Jakarta (parade.id)- Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada tanggal 14 Februari 2023. Hal itu disampaikan Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz, Ahad (12/2/2023).
Riden menyebut akan ada tujuh tuntutan yang dibawa oleh FSPMI, yang semuanya dinilai paling mendasar. Di antaranya soal upah yang diturunkan, menolak perubahan status hubungan kerja, tolak pekerjaan berdasarkan volume base, tolak dana talangan yang dilakukan tenaga alih daya (TAD), meminta PLN menyikapi kecelakaan kerja, meminta TAD di berisiko tinggi bisa diangkat ke anak perusahaan PLN, dan terakhir meminta dipekerjakan kembali pekerja di PT Duma Karya Burian (DKB).
“Maka kami, FSPMI, akan terus melakukan aksi-aksi. Besok, hari Selasa, tanggal 14 Februari itu di Kantor Pusat PLN. Itu tidak kurang dari 2.000 massa sejabodetabek, yang kita arahkan ke Kantor Pusat PLN,” ujarnya, saat konferensi pers secara virtual.
Alasannya mengapa melakukan aksi di sana, kata Riden, sebab adanya surat dari Direktur PLN, surat edaran, atau perdir (peraturan direktur), yang mengakibatkan, berimbas kepada perusahaan-perusahaan TAD tersebut.
“Ketika nanti direktur utama PLN, masih tidak merespons yang kami minta, maka saya pastikan FSPMI akan bersama-sama dengan KSPI aksi besar-besaran ke kantor BUMN, karena PLN ini di bawah BUMN. Kita akan menyatakan direktur PLN pada posisi tidak bisa mengelola PLN,” tegasnya.
Aksi tanggal 14 Februari akan dilakukan serentak di seluruh provinsi. Di luar itu di kantor PLN masing-masing.
(Rob/parade.id)