Jakarta (parade.id)- Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI), Muhammad Zulkifli, mengirimkan surat terbuka kepada Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, mendesak penindakan tegas terhadap kelompok yang dianggap merongrong keutuhan negara. Surat ini disampaikan melalui siaran pers kepada sejumlah media di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai respons atas video deklarasi pengibaran Bendera Bintang Kejora di Asrama Yakuhimo, Jalan Racing Centre, Kota Makassar.
Selain ditujukan kepada Presiden Prabowo, surat tersebut juga dialamatkan kepada Menko Polhukam, Panglima TNI, dan Kapolri. Zulkifli berharap pemerintah mengambil langkah konkret untuk menindak kelompok radikal dan terorisme, termasuk penganut paham keagamaan radikal, serta para pendukung keras Papua merdeka.
Dalam surat terbukanya, Zulkifli menyampaikan salam dan doa untuk para pemimpin negara, kemudian langsung menyoroti dua kasus yang menjadi perhatian utama BMI di Sulawesi Selatan.
“Izin saya Muhammad Zulkifli Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia untuk menyampaikan kepada bapak presiden bahwa baru-baru ini di Sulsel ada dua kasus yang menjadi perhatian kami, di mana keduanya merupakan tindakan yang dilakukan oleh kelompok yang bertujuan merongrong kedaulatan negara,” bunyi penggalan surat tersebut.
Kasus pertama yang disorot adalah penyebaran propaganda ISIS, yang menurut BMI bertujuan untuk mengubah Indonesia menjadi negara Islam dengan paham Daulah. Kasus kedua adalah pengibaran Bendera Bintang Kejora yang disertai teriakan “Papua Merdeka” oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua.
“Menyikapi kondisi di atas maka demi keutuhan dan kedaulatan negara tentunya kami meminta kepada bapak Presiden dan seluruh jajaran agar kedua masalah di atas mendapatkan bentuk atensi dan penindakan yang sama,” tegas BMI dalam suratnya pada Rabu (28/5/2025).
Zulkifli menegaskan bahwa tidak boleh ada ruang sedikit pun bagi kelompok yang berusaha merongrong keutuhan negara. Ia meminta Presiden Prabowo untuk bertindak tanpa pandang bulu, demi menghindari stigma bahwa negara pilih kasih dalam penegakan hukum terhadap potensi ancaman yang sama-sama mampu merusak keutuhan NKRI di kemudian hari.
“Tentunya kami tidak ingin masyarakat menganggap bahwa bapak Prabowo Subianto adalah presiden yang lemah yang tidak mampu menjaga keutuhan negara sehingga kami meminta bapak presiden untuk segera memerintahkan jajarannya agar menangkap seluruh pelaku perongrong negara yang sengaja mengibarkan Bendera Bintang Kejora sambil meneriakkan seruan revolusi untuk Papua Merdeka,” pungkas Zulkifli, menuntut tindakan cepat dan tegas dari pemerintah.*