Jakarta (PARADE.ID)- NGO Greenpeace Indonesia menganggap kerusakan ekologo yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) sehingga menyebabkan banjir belum juga menjadi perhatian serius pemerintah Jokowi, mengantar pada bencana yang kembali mengawali awal pergantian tahun.
“Banjir Kalsel di awal tahun ini bukanlah yang pertama terjadi, tapi justru menimbulkan dampak yang kian parah,” demikian cuitan akun resmi tersebut, baru-baru ini.
Alibi tingginya curah hujan masih dijunjung sebagai faktor. Padahal, catatan Greenpeace Indonesia, laju krisis iklim yang terus diperparah oleh ketimpangan lingkungan hidup atas kepentingan lahan industri menjadi penyebab utama.
“Perlu selalu kita sadari bahwa keseimbangan ekologi bukan hanya perihal pelestarian lingkungan ataupun ekosistem alam di luar sana, tapi juga soal hajat hidup yang dekat dengan kita semua. Soal bencana yang semakin marak mengancam nyawa.”
Menurut Greenpeace sudah waktunya kita tanamkan kepedulian untuk bersama mendorong upaya pemulihan lingkungan menuju normal baru yang berkelanjutan. Demi meredam ancaman bencana yang berulang.
Semoga dengan itu, saudara-saudara kita akan selalu berada dalam keselamatan di Kalsel serta wilayah lain di Indonesia.
(Rgs/PARADE.ID)