Jakarta (parade.id)- Anies Rasyid Baswedan bisa menjadi presiden 2024, kalau 135 juta pekerja sepakat satu suara (memilih). Hal itu disampaikan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, belum beberapa waktu lalu, di ‘May Day Bersama PKS dan Anies Rasyid Baswedan’.
“Acara ini yang dihadiri ribuan orang merepresentasikan 135 juta pekerja di Indonesia. Saya kira kalau ini sepakat menjadi satu suara diarahkan kepada Pak Anies Rasyid Baswedan dan PKS, insyaallah PKS menang dan Pak Anies jadi presiden,” ujarnya.
“Oleh karena itu komitmen ini harus terus kita bangun bersama. Kita berkumpul di tempat ini untuk menguatkan tekad kita untuk kita berjuang dan bersatu untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” sambungnya.
Syaikhu sempat menyinggung Omnibus Law Cipta Kerja, di mana ia mengklaim sedari awal terpilih menjadi Presiden PKS, partainya menolak kebijakan (masih RUU) tersebut. Penolakan itu ia lontarkan pada tahun 2020, dalam pidato politiknya.
“Oleh sebab itu, saya berharap, mudah-mudahan Allah takdirkan, Pak Anies nanti dilantik, tolong kebijkan politik yang pertama diberlakukan pertama terkait nasib para buruh dan para pekerja, karena itulah yang memang ril. Menjadi problema kita, bagaimana hadirnya negara sesungguhnya berkeinginan menerapkan keadilan di tengah kehidupan masyarakat,” harapannya.
Kendati begitu, menurut dia, kita tidak hanya sekadar meningkatkan kesejahteraan pekerja dan buruh tetapi kita juga berharap para pengusaha juga mendapat untung. Selain itu juga kita kata dia berharap negara ini meningkat penerimaan pajaknya dari tahun ke tahun, sehingga kalau semua diuntungkan—pemerintahnya, pajaknya terus meningkat, perusahaannya terus mendapatkan keuntungan, buruh dan pekerjanya bisa hidup sejahtera.
“Saya kira itu batasan dari win win solution terkait dengan kehidupan kesejateraan masyarakat Indonesia,” kata dia.
Diakuinya bahwa lahirnya UU Cipta Kerja memang makin mempersulit pekerja dan buruh. Memberikan ruang luas kepada TKA. “Bukan kita tidak ingin TKA itu hadir tetapi kita ingin mereka terseleksi hanya dengan tenaga-tenaga yang profesional yang tidak kita miliki,” katanya.
(Rob/parade.id)