Jakarta (PARADE.ID)- Pendakwah Ustaz Tengku Zulkarnain tampaknya meradang menanggapi ucapan KSP Moeldoko terkait peringatan dirinya ke Gatot Nurmantyo agar jangan ganggu stabilitas politik. Menurut dia, ucapakan Moeldoko tersebut tampak tidak mencerminkan UUD 1945 Pasal 28, di mana berkumpul, mengeluarkan pendapat dan mengkritik telah dijamin.
“Stabilitas yg diganggu apa dan bagaimana?
Kalau Pasal 28 itu dianggap berpotensi mengganggu, ya CABUT saja. Biar seperti Korea Utara sekalian. Berani Cabut…?” demikian cuitan beliau, baru-baru ini.
Beliau tampaknya merasa heran dengan “ancaman” Moeldoko itu, yang membawa-bawa stabilitas politik. Padahal, kata beliau, adalah hal biasa jika di Negara demokrasi ada kritik, saran, atau oposisi.
“Tdk mau? Buat Partai Tunggal saja kayak Korut.”
“Kalau stabilitas keamanan dijaga agar tdk terganggu itu bagus. Stabilitas keuangan agar stabil itu bagus. Stabilitas Ekonomi dijaga agar stabil itu bagus,” sambungnya.
Moeldoko tampak telah meloncat pagar atas jabatan yang disandangnya. Seperti Menkopolhukam. Padahal hanya KSP.
“Saya mau tanya saja: Pak Moeldoko, anda menjabat Kepala Staf Kepresidenan atau Menkopolhukam…? Kok ucapan anda terasa seperti seorang Menkopolhukam saja…
Terimakasih (Tengku Zulkarnain)
Warga Negara Indonesia.”
(Robi/PARADE.ID)
![Sejarah Dijadikan “Permainan” Survei [KedaiKOPI] dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/11/19817312-898A-4430-861C-CCAF56E21581-120x86.jpeg)
