Palu (PARADE.ID)- Perum Bulog Wilayah Sulawesi Tengah mengatakan bencana alam banjir yang melanda sejumlah wilayah di provinsi itu dalam kurun beberapa pekan terakhir ini, tidak mempengaruhi pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional tetap berjalan lancar.
“Tidak ada dampak banjir terhadap kegiatan pembelian beras produksi petani tetap berjalan sesuai mekanisme yang berlaku,” kata Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng, Amir Sube di Palu, Rabu.
Ia mengatakan sekalipun di sejumlah daerah di Sulteng dilanda banjir, namun sama sekali tidak mempengaruhi atau menghambat pengadaan beras yang dilakukan Bulog bersama mitra kerja baik langsung ke sentra-sentra produksi di seluruh kabupaten penghasil beras di daerah ini.
Bulog tetap berupaya keras untuk bisa memenuhi target penyerapan beras sesuai prognosa yang ditetapkan.
Pada musim panen (MP) 2020 ini, Bulog Sulteng, kata dia, ditargetkan membeli sebanyak 25.000 ton beras produksi petani lokal.
Dan realisasi pembelian beras di Sulteng sampai saat ini sudah sekitar 50 persen dari target pengadaan yang ditetapkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Dia juga menjelaskan bahwa Bulog dalam membeli beras petani selain bekerja sama dengan mitra-mitra penggilingan padi, juga turun langsung ke petani.
“Kita tidak hanya diam di kantor saja, tetapi turun langsung melakukan pembelian di sentra-sentra produksi,” kata Amir.
Bulog membeli beras/gabah dari petani sesuai dengan standar mutu dan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kalau kualitas gabah/berasnya sesuai dengan persyaratan, maka Bulog membeli sesuai standar harga yang ditetapkan pemerintah.
Menjawab pertanyaan, Amir juga menjamin stok beras di gudang masih cukup hingga tiga bulan mendatang.”Kita masih punya stok beras di gudang saat ini sebanyak 5.000 ton,” ujarnya.
Jika diperhitungkan dengan rata-rata penyaluran setiap bulan sekitar 1.600 ton, maka stok yang ada masih cukup untuk tiga bulan ke depan.
Sulteng sejak 1984 telah menjadi salah satu daerah yang telah mencapai swasembada beras di kawasan timur Indonesia.
Sejak menjadi daerah swasembada beras, Sulteng juga telah mengirim beras produksi petani ke sejumlah daerah,termasuk di Maluku.
(Antara/PARADE.ID)