29 Agustus 2024. “KON menargetkan 1.000 mitra pengemudi ojol untuk ikut serta dalam acara tasyakuran yang akan di gelar nanti,” imbuhnya.
“Untuk tempat dan waktu pelaksanaannya masih kita godok di tingkatan internal Pengurus KON sehingga kami memastikan takkan ikut turun ke jalan di hari pelantikan Prabowo-Gibran,” kata Andi.
Kendati begitu, Andi tidak melarang anggota maupun pengurusnya secara pribadi jika ada yang ingin turun ke jalan di hari pelantikan Prabowo-Gibran. Namun ia mengingatkan ini.
“Asalkan tidak memakai atribut ojol, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, yang akhirnya bisa membuka peluang bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab menjadikan ojol sebagai objek dan alat bargaining untuk sebuah kepentingan, baik pribadi maupun kelompok,” tutup tegasnya.
(Rob/parade.id)