Jakarta (parade.id)- Elon Musk resmi menjadi pemilik baru Twitter pada hari Kamis (27/10/2022). Sejurus kemudian, Musk kemudian memecat eksekutif puncak yang dia tuduh menyesatkannya dan memberikan sedikit kejelasan tentang bagaimana dia berencana untuk mencapai ambisi tinggi yang telah dia uraikan untuk platform media sosial yang berpengaruh.
Alasan Musk berlaku demikian karena ingin “mengalahkan” bot spam di Twitter, membuat algoritme yang menentukan bagaimana konten disajikan kepada penggunanya tersedia untuk umum dan mencegah platform menjadi ruang gema untuk kebencian dan perpecahan, bahkan saat ia membatasi sensor.
Namun Musk belum memberikan rincian tentang bagaimana dia akan mencapai semua ini dan siapa yang akan menjalankan perusahaan. Dia mengatakan dia berencana untuk memotong pekerjaan, membuat sekitar 7.500 karyawan Twitter resah tentang masa depan mereka. Demikian dikutip cbc.ca, kemarin.
Dia juga mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak membeli Twitter untuk menghasilkan lebih banyak uang tetapi “Untuk mencoba membantu umat manusia, yang saya cintai.”
Musk memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Dia menuduh mereka menyesatkan dia dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial.
Agrawal dan Segal berada di markas Twitter San Francisco ketika kesepakatan ditutup dan dikawal keluar, kata sumber tersebut. Twitter, Musk dan para eksekutif tidak segera menanggapi permintaan komentar.
(Irm/parade.id)