Jakarta (PARADE.ID)- May Day, atau Hari Buruh sedunia tidak hanya direfleksikan melalui aksi massa, melainkan juga ada yang melalui kegiatan bhakti sosial untuk masyarakat. Hal itulah yang dilakukan oleh Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), pada tanggal 1 Mei 2021.
Di antaranya, pemungutan sampah dan Penanaman Pohon sebagai bentuk kepedulian buruh terhadap Bumi Indonesia, Ziarah ke Makam Muchtar Pakpahan, santunan anak yatim piatu, dan diakhiri dengan buka puasa bersama.
“Kita melakukan bakti sosial pemungutan sampah, menanam pohon, lalu ada santunan anak yatim, buka puasa bersama dan pengajian,” kata Elly Rosita Silaban, Presiden KSBSI.
Tabur Bunga di Makam Muchtar Pakpahan
Saat tabur bunga di makam Muchtar Pakpahan, Elly Rosita Silaban mengatakan, kehadiran KSBSI di makam Muchtar Pakpahan sebagai tokoh buruh yang mengajari anggota KSBSI berjuang membela hak-hak buruh.
DEN KSBSI saat tabur bunga di makam Tokoh Buruh Indonesia, Muchtar Pakpahan, Sabtu (1/5/2021).
“Kita hadir disini adalah untuk mengenang, mengingat bahwa pak Muchtar ini adalah pejuang yang mengajari kita untuk bisa seperti sekarang ini,” kata Elly.
Menurutnya, KSBSI tidak akan pernah bisa mencapai hasil seperti sekarang ini jika tidak ada sosok bapak buruh Indonesia seperti Muchtar Pakpahan.
Sementara itu, Sekjen KSBSI, Dedi Hardianto mengatakan banyak hal yang dilakukan Muchtar Pakpahan meletakkan kebebasan berserikat, sehingga buruh mampu menyuarakan kebenaran-kebenaran.
“Banyak hal yang dilakukan pak Muchtar Pakpahan untuk buruh, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan kebebasan berserikat, perjuangan jaminan sosial. Beliau adalah pahlawan, pahlawan untuk buruh yang meletakkan perlawanan dan perjuangan untuk hak-hak buruh,” tandasnya.
Tabur bunga dilakukan seluruh Dewan Eksekutif Nasional KSBSI dan puluhan anggota-anggotanya.
Usai ziarah, KSBSI melanjutkan rangkaian bhakti sosial penanaman pohon yang dilakukan di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), sedikitnya ada puluhan pohon yang ditanam di sekitar Taman KSBSI di wilayah Pondok Kopi, Jakarta Timur.
KSBSI memiliki taman kecil di kawasan BKT yang bernama “Taman KSBSI” yang ditanami berbagai pohon.
Santunan Anak Yatim
Khsusus santunan dan buka puasa bersama, acara digelar di Kantor Pusat KSBSI di Jakarta pada sore hari sejak pukul 16.00 WIB seusai ziarah dan penanaman pohon. KSBSI mengundang sekitar 50-an anak yatim piatu dari Pengurus Komisariat Federasi yang berafiliasi dengan KSBSI.
Tampak Elly Rosita bergembira bersama anak-anak yatim piatu sambil menunggu buka puasa bersama.
Meski tak menggelar aksi turun ke jalan, namun bagi pengurus KSBSI dan Federasi di daerah, diberikan kebebasan untuk melaksanakan agenda mereka masing-masing.
“Untuk daerah-daerah lainnya, dimana anda harus melakukan aksi-aksi yang lain, kita berikan kebebasan apakah anda akan turun ke jalan ataukah juga melakukan bakti sosial atau apapun yang bermanfaat bagi masyarakat banyak dan juga bagi buruh, dipersilahkan untuk melakukannya,” kata dia.
“Tetapi kalau ada yang mau aksi, tetap jaga protokol kesehatan,” imbuh Elly.
Dia menegaskan bahwa pernyataannya bukan untuk mengimbau pengurus di daerah agar tidak melakukan aksi saat sedang melakukan ibadah puasa, namun apapun yang dilakukan anggota KSBSI di daerah yang ingin merayakan hari buruh sedunia, dipersilahkan.
“Kami tetap mendukung apapun yang anda lakukan. Di pusat kami melakukan bakti sosial, tapi (jika) anda punya aliansi ingin melakukan sesuatu karena ini merupakan perayaan hari buruh.. anda bisa berekspresi..,” tandasnya.
KSBSI Usulkan Muchtar Pakpahan Jadi Pahlawan Nasional
Memperingati hari buruh Internasional 1 Mei atau May Day tahun ini, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar beberapa rangkaian aksi bhakti sosial seperti penanaman pohon di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), santunan anak yatim piatu dan ziarah ke makam Muchtar Pakpahan.
Ziarah ke makam Muchtar Pakpahan menjadi pilihan utama bagi KSBSI mengingat jasa besar tokoh buruh Indonesia itu terhadap perjuangan Muchtar membela hak-hak buruh tidak saja di Indonesia namun juga di dunia. Perjuangan Muchtar Pakpahan bukan saja soal buruh semata, namun dia juga dikenal kerap membela rakyat kecil.
“Di hari buruh ini, KSBSI akan mengusulkan agar Almarhum Muchtar Pakpahan dijadikan sebagai Pahlawan Nasional atas perjuangannya membela buruh dan bangsa Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal DEN KSBSI Dedi Hardianto saat berziarah ke Makam Muchtar Pakpahan sebagai bagian dari rangkaian acara KSBSI memperingati Hari Buruh Internasional, Sabtu (1/5/2021).
