Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora Fahri Hamzah menyatakan bahwa garis lurus Tentara Nasional Indonesia (TNI) ada di pertahanan negara. Dengan itu ia berpesan agar TNI jangan mau diajak dan jangan tampak diajak di dalam urusan selain pertahanan Negara.
“Sepengetahuan saya,
TNI tidak boleh merespon konflik politik rutin kaum sipil…karena dalam demokrasi keributan sipil itu rutin…bukankah begitu pak menhan @prabowo ?” demikian cuitannya, ketika mengomentari cuitan @Puspen_TNI: “Panglima TNI: Jangan Biarkan Persatuan dan Kesatuan Hilang”, Ahad (15/11/2020).
Cuitan Fahri direspons oleh salah satu warganet dengan menyatakan, Yg konflik siapa ?
Klo ada yg ganggu negara ya hrs d respon TNI. Bila perlu d gebuk habis manusia berisik n ganggu negara.” Demikian tulis akun @Drayan_S.
Fahri pun kemudian menyinggung Dwi Fungsi ABRI, yang dianggapnya waktu itu menjadi masalah masional.
“kamu belum lahir. Kamu gak paham bahaya jika senjata bicara kepada rakyatnya atas nama negara. Baca sejarah lagi ya nak…,” balasnya.
Lain dar itu, ia menyoroti UU ITE, yang Negara dianggapnya telat terseret untuk memfasilitasi hasrat bertengkar remeh temeh warga negara.
“Dan pemerintah mengeluarkan APBN yang tidak sedikit untuk melayani pertengkaran itu sejak pelaporan sampai memberi makan narapidana. Inilah fakta yang memilukan.”
(Robi/PARADE.ID)