Cianjur (PARADE.ID)- Forum Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) Cianjur, Jawa Barat meluncurkan tiga program kesejahteraan untuk warga.
Menurut Ketua Forum RT/RW Kabupaten Cianjur, Daseng Hakimi, peluncuran tiga program ini adalah peluang usaha untuk para anggota Forum RT/RW di tingkat bawah agar teratasi.
“Pertama masalah ketahanan pangan. Kedua, soal energi. Ketiga, soal lingkugan hidup,” kata dia, ketika menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) One Day Workshop Energi dan Lingkungan Hidup berbasis RT/RW se-kabupaten Cianjur, Senin (15/3/2021), di salah satu hotel.
“Beberapa program itu akan dilaksanakan dan ada beberapa program yang sudah berjalan,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa program ketahanan pangan, misalnya, para RT/RW akan mengontrol kondisi ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing. RT/RW menurutnya adalah ujung tombak Pemerintah di paling bawah, tentu lebih mengetahui kondisi para warganya.
“Ketahanan pangan itu bukan menjual beras tapi untuk mengetahui bagaimana kondisi ketahanan dilingkungan masing-masing. Dan kalau ada yang panen di daerah itu bisa dikonsumsi oleh warga sendiri,” jelasnya.
“Jadi dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Dan kalau ada yang panen di daerah itu bisa dikonsumsi oleh warga sendiri,” katanya lagi.
Untuk masalah Energi, lanjut Daseng, para RT/RW nanti akan mengedukasi warganya apabila ada dari kalangan menengah ke atas agar menyesuaikan—menggunakan gas non subsidi, contohnya.
“Sekarang ini kan meskipun mampu tapi masih memakai gas subsidi. Padahal itu hak orang miskin, dan kita coba mengedukasi dengan teman-teman di RT/RA supaya bisa mensosialisasikan bright gas yang isi 5 kilo non subsidi,” ungkapnya.
Sementara untuk lingkungan hidup, pihaknya bekerja sama dengan Greeny, di mana nantinya masyarakat bisa menjual sampah melalui aplikasi yang telah disediakan.
“Untuk penanganan tata kelola sampah, kita edukasi warga juga. Membuang sampah bukan membayar,” tandasnya.
Dengan Greeny, sampah akan dibeli oleh RT/RW. Dan nanti warga akan diberi kantong sampah sehingga akan di-barcode. Sampah-sampah itu akan dicacah dan akan dihargai.
(Isa/PARADE.ID)