Dedi mengatakan, Muchtar Pakpahan dikenal sebagai tokoh buruh yang mendirikan serikat buruh independen pertama di Indonesia. Karena usahanya yang gigih untuk memperjuangkan kenaikan gaji buruh, Almarhum memperoleh berbagai penghargaan hak asasi manusia dari dunia internasional.
Muchtar adalah mantan Ketua Umum DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (1992-2003) yang dikenal sebagai cikal bakal KSBSI. Merupakan organisasi buruh independen pertama di Indonesia. Muchtar pernah menjabat sebagai anggota Governing Body ILO mewakili Asia, dan Vice President World Confederation of Labor, ILO.
“Muchtar Pakpahan kemudian dikenal masyarakat Indonesia sebagai pembela buruh dan rakyat kecil yang tertindas di zaman rezim orde baru,” kata Dedi.
Pada masa itu, aktivis yang bertentangan dengan pemerintah, ditangkap. Demikian juga dengan Muchtar Pakpahan. Setelah menyelesaikan Program Pasca Sarjananya S2 politik di Universitas Indonesia (UI) tahun 1989 dan S3 gelar doktor hukum juga di Universitas Indonesia tahun 1993. Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang kemudian diterbitkan menjadi buku judulnya DPR Semasa Orde Baru.
Ketika selesai mempertahankan disertasinya, dia pernah diminta Badan Inteligensi untuk mengubah isi disertasi karena dianggap membahayakan keselamatan negara. Karena vokal menyuarakan perlawanan terhadap pemerintahan Orde Baru, dia pernah ditahan beberapa kali di penjara.
Pada Januari 1994 Muchtar ditahan di Semarang. Agustus 1994 – Mei 1995 ia dipenjarakan lagi di Medan karena kasus demonstrasi buruh pertama di Indonesia.
Juli 1996 – 1997 Muchtar kembali dipenjarakan di LP Cipinang, karena menulis buku Potret Negara Indonesia yang isinya diperlukan reformasi sebagai alternatif Revolusi. Muchtar bahkan terkena ancaman pidana mati, karena dianggap melakukan tindak subversif.
“Jadi pak Muchtar sangat pantas untuk kita usulkan menjadi pahlawan Nasional. Banyak hal yang dilakukan pak Muchtar untuk buruh, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan kebebasan berserikat, perjuangan jaminan sosial,” kata Dedi.
“Kita tidak butuh lagi tangisan. Kita tidak butuh lagi kesedihan. Yang harus kita lakukan adalah kita kenang beliau, lalu lakukan apa yang pernah beliau lakukan untuk kebenaran. Beliau adalah pahlawan, pahlawan untuk buruh yang meletakkan perlawanan dan perjuangan untuk hak-hak buruh,” tandasnya.
Rekson dan Mudhofir Dicalonkan KSBSI Jadi Wakil Menteri Kabinet Jokowi
Presiden Joko Widodo merilis dua peraturan presiden yang mengatur tentang posisi dua wakil menteri baru untuk membantu kinerja Kabinet Indonesia Maju. Kedua wakil menteri itu adalah untuk Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian UKM).
Penambahan jabatan wakil menteri untuk pos Kementerian Ketenagakerjaan diatur di dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020 tentang Kementerian Ketenagakerjaan. Sedangkan ketentuan pengangkatan jabatan Wakil Menteri KUKM diatur di dalam Pasal 2 ayat (1) Perpres 96 Tahun 2020 tentang Kementerian KUKM.
Merespon hal itu, Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Dedi Hardianto menyatakan, serikat buruhnya yang mewakili 10 federasi mencalonkan dua anggota Majelis Pertimbangan Organisasi KSBSI untuk duduk diposisi Wakil Menteri.
“Pertama, mencalonkan Rekson Silaban sebagai Wakil Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan dan Kedua mencalonkan Mudhofir Khamid sebagai Wakil Menteri di Kementerian UKM,” kata Dedi Hardianto kepada wartawan usai peringatan Hari Buruh Internasional yang digelar di kantor Pusat KSBSI Sabtu (1/5/2021).
Menurut Dedi dengan pengalaman yang besar baik nasional maupun internasional, Rekson Silaban sangat cocok menempati posisi strategis di Kemenaker. Rekson Silaban pernah menjadi Presiden KSBSI (dulu masih SBSI) selama dua periode kepengurusan.
Di kancah nasional, Rekson Silaban pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jamsostek tahun 2007 dan menjabat sebagai Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2016 sampai dengan 2021. Di pentas Internasional, Ia menjadi wakil presiden Konfederasi Buruh Internasional (ITUC) dan Pengurus Eksekutif Organisasi Buruh sedunia (ILO).
Sementara Mudhofir Khamid dikenal sebagai Komisaris PT Pos Indonesia dan Direktur Ketenagakerjaan ReJO Institute. ReJO adalah relawan Jokowi. Mudhofir besar di serikat buruh Federasi Konstruksi Umum dan Informal dan pernah menjabat sebagai Presiden KSBSI selama 2 priode kepengurusan.
“Sehingga sangat wajar kalau dua MPO KSBSI ini menjabat sebagai Wakil Menteri sesuai PP 95 dan PP 96,” tandas Dedi.
Sebelumnya, KSBSI mengusulkan Tokoh Buruh Indonesia, Muchtar Pakpahan sebagai pahlawan nasional. Hal itu diutarakan Dedi Hardianto saat ziarah ke makam Muchtar Pakpahan di TPU Pondok Kelapa saat memperingati Hari Buruh Internasional.
(Rgs/PARADE.ID)