JAKARTA (PARADE.ID)- Sungai Mekong menjadi front baru konflik antara Amerika Serikat dan Cina.
Kelompok pemerhati lingkungan dan sejumlah pejabat mengatakan Beijing melewati Washington dalam pengeluaran dan pengaruh untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara di hilir Sungai Mekong.
Ini terkait kontrol aliran air sungai itu, yang berada di tangan Beijing. Dalam perebutan pengaruh ini, pemerintah Amerika Serikat mulai kehilangan pengaruh.
“Persaingan Amerika dan Cina baru-baru ini menyangkut laporan apakah 11 dam yang dibangun Cina merugikan negara-negara di hilir Sungai Mekong,” begitu Reuters pada Jumat, 24 Juli 2020.
Cina membangun banyak dam untuk mengontrol aliran air Sungai Mekong, yang mengalir ke sejumlah negara seperti Laos, Myanmar, Thailand, Kamboja dan Vietnam.
Semua negara ini mengandalkan sumber air ini untuk mengairi pertanian, perikanan hingga pembangkit listrik.
“Ini menjadi isu geopolitik sama seperti isu Laut Cina Selatan antara Amerika Serikat dan Cina,” kata Witton Permpongsacharoen dari Jaringan Energi dan Ekologi Mekong.
Ada sekitar r60 juta orang yang hidupnya bergantung pada aliran air Sungai Mekong, yang berujung di delta di Vietnam sebelum masuk ke laut.
Pada 2019, wilayah hilir Sungai Mekong mengalami kekeringan terparah dalam beberapa dekade terakhir. Hanya sedikit ikan yang bisa ditangkap.
(Tempo/PARADE.ID)