Senin, Agustus 18, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Hidayat Beri Komentar tapi Malah Dipelintir oleh Mahfud

redaksi by redaksi
2020-10-11
in Nasional, Politik
0

Hidayat Nur Wahid-Mahfud MD

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Politisi PKS Hidayat Nur Wahid merasa bahwa komentarnya telah dipelintir oleh Menkopolhukam Mahfud MD soal Indonesia harus meributkan komunisme fan kapitalisme.

“Lho. Saya memang kritisi agar NKRI yg berPancasila jg meributkn Komunisme&Kapitalisme sepanjang waktu,tapi kok diplintir jadi “tuduhan”?” kata dia, membalas cuitan Mahfud, Ahad (11/10/2020).

Related posts

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16

“Antum gagal paham,Prof. Di negara demokrasi, kritik wajarnya disikapi sbg vitamin, yg menyehatkan/menguatkan daya tahan,unt kebaikan bernegara,” sambungnya mengingatkan.

Sebelumnya Mahfud “curhat” adanya meme: “Bulan September dalam ribut-ribu Film G.30.S/PKI Pemerintah dituding pro komunisme, bulan Oktober karena ribut-ribut UU Ciptaker dituduh pro kapitalisme”.

“Teori apa yg bs menjelaskan ideologi Pancasila  kita? Mungkin kita perlu mempertimbangkan teorinya Fred Riggs ttg ‘Prismatic Society’.” cuitan Mahfud.

Lantas cuitan itu dikomentari oleh Hidayat, dengan mengatakan, “Karena kita sepakat NKRI adalah negara Pancasila, justru aneh kalau Pemerintah dan/atau Rakyat tidak meributkan/menolak Komunisme dan Kapitalisme di bulan apa pun.”

“Karena memang Komunisme dan Kapitalisme tidak sesuai dengan Pancasila,” komentarnya.

Namun, tampaknya Mahfud meras keberatan dengan komentarnya Hidayat. Ia lantas memberi tanggapan bahwa Hidayat telah gagal paham.

“Gagal paham, Ustadz. Benar, kapitalisme dan komunisme hrs kita ributin. Tp kalau satu pihak dituding kapitalis sekaligus komunis itu salah. Sama dgn antum, misalnya, menuduh Aidit itu komunis sekaligus kapitalis. Mnrt Anda, rezim kita ini memang komunis dan kaputalis sekaligus?”

Walau demikian, Mahfud tampak setuju dengan komentar Hidayat, yang menyatakan bahwa kita harus melawan kapitalisme dan komunisme karena keduanya tidak sesuai sesuai Pancasila.

“Rakyat bagus kalau meributkan itu. Tp mana bisa orang dituduh komunis dan kapitalis sekaligus? Absurd itu. Makanya saya ngajak antum mendalami teori ‘prismatic society’. Mungkin bs jd jawaban.”

Kalaupun, kata Mahfud, ada yang ribut soal keduanya, sejatinya bukan soal ideologi, melainkan soal kebijakan. Dan kata dia, kebijakan itu boleh saja dikritik, ditolak, atau didemo.

“Intinya begini: yg tuduh pemerintah pro komunis itu salah krn oleh yg lain justeru dituduh kapitalis; pun yg tuduh perintah kapitalis jg salah krn oleh yg lain dituduh komunis.”

(Robi/PARADE.ID)

Previous Post

Zoom Tambah Autentikasi Eksternal

Next Post

Kenangan Syahganda ketika Menjadi Aktivis Bersama Pramono dan Fadjroel

Next Post

Kenangan Syahganda ketika Menjadi Aktivis Bersama Pramono dan Fadjroel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16
Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Wakil Ketua DPR dan Wamenaker di RAKORNAS KSBSI: DBKN Setingkat Menteri, Sudah Ditandatangani

2025-08-15
KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

2025-08-15
Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alahan Panjang, Nagari Paling Indah di Sumbar hingga Disebut Mirip Eropa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In