Makassar (PARADE.ID)- Ratusan orang dari Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Selatan (FPR Sulsel) hari ini turun ke jalan dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2020. Konsentrasi aksi di kantor DPRD Sulsel.
Dalam aksinya, ada beberapa tuntutan dari FPR Sulsel. Di antaranya massa meminta agar dihentikannya segala bentuk perampasan dan monopoli tanah.
“Kami meminta agar pemangku kepentingan menghentikan segala kriminalisasi terhadap rakyat,” pinta Angga, selaku koordinator aksi, Kamis (24/9/2020).
Selain itu, mereka menuntut kepada pihak-pihak terkait agar ikut serta menstabilkan harga komoditas pertanian. Dan meminta agar petani diberikan subsidi untuk produksi.
“Segera wujudkan reforma agraria sejati dan bangun industrialisasi nasional yang mandiri dan berdaulat,” tambahnya.
Di Hari Tani ini, massa mengkritisi beberapa proyek dianggapnya menjauhkan petani dari kepentingan pertanian, salah satunya massa meminta agar proyek Makassar New Port (MNP) dihentikan dan meminta dicabut izin penambangan pasir laut di wilayah tangkap nelayan.
“Tolak program reforma agraria dan perhutanan sosial (RAPS) palsu Jokowi.”
Aliansi yang tergabung dalam FPR yaitu dari BEM FE UNM, FMIPA UNM, BEM FBS UNM, HIMA Pend. Sejarah UNM, dan FMN Makassar. Ada pula dari Aliansi Gerakan Reforma Agraria, Aliansi PEMBARU Indonesia, Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI), BEM FIS UNM, dan BEM FT UNM.
(Reza/PARADE.ID)