Jakarta (PARADE.ID)- Politisi PKS, Mardani Ali Sera merespons kian banyaknya yang membahas periode ketiga untuk Jokowi, yang menurut dia secara konstitusi tidak mungkin (maksimal 2 periode).
Mardani pun menyatakan bahwa ide itu berbahaya bagi kelangsungan demokrasi yang sehat, karena berpotensi mengulang rezim-rezim, yang karena kelamaan belakangan jadi otoriter.
“Hati2 dgn isu ini yg bs jd keinginan oligarki. Terlebih, betapa rezim ini kalau ada maunya, termasuk amandemen utk perpanjangan / menambah periode, akan sangat mudah krn konstelasi politiknya kondusif buat rezim,” kata dia, Rabu (23/2/2022).
“Dan tidak heran proses kooptasi tsb sdh sangat berhasil sehingga rezim pak @jokowi amat leluasa melakukan apa pun,” sambungnya.
Kita, kata dia, harus melawan kesewenangan rezim ini. Walau kekuatan kita tidak seberapa tetapi mininal kita tunjukkan bahwa masih ada partai dan tokoh-tokohnya yang tidak bisa dikooptasi.
“Syukur2 kita bisa konsolidasi dengan elemen2 civil society yg kritis,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Pemimpin yang baik mustinya, kata dia, taat asas dan membangun sistem yang baik. Jika sistem terbangun baik, maka mudah saja regenerasi dan takkan ada figuritas hingga memanjangkan kekuasaan seperti ini.
“Ingat, semangat reformasi mesti tetap dipertahankan dan diperjuangkan bersama. Tentu dengan itikad baik para pengelola negeri saat ini,” pungkas Ketua DPP PKS itu.
Hal di atas adalah untuk merespons relawan pendukung Presiden okowi se-Cirebon Raya yang berkumpul dan menggelar deklarasi bakal terus mengawal mantan Wali Kota Solo itu untuk memimpin Indonesia sampai 2024.
Aksi deklarasi ini kemudian dinilai sebagai bentuk dukungan kepada Jokowi melanjutkan kerjanya melayani rakyat Indonesia demi tercapainya Indonesia yang lebih baik dan lebih sejahtera.
(Rob/PARADE.ID)