Jakarta (PARADE.ID)- Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menertibkan kerumunan masyarakat di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan jelang Idulfitri 1442 H guna mengantisipasi lonjakan kasus.
“Pasar dan mal ramai dikunjungi masyarakat. Sebagian besar dari mereka abai dengan protokol kesehatan,” katanya dalam keterangan media, Kamis (06/05/2021).
Pemerintah pusat dan daerah menurut dia harus berkoordinasi untuk memantau penerapan prokes di tempat-tempat publik. Misalkan saja dengan menyiapkan aparat yang cukup untuk mengatur, jangan sampai kerumunan dibiarkan.
‘Kita tidak ingin panen kasus setelah lebaran,” kata dia.
Menurut Netty, animo masyarakat untuk berbelanja jelang lebaran tahun ini memang sangat besar, seolah pelepasan setelah lebaran tahun lalu masyarakat masih menahan diri. Namun. kondisi ini tidak boleh dibiarkan agar tidak terjadi seperti yang dialami India.
Salah satu pemicu lonjakan kasus di India adalah karena ribuan orang berenang dalam festival Kumbh Mela dan kondisi itu mirip dengan membludaknya pengunjung pasar dan mall di tanah air. Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini pun meminta pemerintah menyiapkan skenario terburuk.
“Apalagi saat ini varian baru COVID-19 sudah dikonfirmasi masuk ke Indonesia. Pemerintah harus siapkan skenario terburuk sebagai antisipasi. Bagaimana dengan sistem dan fasilitas kesehatan kita? Apakah kita siap jika terjadi lonjakan kasus?” kata dia.
Netty juga mengingatkan pemerintah soal potensi meningkatnya kegiatan wisata masyarakat saat libur lebaran.
“Masyarakat dilarang mudik dan kemungkinan besar larinya ke tempat-tempat wisata yang dibuka pemerintah. Pemerintah daerah harus kerja ekstra untuk mengawasi penerapan prokes. Ini harus benar-benar disiapkan jika kita tidak ingin adanya klaster-klaster wisatawan,” ia mengingatkan.
(Rgs/PARADE.ID)