Jumat, Juli 4, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Hukum

Dugaan Pemerasan dan Pelecehan Seksual oleh Pemeriksa Kesehatan di Bandara Soeta

redaksi by redaksi
2020-09-19
in Hukum, Kesehatan, Nasional, Sosial dan Budaya
0
Dugaan Pemerasan dan Pelecehan Seksual oleh Pemeriksa Kesehatan di Bandara Soeta
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Salah satu netizen menceritakan bahwa dirinya menjadi korban pemerasan dan pelecehan seksual ketika ingin terbang dari Jakarta ke Nias, Sumatra Utara oleh oknum pemeriksa protokol kesehatan di bandara Soekarnao-Hatta. Dalam ceritanya, ia mengaku diperas sekian juta untuk lolos dari pemeriksaan pascarapid test. Dan mengalami pelecehan seksual ketika berada di dalam ruangan suatu tempat.

Berikut netizen menceritakannya melalui akun @listongs, kemarin, Jumat (18/9/2020):

Related posts

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02

Sebenernya dari kemarin2 mau bikin thread ini maju-mundur, takut kenapa2. tapi karena laporan aku belum ada yang diproses, jadi yaudah lapor ke netizen aja. Pada hari minggu, 13 September 2020, aku mau pergi ke Nias Sumut dari Jakarta. Karena belum sempat melakukan rapid test di hari sebelumnya, jadi aku berencana untuk melakukan rapid test di bandara.

Glightku jam 6 pagi, jadi sekitar jam 4 pagi aku udah sampai terminal 3 untuk melakukan rapid test. Aku test rapid-nya di tempat resmi yang sudah disediakan oleh bandara soetta (bukan yang dari traveloka/tiket.com). aku sebelum rapid udah percaya diri banget kalau hasilnya non reaktif baik Ig M maupun Ig G nya, karena aku baru pulang dari westen australia 6 hari sebelumnya. di WA, community case nya sudah 0 selama berbulan-bulan.

misalpun aku kena covid di jakarta, aku mikirnya ga mungkin anitbody aku udah kebentuk dalam waktu 6 hari. tapi setelah dipanggil masuk untuk mengambil hasil rapid test, dokter nya bilang Ig G aku reaktif. aku bingung aja hah kok bisa sih tapi yaudahlah.

Ini yaa, misalpun waktu itu aku terinfeksi covid19 di jakarta, butuh waktu buat Ig G terbentuk, inkubasi nya sendiri aja 14 hari.

IMG_5048.jpeg

tapi yaudah, mungkin akunya yang terlalu sombong, jadi rapid aku reaktif Ig G. di situ aku yaudah pasrah, mau cancel flight juga gapapa. karena pergi ke nias juga gak urgent-urgent banget. habis itu dokternya nanyain, “kamu jadi mau terbang gak?” di situ aku bingung kan, hah kok nanya nya gini…. terus aku jawab lah “lah emangnya bisa ya, pak? kan setau saya ya kalo reaktif ga bisa lanjut travel”.

habis itu dokternya bilang “ya bisa nanti saya ganti data-nya”.

di situ kaget si jujur, sama bingung juga. sampai akhirnya aku bilang ke dokternya “gausah juga gapapa dok, saya takut nularin ke orang-orang di Nias.” jujur emang aku mikirnya gt, karna setau aku di Nias jg masih minim fasilitas kesehatannya, kasihan juga orang2 di sana.

tapi, si dokternya malah terkesan “maksa” biar aku tetep terbang ke nias. katanya “gapapa mba, terbang aja, mba gapapa kok sebenernya, ga bakal nularin ke orang2 di sana. kalo mau ttp berangkat, ini saya rapid lagi, bayar aja 150k lagi buat test ulangnya.”

oiya si dokternya juga ada bilang “iya nanti data mba saya ganti dengan data yang bagus”. abis dapet surat itu, yaudah lah aku pergi, keluar tempat test, mau naik ke atas ke departure gate. nah pas masih jalan, pas mau masuk ke departure gate, ternyata si dokter itu ngejar aku lalu mengajak untuk ngobrol di tempat yang sepi. huhuh bodohnya aku knp aku ngikut2 aja.

