Kamis, Juli 3, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Imbauan untuk Pejabat: Bertindaklah sebagai Guru untuk Rakyatnya

redaksi by redaksi
2021-09-02
in Nasional, Politik
0
Imbauan untuk Pejabat: Bertindaklah sebagai Guru untuk Rakyatnya

Foto: dok. republika.co.id (ilustrasi)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Kritik itu bagian dari pengingat, sekaligus vitamin bagi siapa saja, termasuk pemerintah. Asal kritik itu disampaikan dengan bijak, maka ia rasanya perlu menjadi perhatian oleh kita, terlebih oleh pemerintah.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), yang juga merupakan Anggota DPD, Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa kritik itu sah-sah saja. Tapi jangan selalu menyengaja mau mengkritik.

Related posts

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02

Untuk kritik, sampaikanlah ide. Sampaikanlah pesan-pesan. Penilaian kepada kebijakan yang pemerintah buat.

“Misalnya tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah, ya, itu namanya orang yang mengkritik. Jadi tidak perlu meniatkan untuk mengkritik. Sampaikan saja yang benar,” dalam perbincangan dengan Ketua MUI KH Cholil Nafis, di kanal YouTube TVMUI, belum lama ini.

Kritik itu, kata dia, bukan niat untuk menjatuhkan, apalagi mengkritik itu sampai ngorek-ngorek keluarganya. Itu bukan mengkritik namanya.

Kritik Lewat Mural

Bagi Prof Jimly, kritik (lewat) mural itu ekspresi seni. Di ruang publik. Di ruang umum. Namun demikian, katanya, perlu ada aturan untuk itu. Dimana diperlukannya petugas. Tetapi petugas itu melakukan tindakan harus memakai cara yang baik dalam menindak.

“Soal pandemi ini menyangkut nasib semu kita. Sebaiknya, politik adu domba, politik permusuhan, dikurangi dulu. Fokus dulu mengenai Covid ini. Pasti juga (penanganan) Covid ini tidak sempurna juga,” katanya.

“Bagaimanapun manajemen pemerintah ini banyak kekurangannya. Kita pun kalau yang menempati posisi Pak Luhut, misalnya, pasti banyak juga kekurangannya,” sambungnya.

Jadi, kata dia, ini memang masalah yang dihadapi semua negara. Ekonomi semua negara itu turun semua. Hanya saja kalau ditambah dengan permusahan lagi, makin kacau kita. Menurut dia, keselamatan sebagai hukum tertinggi harus tetap didahulukan.

“Tapi sementara itu kalau pemerintah juga tidak mau terima kritik, ya, repot juga. Mural di sana dihapus. Bisa jadi makin banyak mural di mana-mana, karena politik ini sudah campur aduk. Ditambah masih tiga tahun lagi orang bicarakan Capres,” penglihatannya.

Ia rasa saat ini semua pejabat, presiden harus saling merangkul. Saling merukunkan. Bukan malah memberikan pembenaran permusuhan.

“Jadi, suara-suara dari istana kayak Ngabalin agak turunkan tensi. Tidak baik makin memperparah komunikasi publik. Belum lagi Moeldoko mau merebut partai orang. Ini kan orang jadi mengasosiasikan ke istana semua. Jadi tidak sehat,” sesalnya.

Menurut Prof Jimly, perlu adanya rekonstruksi dari sistem komunikasi, karena salah satu fungsi kepemimpinan itu komunikator. Komunikasinya harus efektif. Selain fungsi keteladanan, sistem building dan kemudian komunikasi, karena pemimpin itu adalah guru.

Pemimpin itu digugu dan ditiru. Jadi tidak bisa tidak dia itu harus menjadi pemimpin yang baik. Sama, guru yang baik itu pemimpin yang baik juga. Jangan mengajarkan sesuatu karena hasil survei. Tidak bisa. Ajarkan yang baik itu dengan cara yang baik seperti pemimpin.

“Maka Konghucu mengatakan, ‘Kalau kamu berpergian bertiga, satu angkat jadi guru.’ Nabi Muhammad bersabda, mirip dengan itu. ‘Apabila kamu berpergian bertiga, angkat satu jadi pemimpin’. Sebab menurut saya itu pemimpin itu, ya, guru. Guru itu, ya, memimpin,” tegasnya.

Hal itu pun bisa dimulai dari Presiden Jokowi. Lanjut ke kiai Ma’ruf Amin, yang diikuti semua menteri: bertindaklah sebagai guru untuk rakyatnya.

(Sur/PARADE.ID)

Tags: #Hukum#Nasionalpolitik
Previous Post

Penegakan Hukum atas Nama Menjaga Hehormatan Lambang Negara Bisa Diperbaiki

Next Post

Peran Ulama, Intelektual, dan Akademisi Bisa Menstabilkan Negeri

Next Post

Peran Ulama, Intelektual, dan Akademisi Bisa Menstabilkan Negeri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02
BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

2025-07-01

Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem

2025-06-30
Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

2025-06-29
Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

2025-06-28

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

    KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In