Senin, Desember 1, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Politik

Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

redaksi by redaksi
2025-12-01
in Politik
0
Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

Foto: massa aksi koalisi gerakan Papua

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Sejumlah organisasi mahasiswa dan aktivis Papua yang tergabung dalam koalisi mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan praktik militerisme di Papua dan mengembalikan hak-hak dasar rakyat Papua. Tuntutan ini disampaikan dalam pernyataan politik bertepatan dengan peringatan 64 tahun deklarasi kemerdekaan West Papua, 1 Desember 2025.

Koalisi yang terdiri dari AMP, FRI-WP, IPMAPA-JADETABEK, KMP2, COMRADE, AMPTPI, dan JKP2-JAKARTA menyebutkan bahwa operasi militer di Papua sejak era 1960-an hingga 2025 telah mengakibatkan 85-100 ribu warga sipil Papua tewas di tangan militer. Catatan ini merujuk pada data dari berbagai sumber termasuk OSINT (Open Source Intelligence).

Related posts

MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

2025-11-28
Catatan Kritis Presiden ASPEK Indonesia soal Kenaikan Upah Minimum 2025

ASPEK Indonesia: Hak Pensiun Anggota DPR Mencederai Prinsip Keadilan Sosial

2025-11-27

“Perjuangan rakyat Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia dan imperialisme global sejak Desember 1961 hingga kini masih terus berlanjut,” demikian pernyataan sikap yang dibacakan, di sekitar Monas, Jakarta Pusat.

Koalisi mengkritisi berbagai operasi militer yang dilakukan Indonesia di Papua, mulai dari Operasi Trikora (1961-1962), Operasi Damai Cartenz 2 (2020-sekarang/2025), hingga catatan pelanggaran HAM seperti pembunuhan warga sipil, pemerkosaan, dan penangkapan. Mereka menyebut Papua sebagai memoria passionis (ingatan penderitaan) yang terus berlanjut.

Kritik terhadap Eksploitasi Sumber Daya Alam

Selain operasi militer, koalisi juga menyoroti eksploitasi masif sumber daya alam Papua melalui Proyek Strategis Nasional (PSN). Data menunjukkan deforestasi Papua mencapai 765,71 hektar dengan berbagai perusahaan tambang dan perkebunan beroperasi di wilayah tersebut, termasuk PT Freeport Indonesia, PT SDIC Indonesia, dan berbagai perusahaan kelapa sawit.

“Hal ini tentu sangat menggangu dan merusak masa depan rakyat Papua yang ribuan tahun hidup bergantung pada hutan,” seraya menyoroti bahwa 20 kabupaten di Papua mengalami deforestasi sepanjang 2011-2020.

Koalisi juga mengkritisi pertemuan COP 30 di Belem, Brazil (10-21 November 2025) yang dihadiri delegasi Indonesia, termasuk Hashim Sumitro Djojohadikusumo dan Presiden Prabowo. Mereka menilai pemerintah hanya berfokus mendukung investor tanpa upaya nyata menyelamatkan hutan atau masyarakat adat Papua.

14 Tuntutan Politik

Dalam pernyataan politiknya, koalisi mengajukan 14 tuntutan, antara lain:

  1. Berikan hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa West Papua
  2. Tarik seluruh militer organik dan non-organik dari tanah Papua
  3. Tutup PT Freeport, BP LNG Tangguh, serta seluruh perusahaan di tanah Papua
  4. Buka akses bagi jurnalis lokal maupun internasional ke Papua
  5. Usut dan tuntaskan seluruh kasus pelanggaran HAM di Papua
  6. Tangkap dan adili jenderal pelanggar HAM
  7. Bebaskan seluruh tahanan politik Papua tanpa syarat
  8. Hentikan kekerasan terhadap perempuan
  9. Stop diskriminasi rasial terhadap orang Papua
  10. Cabut UU OTSUS Jilid II
  11. Hentikan pemekaran DOB di Papua
  12. Hentikan program transmigrasi
  13. Hentikan Proyek Strategi Nasional
  14. Mendukung penuh kemerdekaan Palestina, West Sahara, Kanaky, dan Catalonia

Koalisi menekankan bahwa operasi militer di Papua bukan upaya merebutkan wilayah, melainkan untuk kepentingan kapitalisme yang mengeksploitasi sumber daya alam Papua.

“Menghadapi rezim berwatak kolonialis, militeristik, dan kapitalistik yang masih dan tersistematis ini, membuat kami menyaksikan lanjunya kerusakan hutan, pembunuhan warga sipil, dan pembungkaman terus dipraktekkan di Papua,” tutup pernyataan tersebut, seraya mendesak persatuan nasional antara rakyat tertindas untuk mengakhiri rezim yang dianggap menindas rakyat Papua.

Tags: #Papuagerakan Papua
Previous Post

MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

Koalisi Gerakan Papua Desak Penghentian Militerisme dan Kembalikan Hak Rakyat Papua

2025-12-01
MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

MUI Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Syariah

2025-11-28
Catatan Kritis Presiden ASPEK Indonesia soal Kenaikan Upah Minimum 2025

ASPEK Indonesia: Hak Pensiun Anggota DPR Mencederai Prinsip Keadilan Sosial

2025-11-27
Ijtima’ Ulama MUI DKI: Ulama–Umara Perkuat Sinergi

Ijtima’ Ulama MUI DKI: Ulama–Umara Perkuat Sinergi

2025-11-27
CBA Sorot Dugaan Gratifikasi dan Pemborosan Anggaran Bupati Subang Reynaldi

CBA Sorot Dugaan Gratifikasi dan Pemborosan Anggaran Bupati Subang Reynaldi

2025-11-27
Maju Mundur Tuntutan Reformasi 98

Maju Mundur Tuntutan Reformasi 98

2025-11-27

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Catatan Kritis Presiden ASPEK Indonesia soal Kenaikan Upah Minimum 2025

    ASPEK Indonesia: Hak Pensiun Anggota DPR Mencederai Prinsip Keadilan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Roy Suryo Ungkap Temuan Lima Ijazah Asli UGM Angkatan 1985

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maju Mundur Tuntutan Reformasi 98

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Patrick Walujo Mundur sebagai CEO GoTo, Hans Patuwo Dinominasikan Penggantinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reuni Akbar 212 Digelar di Monas, Dimulai usai Magrib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In