di situ dokternya bilang “mba, saya kan sudah bantu mba nih, bisa lah mba kasih berapa, saya juga sudah telpon atas sana sini, bisa lah mba kasih”. di situ aku kaget dong, yaudalah karna gamau ribet juga aku tanyain lah langsung “berapa?”

si dokter jawab “mba mampunya berapa? misal saya sebut nominalnya takut ga cocok” hhh si anjing. yaudalah aku asal jawab aja “sejuta?” eh si dokter miskin ini jawab “tambahin dikit lagi lah mba” si tai yaudah karna aku males ribet orangnya, aku tambahin jadi 1,4jt. sebelum aku transfer uangnya, si dokter ini bilang “jangan bilang ke yang lain ya mba, takut yang lain pada minta juga”

(jadi yg ngetest aku ada 3 orang, 1 dokter, 2 orang yang lain orang lab nya kayaknya??)

karna aku gapunya cash, akhirnya aku kasih uangnya lewat mbanking. ini ya guys bukti transfernya + nama dokternya. (Eko Firstson Yuswardinata S) kalau mau pada silaturahmi ke sosmednya, silahkan bgt guys.

IMG_5049.jpeg

IMG_5050.jpeg

aku kira cuma selesai sampai di situ, ternyata enggak 🙁

abis itu, si dokter ndeketin aku, buka masker aku, nyoba untuk cium mulut aku. di situ aku bener2 shock, ga bisa ngapa2in, cuma bisa diem, mau ngelawan aja gabisa saking hancurnya diri aku di dalam.

aku bener2 kaget dan gak bisa ngapa2in, si dokter bajingan ini malah melanjutkan aksinya dengan meraba-raba payudara aku. perasaanku hancur. bener2 hancur. nangis sekeras-kerasnya dari dalam. bahkan untuk teriak tolong aja gak bisa.

ingin lari dan teriak tolong tapi gabisa, cuma sanggup untuk menghindar dan pergi dengan alasan flight sebentar lagi boarding. aku kira aku udah aman & terbebas dari dokter bajingan itu, tpi ternyata dia ingin ikut sampai departure gate.

please jngan hujat aku “aku nya yang ngebolehin / gak ngelawan” tapi jujur, pada saat kejadian bener2 gak bisa ngapa2in dan ngerasa powerless.

di situ si dokter masih ngikutin aku sampai departure gate, aku cuma bisa diam mematung. takut, hancur, sedih, semua perasaan bjadi satu. bener-bener ga bisa ngapa2in, jangankan untuk minta perolongan, untuk menghindar/melawan aja gak bisa.

sampai ke atas, aku langsung check-in, menghubungi pacar lalu baru nangis sekeras-kerasnyaa di telpon. Untuk kasus pelecehan seksualnya aku gakada bukti, cuma ada chat whatsappnya dia, sengaja gak aku block biar masih bisa masuk chatnya.

IMG_5051.jpeg

IMG_5052.jpeg

Oiya, waktu hari selasa kemarin, 2 hari setelah rapid di bandara, aku rapid lagi di Nias, hasilnya non reaktif semua baik Ig G maupun Ig M.

IMG_5053.jpeg

Ralat ya teman2, setelah ditelusuri ternyata oknum tsb bukan beneran dokter. Hanya bergelar S.Ked, belum jadi dokter.

Saya gak tau sebelumny, karna dia bilang ke saya nya jg dia dokter dan emang dia jg yang mengambil test saya dari tempat resminya. Sbg orang awam, ya saya percaya2 aja kl dia dokter.

(Robi/PARADE.ID)

Previous Post

Mahfud Sanggah Sohibul soal Kesan Jeleknya Penegakan di Hukum Indonesia

Next Post

Said Didu “Rela” Dicap Fahri Hamzah Bodoh

Next Post

Said Didu “Rela” Dicap Fahri Hamzah Bodoh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02
BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

2025-07-01

Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem

2025-06-30
Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

2025-06-29
Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

2025-06-28

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

    KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aktivis Desak Penindakan Tegas Aktivitas Tambang Ilegal di Berau yang Berlanjut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In