Jakarta (parade.id)- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyampaikan pernyataan sikap menolak segala bentuk tindakan anarkis yang merusak perjuangan mahasiswa dan mencederai aspirasi rakyat.
Gerakan mahasiswa ini, menggaransi tetap progresif, kritis, dan konstruktif.
“Gerakan mahasiswa harus tetap intelektual, bermartabat, dan berorientasi pada perubahan nyata. Kami tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan politik sesaat,” tegas Koordinator Daerah BEM Nusantara, Pier Lailossa di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Presiden Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana ini merincikan lima poin sikap BEM Nusantara atas demonstrasi yang berujung amuk massa belakangan ini.
Pertama, menolak keras tindakan yang merusak perjuangan mahasiswa dan aspirasi rakyat. Kedua, menegaskan gerakan mahasiswa tidak boleh ditunggangi kepentingan politik pragmatis.
Ketiga, mengingatkan gerakan mahasiswa hadir untuk menyuarakan aspirasi rakyat secara murni, kritis, dan progresif.
Keempat, menyuarakan tuntutan “merdeka 100 persen tuntaskan reformasi” serta mendorong Pemerintah membuka ruang dialog setara dengan mahasiswa.
Kelima, mengecam represivitas negara terhadap demonstran, sekaligus mendukung penertiban tindakan kriminal yang merusak kemurnian gerakan mahasiswa.
Pun, BEM Nusantara juga menegaskan perjuangan mahasiswa harus dijaga dari tindakan destruktif maupun kepentingan pragmatis.
Gerakan mahasiswa diharapkan terus hadir sebagai penyeimbang dan pengingat agar arah kebijakan negara tetap berpihak kepada rakyat.
“Perjuangan ini bukan hanya untuk hari ini, melainkan untuk masa depan bangsa dan generasi yang akan datang,” pesannya.
Diketahui, acara ini dihadiri oleh Presiden Mahasiswa serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Universitas Jayabaya, Universitas Ibnu Chaldun, Universitas Bhayangkara, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Bina Insani, IBI Kosgoro 57, STEBANK, STIH Iblam, STPI Perpajakan, hingga kampus-kampus lainnya di Jabodetabek dan sekitarnya.*