Senin, Mei 19, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Hari Pancasila 1 Juni, Ketua Bapilu Partai Buruh Mengatakan Ini

redaksi by redaksi
2022-06-01
in Nasional, Politik
0
Partai Buruh adalah Partai Gerakan

Foto: Ketum KPBI, Ilhamsyah saat hadir di acara "Outlook 2022: Optimisme Menyongsong Tahun Politik" Partai Buruh belum lama ini

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Hari ini adalah Hari Pancasila, 1 Juni. Ketua Bapilu Partai Buruh Ilhamsyah mengatakan bahwa masih banyak elit politik yang mengkhianati Pancasila.

“Pancasila tentu saja bukan teks mati, nilai-nilainya harus bertumbuh dalam kehidupan nyata. Keluarnya Undang-Udang Cipta Kerja (Ciptaker) yang memberatkan kehidupan mayoritas pekerja sungguh bertolak belakang dari semangat ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’ dan ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata dia, dalam rilisnya, yang diterima parade.id, Rabu (1/6/2022).

Related posts

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12

“Tahun lalu kenaikan rata-rata upah buruh yang hanya menyentuh bilangan 1,09% juga menjauhkan bangsa ini dari semangat yang terkandung dalam Pancasila,” sambungnya.

Ini seperti ironi, ketika di tengah kesulitan hidup yang amat berat yang dirasakan rakyat selama pandemi, kita justru menyaksikan kenaikan kekayaan pejabat dalam jumlah yang mencengangkan. Tidak sedikit elit negeri ini yang bersedia hidup dalam kemewahan sementara kebanyakan rakyat masih terbelenggu kesusahan.

“Belakangan waktu kita akrab dengan pengertian bahwa gerak ekonomi dan politik nasional semakin tersandera oligarki. Tidak ada yang Pancasilais dari itu semua. Ini adalah bentuk pengkhiatan yang telanjang dari nilai-nilai Pancasila,” kata dia.

Di Hari Kelahiran Pancasila ini, Partai Buruh pun kata dia menyampaikan beberapa poin penekanan. Pertama, Partai Buruh meminta agar dikembalikannya semangat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Semangat yang harus melatarbelakangi setiap pengambilan kebijakan ekonomi dan politik negara.”

Kedua, meminta agar dihentikannya “politisasi Pancasila”—sebuah praktik politik yang menjadikan Pancasila sebagai temeng dan jargon politik belaka tanpa pengamalan nilai-nilainya secara konkret, terutama sila Kemanusiaan yang Adil Beradab dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Ketiga, mengecam tindak tanduk elit nasional negeri ini yang banyak di antaranya telah keluar atau bahkan mengkhianati nilai-nilai Pancasila. Tanpa kemakmuran yang merata bagi segenap rakyat Indonesia, artinya tidak ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Selama hal itu masih menjadi kenyataan, menurut dia maka selama itu pula Pancasila telah dipunggungi.

Selanjutnya, Partai Buruh meminta agar soal korupsi dibabat habis, dengan hentikan penumpukkan kekayaan oleh segelintir orang, dengan memberi perhatian yang lebih besar kepada kaum muda serta kelestarian lingkungan, dan laksanakan Reforma Agraria sejati.

“Tanpa itu semua nilai-nilai Pancasila tak akan benar-benar diagungkan,” demikian katanya.

Menurut dia, Pancasila adalah penemuan luhur bangsa Indonesia. Dimana Bung Karno telah memberikan sumbangsih historis dalam meletakkan falsafah negara ini. Pidato 1 Juni 1945 akan selalu diingat sebagai tonggak penting perjalanan republik.

Menengok ke belakang, visi keadilan dan kesejahteraan rakyat yang diigagas oleh pemimpin pergerakan nasional mewarnai perdebatan tentang falsafah negara dalam persidangan BPUPKI.

Pada 1 Juni 1945, dalam pidatonya mengenai falsafah negara, Soekarno memasukan prinsip kesejahteraan sebagai prinsip keempat. Selanjutnya, Soekarno mengemukakan visi emansipasinya, bahwa dengan prinsip kesejahteraan, “tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”.

Dalam pidato yang sama Bung Karno dengan nyaring menyatakan tidak akan dibiarkan kaum kapitalis merajalela.

Perumusan Pancasila pada akhirnya meletakkan sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sebagai sila yang penting berdampingan dengan sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

“Kedua sila inilah yang juga menjadi jiwa utama dalam pendirian Partai Buruh dan oleh karenanya menjadi alat ukur utama Partai Buruh dalam melihat kenyataan.”

(Rob/PARADE.ID)

Tags: #Pancasila#PartaiBuruhpolitik
Previous Post

Parpol Sering Gaungkan Persatuan tapi Menyingkirkan Orang Beda Pendapat adalah Keanehan

Next Post

Serangan Siber Makin Canggih, Perusahaan Butuh Proteksi “Endpoint”

Next Post
Kominfo Terus Awasi PSE setelah Data BI Bocor

Serangan Siber Makin Canggih, Perusahaan Butuh Proteksi "Endpoint"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12
Hati Nurani JPU yang Tuntut HRS Enam Tahun Penjara Dipertanyakan

Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

2025-04-11

Rutan Makassar Dinilai Rawan Bisnis Kejahatan karena Minim CCTV

2025-04-11
Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

2025-04-11
Ketua PP Bicara soal Kepemimpinan Muhammadiyah Masa Depan

MUI Mempertanyakan Sikap Presiden Prabowo yang Berencana Mengevakuasi Warga Gaza

2025-04-10

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

    Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Negara Muslim Terbesar di Dunia Harus Jadi Garda Terdepan Memerangi Islamofobia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Tempat yang Wajib Dikunjungi di Ciwidey Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wahdah Islamiyah Audiensi dengan Kementerian ATR/BPN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In