Sabtu, Agustus 16, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Internasional

India Sumbang 46 Persen Kasus Baru Covid-19 Dunia

redaksi by redaksi
2021-05-05
in Internasional
0
India Sumbang 46 Persen Kasus Baru Covid-19 Dunia
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jenewa (PARADE.ID)- India menyumbang 46 persen dari kasus baru COVID-19 yang tercatat di seluruh dunia minggu lalu dan 25 persen kematian global yang dilaporkan dalam sepekan terakhir, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu.

Lonjakan virus corona di India, termasuk varian baru yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di sana, telah menyebabkan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen, serta kamar mayat dan krematorium meluap.

Related posts

Enam Pernyataan Sikap Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas Dibacakan Tokoh Lintas Agama

Indonesia Kecam Putusan Israel Ambil Alih Gaza

2025-08-09
SBY: Belum Saatnya Kita Mengambil Keputusan ke Mana Partai Demokrat Bergabung

SBY Kritik Lambatnya Respons Dunia terhadap Gaza, ASEAN Mengalami Kemunduran

2025-07-27

Banyak orang meninggal di ambulans dan tempat parkir mobil menunggu tempat tidur atau oksigen.

Infeksi harian di negara itu naik 382.315 pada Rabu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan India, hari ke-14 berturut-turut dari lebih dari 300.000 kasus.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah banyak dikritik karena tidak bertindak cepat untuk menekan gelombang kedua virus. Festival keagamaan dan demonstrasi politik telah menarik puluhan ribu orang dalam acara yang sangat mudah menyebar infeksi.

“Kami sangat membutuhkan pemerintah. Dan kami tidak memilikinya. Kami kehabisan udara. Kami sekarat …,” kata penulis India Arundhati Roy dalam sebuah opini yang diterbitkan pada Selasa (4/5), menyerukan agar Modi mundur.

“Ini adalah krisis yang sedang Anda buat. Anda tidak dapat menyelesaikannya. Anda hanya dapat memperburuk keadaan …. Jadi silakan pergi. Itu adalah hal yang paling bertanggung jawab yang harus Anda lakukan. Anda telah kehilangan hak moral untuk menjadi perdana menteri kami,” tulis Roy.

Dua kereta yang mengangkut oksigen cair mencapai Ibu Kota Delhi pada Rabu, kata Menteri Perkeretaapian Piyush Goyal di Twitter. Lebih dari 25 kereta sejauh ini telah mengirimkan oksigen ke berbagai bagian India.

Pemerintah India mengatakan ada cukup pasokan oksigen tetapi distribusi terhalang oleh masalah transportasi.

Lonjakan infeksi di India bertepatan dengan penurunan drastis dalam vaksinasi karena masalah pasokan dan pengiriman.

Sedikitnya tiga negara bagian—termasuk Maharashtra, rumah bagi ibu kota komersial Mumbai—telah melaporkan kelangkaan vaksin dan menutup beberapa pusat inokulasi.

Oposisi India telah menyerukan penguncian nasional, tetapi pemerintah enggan untuk memberlakukan penutupan karena takut dampak ekonomi, meskipun beberapa negara telah memberlakukan pembatasan sosial.

Bank sentral India meminta bank-bank untuk membiarkan peminjam tertentu memiliki lebih banyak waktu untuk membayar pinjaman mereka karena lonjakan infeksi berdampak pada kebangkitan ekonomi.

Di negara bagian terpencil Mizoram yang berbatasan dengan Myanmar, persediaan tempat tidur sangat terbatas di Zoram Medical College, rumah sakit COVID terbesar di negara bagian itu, sehingga semua pasien non COVID telah diminta untuk pergi, kata pejabat pemerintah Dr ZR Thiamsanga.

Hanya tiga dari 14 ventilator yang masih tersedia.

“Menurut pendapat saya, penguncian total diperlukan untuk mengendalikan situasi,” kata Thiamsanga kepada Reuters dari ibu kota negara bagian Aizawl.

Pakar medis mengatakan jumlah sebenarnya dari kematian dan terinfeksi di India bisa lima hingga 10 kali lipat dari penghitungan resmi. Negara itu menambahkan 10 juta kasus hanya dalam empat bulan, setelah membutuhkan lebih dari 10 bulan untuk mencapai 10 juta kasus pertama.

Pakar kesehatan masyarakat percaya India tidak akan mencapai kekebalan kawanan dalam waktu dekat tetapi mengatakan rawat inap dan kematian akan berkurang secara signifikan dalam enam hingga sembilan bulan, menurut laporan di The Economic Times.

Kekebalan kelompok adalah ketika proporsi yang cukup tinggi dari populasi yang telah divaksin atau telah terinfeksi dan mengembangkan antibodi, sehingga satu orang yang terinfeksi secara teoritis hanya dapat menginfeksi kurang dari satu orang—dapat menghentikan penyebaran virus.

Di seluruh dunia, sebanyak 5,7 juta kasus baru dilaporkan minggu lalu dan lebih dari 93.000 kematian, kata WHO dalam laporan epidemiologi mingguannya. India melaporkan hampir 2,6 juta kasus baru, atau meningkat 20 persen pada minggu sebelumnya dan 23.231 kematian.

Angka-angka tersebut didasarkan pada penghitungan resmi, sehingga proporsi India bisa lebih besar jika, seperti yang diyakini banyak ahli, sejumlah besar kasus dan kematian tidak dicatat di sana karena sistem kesehatan yang kewalahan. India menyumbang hampir 18 persen dari populasi dunia.

*Sumber: antaranews.com

Tags: #Covid_19#India#Internasional#Kesehatan
Previous Post

Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Bertambah 5.285 dan Sembuh 5.943 Orang

Next Post

Kominfo-TNI Perkuat Kolaborasi Digital

Next Post
Kominfo-TNI Perkuat Kolaborasi Digital

Kominfo-TNI Perkuat Kolaborasi Digital

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Wakil Ketua DPR dan Wamenaker di RAKORNAS KSBSI: DBKN Setingkat Menteri, Sudah Ditandatangani

2025-08-15
KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

2025-08-15
Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

2025-08-15

Pakar dan Aktivis Tolak Penulisan Ulang Sejarah

2025-08-15
80 Tahun Indonesia Merdeka: AKSI Peringatkan Ancaman Kemerosotan Nasional

80 Tahun Indonesia Merdeka: AKSI Peringatkan Ancaman Kemerosotan Nasional

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alahan Panjang, Nagari Paling Indah di Sumbar hingga Disebut Mirip Eropa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In