Bekasi (PARADE.ID)- Sejumlah orang yang mengaku Ketua RT 003/017 atas nama M Samin, Ketua Karang Taruna atas nama Agam dan Pengelola Ruko atas nama Bambang menolak—menggagalkan deklarasi Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia (KAMI) Bekasi, Jawa Barat. Misalnya, Ketua RT setempat mengaku menolak deklarasi KAMI karena di wilayahnya sudah ada yang terdampak Covid-19.
“Di sini ada kerumunan orang banyak, dan di lingkungan kita ini kan sudah zona merah. Ada beberapa dari warga kami yang sudah terdampak Covid- 19,” katanya, Sabtu (12/9/2020).
“Dan yang saya khawatirkan adanya keramaian di sini yang kebanyakan masyarakat dari luar menimbulkan terjadinya penyebaran wabah Covid- 19,” sambungnya.
Ia juga menanyakan izin terkait acara deklarasi. Pun dengan pemilik ruko, Bambang yang menganggap acara tersebut dipersoalkan karena adanya keberatan dari RT dan Karang Taruna.
Namun menurut Koordinator acara deklarasi, Cepi, ada rasa yang janggal karena acara terkait sudah berlangsung sekian kalinya.
“Kenapa sekarang masih dipertanyakan kembali, padahal kita sudah tiga kali melakukan kegiatan. Kenapa masih ada larangan?” tanyanya.
“Kami dari semalam sudah sangat mengalah karena tidak boleh ada tenda, sehingga dibongkar. Akhirnya kami sepakat melakulan acara deklarasi di dalam ruangan,” terangnya.
Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Imam pun mengamini bahwa acara tersebut telah memiliki izin. Namun ia tak bisa berbuat banyak.
“Panitia pelaksana acara pun sudah memiliki izin pemberitahuan. Namun, saya hanya bisa mengimbau supaya tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya ketika tiba di lokasi.
Kalau masalah keresahan warga dan semuanya itu, menurut dia sebuah dinamika, yang ia juga memahami keresahan warga lingkungan.
“Bukan saya menolak kegiatan tapi situasi seperti pandemi ini sedang zona merah dan sebagainya. Jadi saya mohon untuk sementara waktu ditunda sampai situasi kondusif,” kata dia lagi.
Di acara deklarasi tersebut tersiar informasi bahwa telah ada tokoh-tokoh KAMI, di antaranya mantan Jubir Gusdur Adhie Massardi, Jumhur Hidayat, dan ustaz Wanda.
(Reza/PARADE.ID)