Dompu (PARADE.ID)- Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Ncuhi Saneo, Simpasai, Dompu melakukan aksi unjuk rasa terkait tidak terealisasinya irigasi yang diduga dijanjikan Balai Wilayah Sungai (BWS) setempat.
Warga meminta agar BWS bertanggung jawab atas (janji) pembangunan saluran irigasi dan air baku yang sampai saat ini belum direalisasikan.
![Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/06/8DD5286B-C8DC-4202-AB1A-0D158ED30BB0-120x86.jpeg)
“Bahwa kami masyarakat dan pemuda Ncuhi Saneo bergerak merupakan sebuah bentuk kekecewaan yang tidak sesusai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 3: Bumi air Alam yang dikelola oleh Negara dan untuk kemakmuran rakyat,” orasi Hairil selaku koordinator, Rabu (13/1/2021) di BWS.
Tapi yang dipraktikan sama pemerintah daerah kabupaten Dompu menurut dia justru sebaliknya. Khusus BWS NT 1 dalam pembangunan proyek Madanduru dan Kalogoa Pemerintah kabuten Dompu dalam hal ini pihak BWS dianggap oleh massa telah membodohi masyarakat desa Saneo pada umumnya, karena tidak adanya keberlanjutan irigasi tersebut.
“Telah mengambil keputusan secara sepihak dan tanpa mempertimbangkan akibat dari ketidakberlanjutan pembangunan irigasi dua Dam tersebut, yang jelas-jelas merugikan masyarakat desa Saneo. Proyek ini kami nilai gagal,” katanya, mewakili masyarakat.
Massa meminta kepada pihak PT NK ( Nindya Karya) melanjutkan dan memperbaiki irigasi yang terhambat di desa Saneo yang pernah dibuat oleh PT NK tersebut. Pasalnya, masyarakat Saneo sangat kecewa karena di dua embun tologoa dan madanduru tidak mempunyai azas manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
(Mrp/PARADE.ID)
![Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/06/8DD5286B-C8DC-4202-AB1A-0D158ED30BB0-350x250.jpeg)
