Selasa, Juni 17, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Opini

Kekerasan Wacana Ade Armando

redaksi by redaksi
2022-04-12
in Opini
0
Saatnya Rebranding FPI

Foto: Yons Achmad, dok. pribadi

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Banyak orang mengutuk kekerasan dan penganiayaan Ade Armando, tapi lupa bagaimana kekerasan wacana membabi buta dilakukan terus menerus olehnya. Saya tentu tidak pro kekerasan, baik fisik maupun wacana.

Hanya saja, seperti kata ungkapan Pramoedya Ananta Toer yang terkenal untuk “Adil Sejak dalam Pikiran,” maka begitu juga mendudukan kasus yang menimpa Ade Armando. Tidak serta merta mengutuk mereka yang melakukan kekerasan fisik, sementara membiarkan kekerasan wacana terjadi sebelumnya. Singkatnya, kekerasan wacana dan kekerasan fisik sama bahayanya.

Related posts

Pembagian Peran yang Jelas di Dalam Sistem Transportasi Nasional Perkeretaapian sesuai UU

Pembagian Peran yang Jelas di Dalam Sistem Transportasi Nasional Perkeretaapian sesuai UU

2024-12-30
Kekuatan Gerakan Lapangan adalah Kunci Kemenangan

Kekuatan Gerakan Lapangan adalah Kunci Kemenangan

2024-11-30

Kekerasan fisik, semua sudah tahu. Sementara, kekerasan wacana, mungkin perlu penjelasan sedikit. Terkait dengan wacana, saya meminjam pengertian yang dipaparkan oleh Prof. Ibnu Hammad dalam buku “Komunikasi Sebagai Wacana” (2010) bahwa dirasakan atau tidak, sebagian besar, kalau tidak dikatakan seluruhnya, ketika berkomunikasi, sesungguhnya kita sedang membangun wacana (discourse). Yaitu, tindakan kita menggunakan bahasa sesuai kaidah tata bahasa tetapi kita masukkan ke dalamnya unsur-unsur non bahasa.

Di sini, kita tidak lagi sekadar berkata atau menulis ketika hendak menyampaikan pesan. Kita bukan sebatas mengikuti tata bahasa ketika menggunakannya berkomunikasi. Kita menambahkan unsur-unsur non bahasa entah itu kepentingan pribadi, ekonomi, politik ataupun ideologi ke dalam bahasa.

Melihat, pemahaman demikian, jelas, jejak wacana Ade Armando sangat problematis. Di media sosial, dia dengan frontal misalnya menyerang kelompok lain yang dinilai berseberangan pandangan dengannya. Juga, sering melontarkan wacana keagamaan yang kontroversial, yang tidak sesuai dengan kapasitasnya. Dia bukan ahli agama, tapi seringkali melontarkan pernyataan-pernyataan seolah seorang ulama besar yang punya segudang kapasitas.

Contohnya, dia pernah bilang tidak ada perintah salat lima waktu tertulis di dalam Al-Quran, azan tidak suci, azan itu cuman panggilan salat, sering tidak merdu. Di Facebook dia pernah menulis “Orang pintar milih Ahok. Orang bodoh milih Anies. Jadi kalau sekarang Ahok kalah artinya jumlah orang bodoh jauh lebih banyak daripada orang pintar.” Di lain kesempatan bilang bahwa tidak ayat Al Quran yang mengharamkan perilaku LGBT, bilang juga Allah bukan orang Arab, mengunggah meme Habib Rizieq bersama sejumlah ulama mengenakan topi Santa Claus.

Dan ini yang perlu dicatat, dia benarkan polisi dalam kasus unlawful killing (pembunuhan di luar hukum) atas kasus penembakan di KM 50 Tol Cikampek yang menewaskan 6 pemuda laskar FPI. Dalam artian, untuk yang berseberangan pandangan, dia ternyata pro kekerasan (fisik) juga. Artinya pula, di sini ada standar ganda.

Terkait kekerasan wacana yang dilakukan, sejauh ini Ade Armando aman-aman saja. Seolah tidak pernah tersentuh hukum. Pernah beberapa kali dilaporkan ke polisi, tapi sampai sekarang tidak pernah jelas kelanjutannya.

