Site icon Parade.id

Penyebab Utama Kelangkaan Minyak Goreng: Dampak dan Cara Mengatasinya

Foto: dok. pantau.com

Jakarta (PARADE.ID)- Kelangkaan minyak goreng di Indonesia saat ini menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat secara kolektif. Pasalnya Indonesia merupakan negara penghasil minyak terbesar di dunia.

Kemudian menjadi pertanyaan mengapa kelangkaan minyak goreng di Indonesia bisa terjadi.

Mari kita kaji apa saja penyebab utama terjadinya kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan, bahwa stok minyak goreng di pasaran harusnya melimpah. Akan tetapi, minyak goreng seakan-akan langka dan akibatnya harganya pun melonjak.

Salah satu faktor, yang dicurigai sebagai penyebabnya adalah minyak goreng yang seharusnya untuk rakyat justru malah terserap oleh pelaku industri.

Dari keterangan Kemendag tersebut, bisa diduga bahwa ada oknum-oknum tertentu yang sengaja menimbun minyak goreng untuk kemudian di expor ke luar negeri. Sebab saat ini harga minyak goreng diluar negeri melonjak di pasaran. Maka tidak menutup kemungkinan hal demikian kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku industri untuk menimbun dan mengekspor minyak goreng tanpa mengikuti prosedur yang ada.

Kemendag harusnya lebih perketat penjagaan pada jalur perdagangan mengingat banyaknya pelaku pelaku industri ilegal yang memanfaatkan situasi saat ini.

Sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah diperuntukkan kepada masyarakat yang memang menjadi objek dari pada peraturan tersebut, maka seharusnya ada kawalan ketat berupa pengawasan terhadap praktik para pelaku industri ilegal hari ini. Sebab kita tahu bahwa mengekspor minyak tanpa izin adalah berlawanan dengan hukum.

Minyak goreng merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Berdasarkan IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia, minyak goreng memiliki kontribusi yang besar. Hal tersebut karena minyak goreng merupakan salah satu barang yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya.

Pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Rossanto Dwi Handoyo, S.E., M.Si.,PhD. menyebutkan bahwa, naiknya harga minyak goreng akan mendorong inflasi secara umum. Dampak yang ditimbulkan dapat memengaruhi beberapa sector, di antaranya sektor industri makanan, rumah tangga, dan semua produksi yang menggunakan bahan baku minyak goreng.

Oleh karena itu dampaknya juga akan lebih terasa terhadap inflasi terutama dari segi IHK.

Dengan demikian, untuk menjaga stabilitas ekonomi indonesia secara kolektif ditengah Pandemi Covid-19, maka pemerintah segera mungkin mengambil langkah-langkah Kongkrit sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional serta kelangkaan minyak goreng di indonesia.

Sedikit masukan saya tambahkan sebagai saran untuk pemerintah dalam hal upaya untuk melakukan pemulihan terhadap kelangkaan minyak goreng tersebut.

Diketahui, harga minyak luar negeri saat ini memang cukup menjanjikan. Namun apabila dirasa kurang efektif dalam mendorong kebutuhan pasar dalam negeri, pemerintah dapat menerapkan pajak ekspor minyak goreng menjadi lebih tinggi, Guna mengurangi Expor keluar negeri serta menjaga adanya Expor secara ilegal.

Kebijakan perdagangan juga bisa dilakukan pemerintah dengan menaikturunkan kebijakan ekspor. Apabila kebutuhan dalam negeri masih kurang, maka pemerintah bisa menaikkan pajak ekspor sehingga mengurangi motivasi produsen domestik untuk mengekspor minyak ke luar negeri karena pajak tinggi.

Dengan begitu pemerintah dapat memastikan pasokan minyak goreng dalam negeri tercukupi jika sudah tercukupi barulah kemudian pemerintah mengurangi pajak expor keluar negeri untuk memperlancar jalur perdagangan keluar negeri demi meningkatnya ekonomi nasional

Penulis adalah Faisal Mahtelu,
Ketua Ismahi DKI Jakarta, Anggota FBI

Exit mobile version