Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gerindra, Fadli Zon mengingatkan bahwa hari ini, tanggal 18 September, tepat 72 tahun (1948) adalah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dipimpin oleh Musso di Madiun. Dari pemberontakan itu, banyak para tokoh dan ulama yang menjadi korban.
“Byk ulama/Kyai n tokoh pemerintahan Republik diculik n dibantai,” ia mengingatkan, Jumat (18/9/2020).
Sejarah yang terbilang kelam. PKI menusuk dari belakang saat para pejuang bersusah payah menghadapi penjajah Belanda ketika itu.
“Ketika para pejuang RI Soekarno-Hatta dll konsentrasi hadapi Agresi Militer Belanda, PKI menusuk dr belakang.”
Pemberontakan ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena kabinetnya tidak mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya Perjanjian Renville. Lalu dibentuklah kabinet baru dengan Mohammad Hatta sebagai perdana menteri. Namun Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan pergantian kabinet tersebut.
(Robi/PARADE.ID)