Makassar (parade.id)- Brigade Muslim Indonesia (BMI) bersama Barisan Anak Kolong (BARAK) akhirnya dapat mencegah pelaksanaan aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), yang disebut kedua ormas itu diduga kuat menyuarakan Papua Merdeka.
Ketum BMI, Muhammad Zulkifli menyatakan bahwa gagalnya AMP melakukan aksi unjuk rasa karena BMI bersama BARAK terus melakukan pemantauan selama dua hari berturut-turut.
“Sejak tanggal 29-30 Maret, kami pantau terus pergerakan mereka ini–sejak beredarnya info bahwa anak AMP akan turun untuk menyuarakan dukungan kepada kelompok teroris Papua Merdeka. Kami langsung bergerak,” demikian keterangan tertulis Muhammad Zulkifli, Sabtu (1/4/2023).
“Saat itu kami juga berkoordinasi dengan rekan anak-anak eks asrama batalion dan Kodam yang ada di kota Makassar (BARAK) untuk bersama-sama, memantau aktivitas mahasiswa pro Papua merdeka,” imbuh Zulkifli.
Terpisah, Ketua BARAK Makassar, Syarifuddin, mengatakan bahwa aksi unjuk rasa kelompok AMP tidak bisa dilaksanakan karena bersinergi dengan BMI, juga kepada TNI-Polri.
“Mereka ini kan sudah jelas isi unjuk rasanya minta merdeka, ya, Polisi garda terdepan keamanan di negara ini. Jangan berikan mereka ruang sekalipun mengatasnamakan kebebasan berpendapat, sementara isi orasinya jelas-jelas melakukan perlawan terhadap negara. Kelompok HTI saja teriak mau bikin negara Islam saja dibumihanguskan, apalagi model begini yang jelas-jelas meminta pisah dengan NKRI,” tegasnya.
Dia pun berharap agar Polri dan TNI di Makassar. Tidak memberikan sedikit pun ruang bagi mereka kelompok disintegrasi.
“Bagi mereka Kepolisian dan TNI di Makassar, harus tegas, hormati rekan-rekan kalian yang bertugas di pengunungan Papua–udah ratusan yang gugur disana. Lantas model mereka ini OPM juga cuma berjubah mahasiswa. Kalau Polri- TNI bersinergi dengan masyarakat mereka nyiut juga,” tegas Humas PD Pemuda Panca Marga Provinsi Sulsel ini.
Menurut informasi dari BMI, AMP sempat hendak menggelar aksi unjuk rasa Denpasar, Bali. Namun dihadang Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali.
AMP ngotot ingin lakukan aksi unjuk rasa dengan menyuarakan pro Papua Merdeka di Jalan Puputan-Jalan Sudirman, Denpasar, Sabtu (1/4). Aksi itu mendapat hadangan oleh PGN Bali di Jalan Dr. Goris.
Alhasil kericuhan terjadi dan saling lempar batu. Akibatnya sejumlah peserta demo terluka. Dari surat pemberitahuan aksi AMP Bali ke Kapolresta Denpasar, mereka di antaranya menyikapi HAM dan demokrasi di Papua 2 tahun terakhir yang memprihatinkan.
Selain itu juga soal masalah otonomi baru dan otsus. Demo tersebut diisi orasi politik, teatrikal dan puisi.
“Kami di Sulawesi Selatan sangat memuji aksi teman-teman di Bali yang melakukan giat bela negara. Bagi kami giat mereka ini wajib di contoh oleh para ormas pemuda di Indonesia yang masih paham arti pentingnya bela negara,” Muhammad Zulkifli mengapresiasi.
(Verry/parade.id)