Rekam jejak Ade Armando sendiri sebenarnya bagus ketika menjadi akademisi komunikasi. Aktif dalam gerakan literasi media. Dulu pernah aktif di MARKA (Media Ramah Keluarga), aktif menulis kolom dan menjadi pembicara publik. Buku berjudul “Televisi Jakarta Di Atas Indonesia” dan “Televisi Indonesia Di Bawah Kapitalisme Global” ditulisnya. Hanya saja, kiprahnya dalam isu agama sejak bergabung dan aktif di JIL (Jaringan Islam Liberal) membuatnya banyak lahirkan kontroversi. Apalagi beberapa tahun terakhir aktif sebagai “Buzzer” politik memaksanya terus membuat beragam konten. Termasuk konten “Pansos” pada aksi mahasiswa pada 11 April 2022 di DPR yang berujung pengeroyokan.

Nah, tindakan pengeroyokan terhadap Ade Armando itu harus dilihat secara lebih masuk akal. Semuanya itu berawal dari kekerasan wacana yang dilakukannya. Tidak lain dan tidak bukan. Jadi, inilah yang kemudian perlu menjadi pelajaran bagi semua. Bahwa, kekerasan wacana sebenarnya lebih berbahaya karena berpotensi memecah belah bangsa juga melukai hati banyak orang. Bagi yang dekat dengan kekuasaan barangkali merasa aman bicara apa saja.

Akan tetapi, kesabaran publik tentu ada batasnya.

Di sini, tentu saya tidak sepakat pada tindakan kekerasan fisik terhadap korban Ade Armando. Hanya saja, harus melihatnya secara lebih luas. Anda boleh bilang tindakan menghajar Ade Armando itu biadab. Tapi, juga harus ingat, kekerasan wacana yang dilakukan Ade Armando yang seolah bebas bicara apa saja, merasa benar paling benar sendiri sampai dengan enteng meremehkan dan menghina ulama, termasuk MUI, tentu juga tindakan yang tak kalah biadabnya.

*Yons Achmad
Pengamat Komunikasi, Direktur Komunikasyik

Tags: #Ade#Opini#Yons
Previous Post

Road to 17 Ramadhan: Khatam Quran, Kiai Gontor Beri Restu UBN

Next Post

Resmi Terdaftar di Menkum HAM, Partai Buruh Langsung Menyikapi Aksi Mahasiswa Kemarin

Next Post
Resmi Terdaftar di Menkum HAM, Partai Buruh Langsung Menyikapi Aksi Mahasiswa Kemarin

Resmi Terdaftar di Menkum HAM, Partai Buruh Langsung Menyikapi Aksi Mahasiswa Kemarin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KontraS Kritik Pernyataan Menbud Fadli Zon, Tegaskan Negara Pernah Akui Kasus Mei 1998

2025-06-16
RUPSLB GoTo 18 Juni 2025: Pembahasan Strategis, Pergantian Direksi, dan Rencana Buyback

RUPSLB GoTo 18 Juni 2025: Pembahasan Strategis, Pergantian Direksi, dan Rencana Buyback

2025-06-15

Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

2025-06-14
Dugaan Pengawalan Mafia Tambang Oknum Krimsus Polda Maluku, GEMA NASIONAL Desak Mabes Polri Turun Tangan

Dugaan Pengawalan Mafia Tambang Oknum Krimsus Polda Maluku, GEMA NASIONAL Desak Mabes Polri Turun Tangan

2025-06-14
Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

2025-06-10
Peduli Palestina Bandung Sorot Penculikan Aktivis di Kapal Madleen oleh “Israel”

Peduli Palestina Bandung Sorot Penculikan Aktivis di Kapal Madleen oleh “Israel”

2025-06-10

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengakuan Pekerja Platform Digital dan Amandemen Konvensi Kemaritiman Sejarah Perjuangan Buruh Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • RUPSLB GoTo 18 Juni 2025: Pembahasan Strategis, Pergantian Direksi, dan Rencana Buyback

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In