Jakarta (parade.id)- Hari ini, Selasa (18/10/2022), puluhan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan aksi unjuk rasa, terkait penolakan naiknya harga BBM subsidi, di silang Monas, Jakarta Pusat. Mereka menolak kenaikan harga BBM subsidisubsidi, dengan salah satu alasannya karena perekonomian rakyat belum pulih.
“Belum selesai pandemi Covid-19, pemerintah malah menaikka harga BBM subsidi. Padahal masyarakat kita belum pulih ekonominya. Maka, kami atas Univeristas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), mengingatkan agar hal ini dijadikan atensi oleh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf,” kata salah satu orator.
Kenaikan harga BBM subsidi kata orator itu juga akan memengaruhi harga kebutuhan pokok. Harga akan ikut naik.
Orator lainnya mengatakan, bahwa kenaikan harga BBM pertanda pemerintahan Jokowi-Ma’ruf tidak peduli dengan nasib bangsa. Rezim Jokowi pun dinilai belum mampu mengurus bangsa dengan baik.
“Kami sarankan, belajarlah ke UMJ. Sebab, presiden dan menteri mesti lihat bahwa ada kelompok yang peduli dengan bangsa ini, –yang sangat disayangkan atas kebijakan pemerintah,” sampainya.
Pemerintah disebutnya tidak paham dengan UUD Pasal 33, soal ekonomi. Pemerintah juga disebut tidak paham dengan Pancasila–bikin hancur karena naiknya harga BBM.
Orator lainnya menyebut bahwa kebijakan dengan menaikkan harga BBM subsidi bukanlah untuk kepentingan rakyat banyak.
“Maka kami akan terus menyuarakan kebenaran ini. Kami takkan pernah takut, apalagi untuk menyampaikan bahwa UUD 1945 terkait ekonomi itu sangat fundamental dan harus menjadi agenda utama, mestinya,” katanya.
Orator itu juga menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM itu akan menambah kemiskinan rakyta Indonesia. Kenaikan harga BBM juga akan menyebabkan Inflasi, karena daya beli rakyat turun.
“Telah terjadi pengkhianatan konstitusi hari ini, terutama oleh Jokowi. Maka hari ini harus ada komitmen untuk menyampaikan (kritis) terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM,” tegasnya.
Mahasiswa UMJ menuntut agar kenaikan harga BBM subsidi dibatalkan. Mereka juga menuntut agar ekonomi dipulihkan, karena telah banyak yang mengeluh.
Aksi masih terus berlangsung. Dalam aksinya, massa membakar ban bekas.
(Rob/parade.id)